DENPASAR – Identitas Mr. X yang meninggal dunia di atas sepeda motor yang parkir di atas trotoar di Jalan Imam Bonjol Denpasar, Minggu (15/3) lalu terkuak.
Hal itu diketahui dari seorang wanita bernama Umiatul Muthoharoh, 36. Wanita asal Dusun Selorejo, Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi ini mengaku sebagai pacar korban.
Wanita cantik yang berdomisili sementara di Jalan Tukat Badung 19, Blok C No 11. Renon itu menyebut WNA yang meninggal dunia itu adalah Gerard Philippe Follet, 72, asal Prancis.
Tidak hanya mengungkap identitas korban, Umiatul juga menceriterakan bahwa korban memiliki riwayat sakit komplikasi, yaitu sakit jantung, diabetes dan osteoporosis.
“Ya dia memiliki riwayat penyakit komplikasi,” ujarnya. Umiatul mengaku telah menjalin hubungan dengan almarhum sekitar lima tahun lamanya.
Gerard Philippe Follet pun fasih bahasa Indonesia dan di Bali. Gerard Philippe Follet memang suka jalan-jalan menggunakan sepeda motor.
Dia pergi dari rumah tidak pamitan pada Sabtu (14/3) sekitar pukul 21.00. Umi juga mengaku tidak tahu ke mana korban pergi karena tidak membawa handphone.
Sempat kebingungan mencari korban, ia akhirnya pasrah hingga ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
“Saya sempat datang ke RS Sanglah namun tidak diijinkan untuk melihat jasadnya. Dia hanya punya saya di Bali,” timpalnya.
“Dia kan semakin tua, semakin kayak anak kecil,” bebernya. Umi mengetahui kabar duka pacarnya meninggal dari orang lain yang memberitahunya.
Awalnya dia mengira korban meninggal dunia karena kecelakaan. Namun, korban ditemukan meninggal di atas sepeda motor.
Gerard Philippe Follet punya riwayat sakit komplikasi sudah sejak lama dan sempat menjalani operasi.
“Dia kan menderita sakit jantung, diabetes dan osteoporosis. Sudah pernah operasi kan diabetesnya itu. Nah, akhirnya kan jantungnya semakin agak parah-parah dikit lah.
Dan, setelah ada osteoporosis itu, jadi semakin agak bingungan dan panik. Ya, itu dah gampang cepat memompa jantungnya,” terangnya.
Umi juga mengakui bahwa korban sering minum bir, namun tidak minum tuak. Sementara penyebab kematian korban belum dapat diketahui atau dipastikan karena jenazah korban tidak dilakukan otopsi.
Hasil pemeriksaaan luar, hanya ditemukan luka lecet dan tidak ada tanda-tanda kekerasan seperti benda tajam atau benda tumpul.
Sementara itu, sumber lain mengatakan, sulitnya team dokter mendapatkan sampel sebagai bahan penelitian karena rahang korban sudah kaku sekali sehingga belum bisa dipastikan penyebab kematian korban.
Kapolresta Denpasar AKBP Jansen Panjaitan yang dikonfirmasi mengatakan, penyebab kematian korban masih dilakukan penelitian lebih lanjut.
Namun, untuk sementara masih diduga akibat minuman keras jenis tuak. Dari keterangan saksi mata, sebelum kejadian korban ada di lokasi penjualan tuak.
“Masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan,” imbuhnya.