DENPASAR – Untuk kesekian kalinya profesi jurnalis disalahgunakan. Kali ini seorang pria berinisial AG yang mengaku sebagai wartawan
dipolisikan gara-gara melarikan perempuan bernisial Ni Wayan, S, 44, yang tak lain adalah istri I Nyoman G, 55.
Informasi yang dirangkum Jawa Pos Radar Bali, I Nyoman G melaporkan AG di Posek Kuta Selatan pada Kamis (18/7) lalu.
Nyoman G yang tinggal di Desa Pecatu mengaku kehidupan rumah tangganya selama ini baik – baik saja.
Bahkan, pada Rabu (17/7) pagi, sang istri masih sempat mengantar anak bungsu mereka ke sekolah. Sore pukul 16.00 Ni Wayan S juga menjemput anaknya.
Namun saat itu, sang istri hanya sampai garase rumah menurunkan sang buah hati. Setelah itu Ni Wayan S pergi lagi dengan mengendarai mobil bernomor polisi DK 1512 OF tanpa memberitahukan kepada dirinya selaku suami.
Pukul 18.00 I Nyoman G menelepon istrnya menanyakan keberadaannya. “Dia bilang lagi beli buah untuk persiapan hari raya,” tutur I Nyoman G.
Namun, ditunggu hingga pukul 19.00, I Nyoman G mendapat pesan singkat SMS dari istrinya. Pesan itu berbunyi, “Mohon maaf jangan dah tunggu saya pulang. Saya nggak akan pulang
ke rumah itu lagi. Saya sudah beri kamu kesempatan tapi kamu menyia – nyiakan kesempatan.” “Setelah itu handphone istri saya tidak bisa dihubungi lagi,” tutur I Nyoman G.
Selain melaporkan kepada pihak kepolisian, Nyoman G juga melakukan pencarian sendiri. Hasilnya, Senin (22/7) pukul 23.30 ia melihat istrinya itu bersama AG di sebuah kos kosan di daerah Jalan Taman Baruna, Jimbaran, Kuta Selatan.
Saat itu Nyoman G tidak langsung menggerebek. Ia mengajak orang lain bermaksud beramai-ramai melakukan penggerebekan.
Sayangnya, saat hendak dilakukan penggerebekan mereka berhasil kabur. “Mungkin mereka sudah tahu saya, karena sebelumnya saya datang
mobil itu ada parkir di depan kos – kosan itu. Setelah itu saya balik ajak orang untuk datang gerebek, mereka sudah tidak ada,” jelasnya.
Yang menarik, setelah sempat menghilang Ni Wayan S sempat mendatangi Mapolsek Denpasar Selatan pada Jumat (26/7).
Meski telah kembali, namun sang istri tidak mau pulang ke rumahnya. Selain itu, Nyoman G dan anak – anaknya juga sudah tidak mau menerimanya lagi.