28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:06 AM WIB

Pesan Kamar Atas Nama Ketua Komisi, Ibu Anggota DPRD Bali Digerebek

DENPASAR – Ulah oknum wakil rakyat di DPRD Bali ini sangat memalukan. Bukan hanya saling pinjam meminjam pena atau alat tulis saat bekerja, tapi juga diduga melakukan perselingkuhan.

Dan, itulah yang dibongkar L yang memergoki sang istri, anggota Komisi iV DPRD Bali berinisial KDY yang sedang tidur-tiduran di kamar hotel ketua komisi di DPRD Bali berinisial IKD.

Tepatnya di kamar nomor 323 lantai 3 Four Star Hotel di Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar, Sabtu (14/3) dini hari pukul 00.30 Wita

Mirisnya lagi, KDY yang berstatus istri sah dari L ini, justru bersikeras tak mau pulang bersama sang suami ke rumah mereka usai aibnya terbongkar.

Ia memilih diam dan terus menempati kamar tersebut hingga sang suami beserta rombongan bubar dari hotel.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, kerabat L berinisial Putu A, 24, yang ikut menggerebek perselingkuhan iparnya mengatakan,

KDY sudah dicurigai sejak lama memiliki pria idaman lain (PIL) yang notabane oknum anggota dewan yang pernah jadi ketua fraksi di DPRD Bali.

Informasi itu diterima L di internal dewan. Namun, beberapa kali ditanya, KDY selalu berkilah sebatas teman kerja dengan IKD.

Dijelaskan Putu A, sang suami L sebenarnya sudah menceraikan istrinya sejak lama, namun belum sah lantaran belum ada bukti yang kuat karena selama ini hanya sekedar gosip.

Apesnya KDY ini selalu membuat ulah dan menaruh curiga lantaran berdalih sibuk dengan kegiatan partai, hingga kunjungan kerja ke luar Bali.

Bahkan belakangan ini, setahu keluarga dan L, ia mengikuti kegiatan di Dawan, Klungkung. Setelah dikroscek, ternyata Jumat kemarin komisi yang ditempati KDY tidak ada kegiatan lagi.

Timbullah kecurigaan yang berat di benak sang suami. Dengan segala cara dipakai oleh L untuk mengetahui di mana keberadaan sang istri.

Akhirnya diketahui bahwa posisi sang istri berada di seputaran Renon. L kemudian meminta bantuan kepada saudara-saudara dan teman-teman untuk melakukan sweeping.

Pencarian ini dilakukan di sejumlah hotel. Baik dari hotel biasa hingga hotel kelas berbintang.  Barang tentu tidak mengecek satu per satu kamar melainkan bertanya pada reseptions juga mengecek satu per satu mobil di parkiran sejumlah hotel.

Upaya yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil. Mobil Pajero Sport warna hitam DK 1XXX MM yang dibawa sang istri

diketahui berada di basement parkiran Four Star Hotel, di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, sekitar pukul 00.00, Sabtu (14/3) kemarin.

Sayang, ketika dikonfirmasi kepada pihak hotel, ternyata nama KDY sama sekali tidak terdaftar pada komputer booking kamar.

L yang mendapatkan informasi tersebut langsung bergegas ke hotel untuk mengecek keberadaan istri. Betapa sakit hati ketika melihat dan mengenali mobil sang istri di parkiran hotel.

Dia lantas berkoordinasi dengan pihak hotel dan diketahui bahwa nama IKD yang kerap digosipin berselingkuh dengan sang istri ini membuka satu kamar atas namanya dan diduga menginap di kamar nomor 323 yang terletak di lantai 3.

Putu A juga menyatakankan kepada Jawa Pos Radar Bali yang baru tiba di hotel dan penasaran bergegas masuk mengikuti L ke lantai 3.

“Wah ini berat, mudah-mudahan pihak hotel bisa mengendalikan emosi Pak L yang sekarang (dini hari, kemari), dikawal menuju kamar 323 itu.

Pakl L sebelumnya sudah memastikan dengan mengambil bukti foto dari reseption berupa KTP booking kamar atas nama IKD. Pun meminta pihak hotel telepon ke kamar itu dan ternyata

yang mengangkat telepon seorang wanita yang suaranya mirip sekali dengan suara istrinya. Karena itu dia bergegas ke kamar,” terang Putu S kepada Jawa Pos Radar Bali.

Sambil menunggu L, Agus Ari, 23, front office hotel membenarkan terkait identitas pemilik kamar yakni IKD.

“Yang booking kamar sesuai identitas KTP yakni Pak IKD. Yang ada di dalam kamar itu saat ini adalah ibu KDY,” tukas pria asal Desa Gelgel.

Masih di tempat yang sama, seorang security bernama Kadek Anom, 24, mengatakan, wanita pemilik mobil ketika tiba di hotel, meminta mobilnya di parkir di basement.

Karena pernah mobilnya diarahkan ke parkir atas, mereka dimarah-marahin. “Ya karena itu, mobilnya di berikan fasilitas parkir di basemen dengan alasan tidak kehujanan,” terang pria asal Tabanan ini.

Berjam-jam L berada di lantai 3 akhirnya pulang ke rumah sekitar pukul 03.00. L tak banyak bicara. Dia hanya membenarkan istrinya benar ada di kamar 323 yang merupakan kamar milik IKD.

Walaupun IKD tidak ada di kamar, tapi ini membuktikan di mata suami dan keluarga bahwa KDY bukan wanita yang baik.

“Entah saya ke sini IKD udah pulang, atau sampai saat ini IKD belum datang kan bisa jadi juga. Payahnya lagi, dia sebagai istri tidak mau pulang ketika saya ajak pulang.

Aneh kan, rumah saya lho dekat sini, tapi mau tinggal di hotel, kacau kan ya,” timpal singkat semberi berjalan menaiki mobilnya.

Dikonfirmasi terpisah, KDY mengaku sementara berada di salah satu hotel di kawasan Sanur dan sedang mengikuti kegiatan partai yakni Rakerda.

Ia membantah melakukan perselingkuhan. Dia menyebut bahwa dirinya tidak selingkuh namun dituduh berselingkuh oleh suaminya.

Faktanya, ia sendirian di dalam kamar hotel. Tak mau pulang ke rumah karena ingin beristirahat, sebab ada kegiatan hari ini (kemarin di Sanur).

Disinggung mengenai hotel yang di tempati adalah kamar milik IKD sesuai bukti yang di temukan, KDY mengelak tak mau berbicara banyak.

Ia hanya bekata dijebak oleh sang suami. “Ya saya dijebak oleh suami saya,” singkatnya via telepon. Saat disinggung dirinya menjebak sang istri, L Langsung memberikan bukti percakapannya bersama sang istri.

KDY mengaku menghubungi IKD via telepon untuk meminta bantuan memesan kamar hotel. “Ini kan janggal. Kok hubungan kerja bisa sampai ke pemesanan hotel.

Jiwa asli saya frontal, tapi saya mau tenang dan tak mau mengambil langkah bodoh menuruti ajakan jiwa asli saya. Okelah di mata hukum belum cukup bukti,

tapi di benak saya dan keluarga sudah jelas menyangkut dugaan perselingkuhan ini. Emang dia (istri) nggak bisa pesan hotel.

Dia bisa kok pesan sendiri kamar hotel. Aku lho suami, bisa juga kasih apalagi hanya hotel, ada apa minta ke IKD? Sangat memalukan,” katanya.

Lalu, dengan adanya temuan ini sebagai suami, L sempat menghubungi  IKD namun sejauh ini tidak ada balasan sama sekali oleh lelaki beristri itu.

L juga sangat menyayangkan tindakan yang diambil sang istri yang selama ini dijadikan sebagai ratu. Diberikan fasilitas dan lain hingga perhiasan yang hingga L harus mengeluarkan uang sampai miliaran rupiah.

“Kurang baik apa lagi bapak L sudah dapat suami muda dan terbukti siap berkorban untuk masa depannya, kok sang istri justru menyakiti suaminya.

Istrinya harus bersyukur akan anugerah yang sudah begitu besar dia dapat dari Tuhan melalui suaminya,” timpal Sri G, tetangga L.

Menyangkut masalah ini, IKD, pria yang namanya ikut terseret dalam permasalahan dan diduga sebagai orang ketiga dalam hubungan L dan KDY enggan berspekulasi ketika dikonfirmasi.

 “Nanti saya tanggapi karena sekarang saya lagi fokus mengikuti Rakerda PDI Perjuangan Bali di Sanur,” katanya.

DENPASAR – Ulah oknum wakil rakyat di DPRD Bali ini sangat memalukan. Bukan hanya saling pinjam meminjam pena atau alat tulis saat bekerja, tapi juga diduga melakukan perselingkuhan.

Dan, itulah yang dibongkar L yang memergoki sang istri, anggota Komisi iV DPRD Bali berinisial KDY yang sedang tidur-tiduran di kamar hotel ketua komisi di DPRD Bali berinisial IKD.

Tepatnya di kamar nomor 323 lantai 3 Four Star Hotel di Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar, Sabtu (14/3) dini hari pukul 00.30 Wita

Mirisnya lagi, KDY yang berstatus istri sah dari L ini, justru bersikeras tak mau pulang bersama sang suami ke rumah mereka usai aibnya terbongkar.

Ia memilih diam dan terus menempati kamar tersebut hingga sang suami beserta rombongan bubar dari hotel.

Kepada Jawa Pos Radar Bali, kerabat L berinisial Putu A, 24, yang ikut menggerebek perselingkuhan iparnya mengatakan,

KDY sudah dicurigai sejak lama memiliki pria idaman lain (PIL) yang notabane oknum anggota dewan yang pernah jadi ketua fraksi di DPRD Bali.

Informasi itu diterima L di internal dewan. Namun, beberapa kali ditanya, KDY selalu berkilah sebatas teman kerja dengan IKD.

Dijelaskan Putu A, sang suami L sebenarnya sudah menceraikan istrinya sejak lama, namun belum sah lantaran belum ada bukti yang kuat karena selama ini hanya sekedar gosip.

Apesnya KDY ini selalu membuat ulah dan menaruh curiga lantaran berdalih sibuk dengan kegiatan partai, hingga kunjungan kerja ke luar Bali.

Bahkan belakangan ini, setahu keluarga dan L, ia mengikuti kegiatan di Dawan, Klungkung. Setelah dikroscek, ternyata Jumat kemarin komisi yang ditempati KDY tidak ada kegiatan lagi.

Timbullah kecurigaan yang berat di benak sang suami. Dengan segala cara dipakai oleh L untuk mengetahui di mana keberadaan sang istri.

Akhirnya diketahui bahwa posisi sang istri berada di seputaran Renon. L kemudian meminta bantuan kepada saudara-saudara dan teman-teman untuk melakukan sweeping.

Pencarian ini dilakukan di sejumlah hotel. Baik dari hotel biasa hingga hotel kelas berbintang.  Barang tentu tidak mengecek satu per satu kamar melainkan bertanya pada reseptions juga mengecek satu per satu mobil di parkiran sejumlah hotel.

Upaya yang dilakukan akhirnya membuahkan hasil. Mobil Pajero Sport warna hitam DK 1XXX MM yang dibawa sang istri

diketahui berada di basement parkiran Four Star Hotel, di Jalan Raya Puputan, Renon, Denpasar, sekitar pukul 00.00, Sabtu (14/3) kemarin.

Sayang, ketika dikonfirmasi kepada pihak hotel, ternyata nama KDY sama sekali tidak terdaftar pada komputer booking kamar.

L yang mendapatkan informasi tersebut langsung bergegas ke hotel untuk mengecek keberadaan istri. Betapa sakit hati ketika melihat dan mengenali mobil sang istri di parkiran hotel.

Dia lantas berkoordinasi dengan pihak hotel dan diketahui bahwa nama IKD yang kerap digosipin berselingkuh dengan sang istri ini membuka satu kamar atas namanya dan diduga menginap di kamar nomor 323 yang terletak di lantai 3.

Putu A juga menyatakankan kepada Jawa Pos Radar Bali yang baru tiba di hotel dan penasaran bergegas masuk mengikuti L ke lantai 3.

“Wah ini berat, mudah-mudahan pihak hotel bisa mengendalikan emosi Pak L yang sekarang (dini hari, kemari), dikawal menuju kamar 323 itu.

Pakl L sebelumnya sudah memastikan dengan mengambil bukti foto dari reseption berupa KTP booking kamar atas nama IKD. Pun meminta pihak hotel telepon ke kamar itu dan ternyata

yang mengangkat telepon seorang wanita yang suaranya mirip sekali dengan suara istrinya. Karena itu dia bergegas ke kamar,” terang Putu S kepada Jawa Pos Radar Bali.

Sambil menunggu L, Agus Ari, 23, front office hotel membenarkan terkait identitas pemilik kamar yakni IKD.

“Yang booking kamar sesuai identitas KTP yakni Pak IKD. Yang ada di dalam kamar itu saat ini adalah ibu KDY,” tukas pria asal Desa Gelgel.

Masih di tempat yang sama, seorang security bernama Kadek Anom, 24, mengatakan, wanita pemilik mobil ketika tiba di hotel, meminta mobilnya di parkir di basement.

Karena pernah mobilnya diarahkan ke parkir atas, mereka dimarah-marahin. “Ya karena itu, mobilnya di berikan fasilitas parkir di basemen dengan alasan tidak kehujanan,” terang pria asal Tabanan ini.

Berjam-jam L berada di lantai 3 akhirnya pulang ke rumah sekitar pukul 03.00. L tak banyak bicara. Dia hanya membenarkan istrinya benar ada di kamar 323 yang merupakan kamar milik IKD.

Walaupun IKD tidak ada di kamar, tapi ini membuktikan di mata suami dan keluarga bahwa KDY bukan wanita yang baik.

“Entah saya ke sini IKD udah pulang, atau sampai saat ini IKD belum datang kan bisa jadi juga. Payahnya lagi, dia sebagai istri tidak mau pulang ketika saya ajak pulang.

Aneh kan, rumah saya lho dekat sini, tapi mau tinggal di hotel, kacau kan ya,” timpal singkat semberi berjalan menaiki mobilnya.

Dikonfirmasi terpisah, KDY mengaku sementara berada di salah satu hotel di kawasan Sanur dan sedang mengikuti kegiatan partai yakni Rakerda.

Ia membantah melakukan perselingkuhan. Dia menyebut bahwa dirinya tidak selingkuh namun dituduh berselingkuh oleh suaminya.

Faktanya, ia sendirian di dalam kamar hotel. Tak mau pulang ke rumah karena ingin beristirahat, sebab ada kegiatan hari ini (kemarin di Sanur).

Disinggung mengenai hotel yang di tempati adalah kamar milik IKD sesuai bukti yang di temukan, KDY mengelak tak mau berbicara banyak.

Ia hanya bekata dijebak oleh sang suami. “Ya saya dijebak oleh suami saya,” singkatnya via telepon. Saat disinggung dirinya menjebak sang istri, L Langsung memberikan bukti percakapannya bersama sang istri.

KDY mengaku menghubungi IKD via telepon untuk meminta bantuan memesan kamar hotel. “Ini kan janggal. Kok hubungan kerja bisa sampai ke pemesanan hotel.

Jiwa asli saya frontal, tapi saya mau tenang dan tak mau mengambil langkah bodoh menuruti ajakan jiwa asli saya. Okelah di mata hukum belum cukup bukti,

tapi di benak saya dan keluarga sudah jelas menyangkut dugaan perselingkuhan ini. Emang dia (istri) nggak bisa pesan hotel.

Dia bisa kok pesan sendiri kamar hotel. Aku lho suami, bisa juga kasih apalagi hanya hotel, ada apa minta ke IKD? Sangat memalukan,” katanya.

Lalu, dengan adanya temuan ini sebagai suami, L sempat menghubungi  IKD namun sejauh ini tidak ada balasan sama sekali oleh lelaki beristri itu.

L juga sangat menyayangkan tindakan yang diambil sang istri yang selama ini dijadikan sebagai ratu. Diberikan fasilitas dan lain hingga perhiasan yang hingga L harus mengeluarkan uang sampai miliaran rupiah.

“Kurang baik apa lagi bapak L sudah dapat suami muda dan terbukti siap berkorban untuk masa depannya, kok sang istri justru menyakiti suaminya.

Istrinya harus bersyukur akan anugerah yang sudah begitu besar dia dapat dari Tuhan melalui suaminya,” timpal Sri G, tetangga L.

Menyangkut masalah ini, IKD, pria yang namanya ikut terseret dalam permasalahan dan diduga sebagai orang ketiga dalam hubungan L dan KDY enggan berspekulasi ketika dikonfirmasi.

 “Nanti saya tanggapi karena sekarang saya lagi fokus mengikuti Rakerda PDI Perjuangan Bali di Sanur,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/