DENPASAR – Dalam sidang sebelumnya, dalam putusan sela, I Gede Aryastina alias JRX SID pernah berpesan untuk Ketua IDI Bali dr Gede Putra Suteja yang telah melaporkannya ke polisi. Pesan itu disampaikan JRX melalui wawancara dengan wartawan. Ia berpesan kepada Suteja agar menatap matanya, apakah dirinya orang jahat atau bagaimana.
Terkait tantangan itu, Ketua IDI Bali, I Gede Putra Suteja pun angkat bicara. Hal itu disampaikannya usai keluar dari ruang sidang sebagai saksi dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (13/10).
Suteja mengatakan bahwa dirinya juga menatap mata JRX dalam sidang yang menghadirkan dirinya sebagai saksi dan JRX sebagai terdakwa.
“Saya tatap dia,” ujarnya kepada awak media.
Saat ditanya bagaimana rasanya usai menatap JRX, Suteja menjawab bahwa rasanya biasa saja. “Saya biasa saja. Saya sudah bilang, dia orang baik,” ujar Suteja.
Tetapi menurut Suteja, postingan JRX yang menyebut IDI sebagai kacung WHO membuat semangat kerja dokter di bawah naungan IDI menjadi lemah dalam menjalankan tugas profesinya.
“Tetapi tatap juga anggota saya di belakang, delapan jam pakai APD (alat pelindung diri). Tidak ketemu dengan keluarga berhari-hari. Sebagai anggota profesi saya jaga marwah (kehormatan diri) profesi,” tegasnya.
Dijelaskannya, postingan JRX membuat IDI sebagai sebuah organisasi tersinggung.
“Setiap postingan dari hari ke hari membuat orang tersinggung. Bagaimana organisasi Anda dibilang kacung. Pasti marah dan tidak terima. Kita manusia harus ada penghargaan juga kepada manusia. Anda wartawan kan, bagaimana organisasi Anda dibilang kacung pasti marah,” tandas Suteja.