28.2 C
Jakarta
25 November 2024, 22:06 PM WIB

Identitas Tengkorak Gelap, Polisi Tak Berani Duga Pemicu Kematian

KUTA SELATAN – Polisi terus melakukan penyelidikan terkait penemuan tengkorak manusia utuh di Desa Pecatu, Kuta Selatan beberapa pekan lalu.

Namun, hingga kini polisi belum bisa memastikan siapa orang yang meninggal itu, termasuk penyebabnya.

 “Sementara kami masih melakukan penyelidikan. Kami sudah memeriksa keterangan sejumlah saksi, termasuk saksi mata penemuan,” kata sumber kepolisian.

Hingga kini, lanjut sumber, polisi belum menemukan tanda-tanda mencurigakan. Tanda-tanda terkait apakah korban tergelincir dan jatuh dari tebing, atau diduga karena sakit.

Juga belum bisa dipastikan apakah korban pembunuhan. Karena, smapai saat ini hanya ditemukan beberapa pakaian.

Antara lain, sandal jepit warna hitam. Pada tulang pinggul dibalut celana jins pendek warna hitam, dengan tulang punggungnya dibalut

baju warna hitam. Juga ditemukan celana dalam warna pink dengan motif garis-garis biru, bra warna pink dan dress warna hitam.

Tulang terngkorak itu dalam kondisi masih utuh, dengan posisi telungkup. “Ada beberapa potong tulang diketahui tercecer akibat dimakan binatang.

Kuat dugaan, tengkorak ini, tengkorak dewasa jenis kelamin perempuan. Sudah sejumlah saksi termasuk kami sudah melakukan

pengecekan ke masyarakat di Nusa Dua dan sekitarnya. Masyarakat mengaku tidak ada anggota keluarga yang hilang,” pungkasnya.

Kanitreskrim Polsek Kuta Selatan Iptu Aris Setyanto menjelaskan, sampai saat ini belum ditemukan titik terang terkait siapa sebenarnya identitas tengkorak itu.

Pun pihak Sanglah (Forensik), katanya, saat ini masih melakukan otopsi. Sambil menunggu hasil otopsi, pihaknya sementara memperluas spektrum pencarian identitas tengkorak tersebut.

“Terkait kematiannya, kami belum bisa menduga terkait temuan tengkorak yang terletak persis di kaki tebing dengan ketinggian mencapai 20-an meter itu,” tuturnya.

Seperti diberitakan, Kamis (4/7) lalu, pelajar bernama Komang Ayu Pranita Dewi, 13, menemukan tulang belulang di TKP.

Temuan itu kemudian dia laporkan kepada ayahnya, Nyoman Sudarma. Dan sang ayah, membuktikan bahwa omongan  Ayu benar adanya.

Temuan ini, seketika membuat geger warga. Tulang-belulang itu kemudian dibawa ke Lab Forensik RS Sanglah.

Sayang, sampai saat ini, kabar perkembangan dari penyelidikan atas temuan ini masih cukup “gelap”. Belum ada titik terang terkait tulang-belulang manusia yang diduga berjenis kelamin perempuan itu.

KUTA SELATAN – Polisi terus melakukan penyelidikan terkait penemuan tengkorak manusia utuh di Desa Pecatu, Kuta Selatan beberapa pekan lalu.

Namun, hingga kini polisi belum bisa memastikan siapa orang yang meninggal itu, termasuk penyebabnya.

 “Sementara kami masih melakukan penyelidikan. Kami sudah memeriksa keterangan sejumlah saksi, termasuk saksi mata penemuan,” kata sumber kepolisian.

Hingga kini, lanjut sumber, polisi belum menemukan tanda-tanda mencurigakan. Tanda-tanda terkait apakah korban tergelincir dan jatuh dari tebing, atau diduga karena sakit.

Juga belum bisa dipastikan apakah korban pembunuhan. Karena, smapai saat ini hanya ditemukan beberapa pakaian.

Antara lain, sandal jepit warna hitam. Pada tulang pinggul dibalut celana jins pendek warna hitam, dengan tulang punggungnya dibalut

baju warna hitam. Juga ditemukan celana dalam warna pink dengan motif garis-garis biru, bra warna pink dan dress warna hitam.

Tulang terngkorak itu dalam kondisi masih utuh, dengan posisi telungkup. “Ada beberapa potong tulang diketahui tercecer akibat dimakan binatang.

Kuat dugaan, tengkorak ini, tengkorak dewasa jenis kelamin perempuan. Sudah sejumlah saksi termasuk kami sudah melakukan

pengecekan ke masyarakat di Nusa Dua dan sekitarnya. Masyarakat mengaku tidak ada anggota keluarga yang hilang,” pungkasnya.

Kanitreskrim Polsek Kuta Selatan Iptu Aris Setyanto menjelaskan, sampai saat ini belum ditemukan titik terang terkait siapa sebenarnya identitas tengkorak itu.

Pun pihak Sanglah (Forensik), katanya, saat ini masih melakukan otopsi. Sambil menunggu hasil otopsi, pihaknya sementara memperluas spektrum pencarian identitas tengkorak tersebut.

“Terkait kematiannya, kami belum bisa menduga terkait temuan tengkorak yang terletak persis di kaki tebing dengan ketinggian mencapai 20-an meter itu,” tuturnya.

Seperti diberitakan, Kamis (4/7) lalu, pelajar bernama Komang Ayu Pranita Dewi, 13, menemukan tulang belulang di TKP.

Temuan itu kemudian dia laporkan kepada ayahnya, Nyoman Sudarma. Dan sang ayah, membuktikan bahwa omongan  Ayu benar adanya.

Temuan ini, seketika membuat geger warga. Tulang-belulang itu kemudian dibawa ke Lab Forensik RS Sanglah.

Sayang, sampai saat ini, kabar perkembangan dari penyelidikan atas temuan ini masih cukup “gelap”. Belum ada titik terang terkait tulang-belulang manusia yang diduga berjenis kelamin perempuan itu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/