UBUD – Rumah dan mobil di kediaman seorang dosen, I Wayan Lodra, 59, di Banjar Tebongkang, Desa Singakerta Kecamatan Ubud dirusak kemarin.
Kaca mobil pecah dan pintu gerbang korban dirusak. Pihak kepolisian kini masih menelusuri kasus tersebut.
Kapolsek Ubud, Kompol Raka Sugita, mengaku masih mengejar pelakunya. “Itu kami masih lidik,” ujar Kompol Raka, dihubungi kemarin.
Kepolisian telah mendatangi lokasi kejadian perkara. “Belum ada pelaku,” terangnya. Berdasar informasi, perusakan dilakukan oleh seorang laki-laki tak dikenal.
Awalnya, pria tersebut berteriak-teriak di depan rumah Lodra. Lalu pelaku mendobrak pintu rumah milik dosen dengan gelar doktor itu. Dobrakan itu pun membuat kunci kayu terlepas.
Di rumah itu, juga ada tempat kos. Kemudian pria tersebut dengan leluasa masuk ke dalam kamar kos.
Di dalam lorong kos, pria itu kembali berteriak-teriak mengamuk. Penghuni kos tidak berani keluar, mereka berada di dalam kamar.
Karena tidak ada penghuni rumah yang keluar, maka pria tersebut memilih pergi meninggalkan rumah Lodra.
Setelah situasi sepi, maka penghuni kos, Dony, Laura dan Gisela keluar kamar. Mereka pun sudah mendapati rumah berantakan dengan bekas pecahan bata berserakan di lantai rumah.
Bahkan, di luar rumah, mobil Daihatsu Terrios DK 1543 KU warna silver ternyata ikut menjadi sasaran perusakan. Kaca mobil itu pecah seribu, diduga ikut dipukul oleh pria itu.
Mendapati adanya perusakan dan ancaman dari pelaku, maka Lodra melaporkan kejadian itu ke kantor polisi.
Pihak kepolisian kemudian turun ke lokasi kejadian lalu mendapati ada benda yang rusak. Juga terdapat bercak darah di bagian bekas pukulan.
Kuat dugaan, pria yang mengamuk itu memukul pintu dan kaca mobil menggunakan tangan kosong. Ditanya mengenai motif perusakan, Kapolsek Kompol Raka belum bisa menyimpulkan.
“Kami belum temukan pelakunya, itu masih lidik,” tukasnya. Polisi masih memeriksa keterangan para saksi termasuk pemilik rumah. Termasuk mengumpulkan bukti pendukung.