25.7 C
Jakarta
19 April 2024, 6:46 AM WIB

Data Pasien Covid-19 di Bali Bocor di Medsos, Cuma Dijual Rp 2,8 Juta

DENPASAR – Data pasien Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) disebut-sebut bocor. Bahkan, data tersebut viral di media sosial.

Parahnya, sejumlah data pasien ini disebutkan dijual dengan harga Rp 2,8 juta. Hal ini diposting oleh sebuah akun twitter bernama Teguh Aprianto @secgron.

Dalam cuitannya, pemilik akun menulis, “230 ribu data screening COVID-19 Indonesia yang bocor dijual hanya seharga 200 USD atau 2.8 juta rupiah.

Berdasarkan pemeriksaan yang saya lakukan, data tersebut kemungkinan didapatkan dari Pemprov atau RS di Bali, jadi bukan ke seluruh Indonesia”.

Cuitan itu juga di cc: ke akun @gendovara. Tidak cukup sampai di situ, akun Teguh Aprianto juga menggugah sebuah gambar dari data shoping yang mengklaim memiliki data data base pasien Covid-19 di Indonesia dalam bentuk My-SQL. 

Diketahui, My SQL sendiri merupakan sebuah manajemen basis data yang sangat populer dan banyak digunakan termasuk di Indonesia. 

Dalam spoiler data shoping, juga tampilkan data My-SQL pasien yang diduga berasal dari Bali. Selain itu juga nama beberapa desa di Bali yang menjadi alamat para pasien itu juga ditampilkan di sana. 

Terkait dugaan ini, Kasubdit V Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Bali AKBP Gusti Ayu Putu Ayu Suinaci saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan terkait dugaan bocornya data ini.  “Kami akan lidik. Sejauh ini belum ada laporan,” ujar AKBP Gusti Ayu Putu Ayu Suinaci.

DENPASAR – Data pasien Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) disebut-sebut bocor. Bahkan, data tersebut viral di media sosial.

Parahnya, sejumlah data pasien ini disebutkan dijual dengan harga Rp 2,8 juta. Hal ini diposting oleh sebuah akun twitter bernama Teguh Aprianto @secgron.

Dalam cuitannya, pemilik akun menulis, “230 ribu data screening COVID-19 Indonesia yang bocor dijual hanya seharga 200 USD atau 2.8 juta rupiah.

Berdasarkan pemeriksaan yang saya lakukan, data tersebut kemungkinan didapatkan dari Pemprov atau RS di Bali, jadi bukan ke seluruh Indonesia”.

Cuitan itu juga di cc: ke akun @gendovara. Tidak cukup sampai di situ, akun Teguh Aprianto juga menggugah sebuah gambar dari data shoping yang mengklaim memiliki data data base pasien Covid-19 di Indonesia dalam bentuk My-SQL. 

Diketahui, My SQL sendiri merupakan sebuah manajemen basis data yang sangat populer dan banyak digunakan termasuk di Indonesia. 

Dalam spoiler data shoping, juga tampilkan data My-SQL pasien yang diduga berasal dari Bali. Selain itu juga nama beberapa desa di Bali yang menjadi alamat para pasien itu juga ditampilkan di sana. 

Terkait dugaan ini, Kasubdit V Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Bali AKBP Gusti Ayu Putu Ayu Suinaci saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan terkait dugaan bocornya data ini.  “Kami akan lidik. Sejauh ini belum ada laporan,” ujar AKBP Gusti Ayu Putu Ayu Suinaci.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/