SINGARAJA – Lantaran tersulut emosi dan ditantang berkelahi oleh tetangga yang sedang dalam pengaruh minuman keras,
Ketut Ardana alias Abri, warga Banjar Dinas Gunungina, Desa Lokapaksa, Seririt harus berurusan dengan polisi.
Betapa tidak, pria berusaha, 37, nekat menusuk tetangganya sendiri, Kadek Prima, 30, dengan sebuah tombak. Alhasil akibat perbuatannya Abri terpaksa harus mendekam di Mapolsek Seririt.
Lantas, apa alasan tersangka nekat menombak tetangganya sendiri hingga sekarat? “Tombak itu memang ada di rumah saya disimpan di kamar suci.
Saya emosi, soalnya ditantang terus oleh korban yang dalam kondisi mabuk,” ujar Abri saat digiring ke Mapolres Buleleng kemarin.
Yang membuat miris, pada saat kejadian pelaku sedang bersama anaknya. “Awalnya saya nggak hiraukan, saya terus peluk anak saya. Saya keluar kencing,
kemudian saya didorong kemudian saya masuk. Terus ribut saya dengar, emosi saya langsung ambil tombak dan saya pukul pakai tombak,” kata tersangka Ardana.
Ardana mengaku tak pernah ada dendam dan masalah dengan korban. “Ya, saya emosi saja ditantang terus untuk diajak berkelahi.
Sampai nantang ke pekarangan rumah lagi,” Aku Ardana sambil menundukkan kepalanya di Mapolres Buleleng.
Kapolsek Seririt Kompol Made Uder mengatakan, kasus penganiayaan yang terjadi pada Rabu (18/9) ini terungkap berdasar laporan dari korban.
Dalam kasus ini, polisi berhasil mengamankan satu buah senjata tajam (sajam) berupa tombak. “Antara korban dan pelaku memang saling kenal dan akrab.
Mungkin karena ada masalah korban menantang dan pelaku emosi. Awalnya kami niat untuk memediasi persoalan ini, namun karena pelaku menganiaya korban memakai sajam, jadi upaya mediasi tidak bisa kami lakukan,” terang Kompol Uder.
Seperti diberitakan, akibat insiden ini, korban mengalami luka robek terbuka pada bagian dagu sebelah kiri dengan 4 jaritan dan luka robek
terbuka pada lengan kiri atas dengan 1 jaritan. Kemudian mengalami bengkak pada pergelangan tangan kiri korban.