25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:39 AM WIB

SEDIH! Ini Curhatan Terbaru Istri Prabangsa, Pesan Begini ke Jokowi…

DENPASAR – Wajah Anak Agung Sagung Mas Prihantini, tampak, berusaha tegar saat mendatangi kantor Jawa Pos Radar Bali di Jalan Hayam Huruk No.294, Denpasar usai aksi Solidaritas Jurnalis Bali, Jumat (25/1) siang.

Awalnya, Istri mendiang Anak Agung Bagus Narendra Prabangsa, jurnali Radar Bali yang dibunuh pada 2009 silam ini mencoba tegar dengan sedikit tersenyum ramah.

Namun, matanya tak bisa berbohong. Seperti ada pesan yang disampaikan ke rezim Jokowi yang memberikan pengampunan kepada otak pembunuh wartawan Radar Bali, Nyoman Susrama.

“Munculnya remisi membuat luka lama saya kembali muncul. Padahal, mulai kasus ini terungkap hingga vonis, saya sudah berusaha menerima dengan lapang dada.

Sekarang muncul lagi membuat luka lama muncul. Kaget, sedih dan marah,” ujar Sagung Mas dengan mata berkaca-kaca.

Didampingi oleh Direktur Radar Bali, Justin M. Herman, ia mengaku butuh waktu lama untuk menerima kejadian yang menimpa suami tercintanya tersebut.

“Kok jadi seperti ini? Untuk menerima kenyataan ini, saya butuh bertahun-tahun untuk memaafkan. Saya kecewa.

Saya nggak mengerti apa pertimbangan memberikan remisi ini. Intinya saya kecewa. Bagi saya, ini menjadi luka seumur hidup,” ungkapnya.

Ibu dari dua anak ini berharap agar remisi yang diberikan kepada I Nyoman Susrama, otak pembunuh suaminya dapat dikaji ulang.

“Harapannya, remisi dikaji ulang.  Ini untuk melindungi teman-teman pers sebagai pilar demokrasi dan 

Kejadian yang menimpa suami saya tidak terulang lagi,” tutupnya. 

DENPASAR – Wajah Anak Agung Sagung Mas Prihantini, tampak, berusaha tegar saat mendatangi kantor Jawa Pos Radar Bali di Jalan Hayam Huruk No.294, Denpasar usai aksi Solidaritas Jurnalis Bali, Jumat (25/1) siang.

Awalnya, Istri mendiang Anak Agung Bagus Narendra Prabangsa, jurnali Radar Bali yang dibunuh pada 2009 silam ini mencoba tegar dengan sedikit tersenyum ramah.

Namun, matanya tak bisa berbohong. Seperti ada pesan yang disampaikan ke rezim Jokowi yang memberikan pengampunan kepada otak pembunuh wartawan Radar Bali, Nyoman Susrama.

“Munculnya remisi membuat luka lama saya kembali muncul. Padahal, mulai kasus ini terungkap hingga vonis, saya sudah berusaha menerima dengan lapang dada.

Sekarang muncul lagi membuat luka lama muncul. Kaget, sedih dan marah,” ujar Sagung Mas dengan mata berkaca-kaca.

Didampingi oleh Direktur Radar Bali, Justin M. Herman, ia mengaku butuh waktu lama untuk menerima kejadian yang menimpa suami tercintanya tersebut.

“Kok jadi seperti ini? Untuk menerima kenyataan ini, saya butuh bertahun-tahun untuk memaafkan. Saya kecewa.

Saya nggak mengerti apa pertimbangan memberikan remisi ini. Intinya saya kecewa. Bagi saya, ini menjadi luka seumur hidup,” ungkapnya.

Ibu dari dua anak ini berharap agar remisi yang diberikan kepada I Nyoman Susrama, otak pembunuh suaminya dapat dikaji ulang.

“Harapannya, remisi dikaji ulang.  Ini untuk melindungi teman-teman pers sebagai pilar demokrasi dan 

Kejadian yang menimpa suami saya tidak terulang lagi,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/