26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 3:43 AM WIB

Dipicu Masalah Warisan, Ipar dan Keponakan Ditebas, Man Tika Diciduk

DENPASAR – Peristiwa berdarah kembali terjadi di Bali. Kali ini diduga dipicu masalah warisan. I Nyoman Mustika alias Man Tika, 71, nekat menebas iparnya bernama Ni Nyoman Sumartini, 52.

Selain menebas sang ipar, pelaku Mang Tika juga tega menebas keponakannya bernama I Putu Indra Yohana, 24.

Kejadian berdarah ini berlangsung di areal persawahan di Banjar Abing, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Kamis (19/3) kemarin sekitar pukul 10.00.

Menurut informasi, peristiwa berdarah ini berlangsung ketika Ni Nyoman Sumartini bersama anaknya I Putu Indra Yohana dan Ni Kadek Dian Lita Dewi, 20, datang ke sawah untuk membersihkan rumput.

Di sawah sudah ada suami sekaligus ayah korban Wayan Adi Widana Yasa, 52, warga Banjar Abing, Desa Sulangai, Petang, Badung.

“Wayan Adi Widana, 52, memang bermasalah dengan sang kakak I Nyoman Mustika alias Man Tika, 71, karena warisan yang digarap oleh sang adik selama ini,” beber Kasubaghumas Polres Badung Iptu Ketut Gede Oka Bawa.

Sebelum bertemu Wayan Adi Widana, tak jauh di TKP, ada I Nyoman Mustika alias Man Tika. Man Tika yang sudah lebih dahulu berada di sekitar TKP itu langsung mendekat ke posisi keponakan dan iparnya itu.

Ketika berada di sawah tepatnya di petak paling bawah, Man Tika yang sedang membawa cangkul dan sabit semakin mendekat ke arah para korban.

Sang keponakan I Putu Indra Yohana lantas bertanya kepada pelaku. “Bagaimana Pak Man?” sahut Iptu Oka menirukan ucapan korban.

Namun, pertanyaan itu direspons dengan nada emosi  “Ini tanah saya mau apa kamu? Saat itu pelaku langsung melayangkan sabit ke pangkal leher I Putu Indra Yohana,” beber Iptu Oka.

I Putu Indra Yohana lantas berusaha merebut sabit itu. Setelah direbut, sabit itu dilempar ke arah utara.

Cangkul yang dipegang pelaku lantas dipakai untuk menyerang sang ipar Ni Nyoman Sumartini yang berlari hendak mendekat ke sang anak yang terkena luka tebasan itu.

I Putu Indra Yohana yang melihat ibunya ditebas memakai cangkul itu tak terima dan terjadi baku hantam antara I Putu Indra Yohana dan sang paman.

“Terjadilah pergulatan. I Putu Indra Yohana berhasil merebut cangkul  dan melempar jauh-jauh. Ni Kadek Dian Lita Dewi langsung minta tolong kepada warga yang terdekat sambil teriak-teriak,” imbuhnya.

Warga pun berdatangan untuk memberikan pertolongan kepada kedua korban. Mereka langsung dilarikan ke puskesmas terdekat.

Ni Kadek Dian Lita Dewi menggunakan HP menghubungi bapaknya untuk menyampaikan permasalahan yang dialami untuk melaporkan ke Polsek Petang.

 “Pelaku sudah diamankan. Diduga masalah warisan dan pelaku terancam pasal 351 KUHP dan atau pasal 370 KUHP. Sang ibu mengalami luka tebasan di kepala bagian kiri dan anak ditebas bagian pangkal leher,” timpalnya. 

DENPASAR – Peristiwa berdarah kembali terjadi di Bali. Kali ini diduga dipicu masalah warisan. I Nyoman Mustika alias Man Tika, 71, nekat menebas iparnya bernama Ni Nyoman Sumartini, 52.

Selain menebas sang ipar, pelaku Mang Tika juga tega menebas keponakannya bernama I Putu Indra Yohana, 24.

Kejadian berdarah ini berlangsung di areal persawahan di Banjar Abing, Desa Sulangai, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Kamis (19/3) kemarin sekitar pukul 10.00.

Menurut informasi, peristiwa berdarah ini berlangsung ketika Ni Nyoman Sumartini bersama anaknya I Putu Indra Yohana dan Ni Kadek Dian Lita Dewi, 20, datang ke sawah untuk membersihkan rumput.

Di sawah sudah ada suami sekaligus ayah korban Wayan Adi Widana Yasa, 52, warga Banjar Abing, Desa Sulangai, Petang, Badung.

“Wayan Adi Widana, 52, memang bermasalah dengan sang kakak I Nyoman Mustika alias Man Tika, 71, karena warisan yang digarap oleh sang adik selama ini,” beber Kasubaghumas Polres Badung Iptu Ketut Gede Oka Bawa.

Sebelum bertemu Wayan Adi Widana, tak jauh di TKP, ada I Nyoman Mustika alias Man Tika. Man Tika yang sudah lebih dahulu berada di sekitar TKP itu langsung mendekat ke posisi keponakan dan iparnya itu.

Ketika berada di sawah tepatnya di petak paling bawah, Man Tika yang sedang membawa cangkul dan sabit semakin mendekat ke arah para korban.

Sang keponakan I Putu Indra Yohana lantas bertanya kepada pelaku. “Bagaimana Pak Man?” sahut Iptu Oka menirukan ucapan korban.

Namun, pertanyaan itu direspons dengan nada emosi  “Ini tanah saya mau apa kamu? Saat itu pelaku langsung melayangkan sabit ke pangkal leher I Putu Indra Yohana,” beber Iptu Oka.

I Putu Indra Yohana lantas berusaha merebut sabit itu. Setelah direbut, sabit itu dilempar ke arah utara.

Cangkul yang dipegang pelaku lantas dipakai untuk menyerang sang ipar Ni Nyoman Sumartini yang berlari hendak mendekat ke sang anak yang terkena luka tebasan itu.

I Putu Indra Yohana yang melihat ibunya ditebas memakai cangkul itu tak terima dan terjadi baku hantam antara I Putu Indra Yohana dan sang paman.

“Terjadilah pergulatan. I Putu Indra Yohana berhasil merebut cangkul  dan melempar jauh-jauh. Ni Kadek Dian Lita Dewi langsung minta tolong kepada warga yang terdekat sambil teriak-teriak,” imbuhnya.

Warga pun berdatangan untuk memberikan pertolongan kepada kedua korban. Mereka langsung dilarikan ke puskesmas terdekat.

Ni Kadek Dian Lita Dewi menggunakan HP menghubungi bapaknya untuk menyampaikan permasalahan yang dialami untuk melaporkan ke Polsek Petang.

 “Pelaku sudah diamankan. Diduga masalah warisan dan pelaku terancam pasal 351 KUHP dan atau pasal 370 KUHP. Sang ibu mengalami luka tebasan di kepala bagian kiri dan anak ditebas bagian pangkal leher,” timpalnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/