29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:15 AM WIB

Sedih Banyak Anak Muda Tak Hafal Pancasila,Pasang Bendera Ukuran Jumbo

Pandemi Covid-19 tak merontokkan semangat warga Desa Sulanyah, Seririt, Buleleng untuk memeriahkan Hut Ke-75 Kemerdekaan RI. 

Disepanjang Jalan Desa Sulanyah warga memasang bendera merah putih berukuran jumbo. Seperti apa?

JULIADI, Seririt 

ANTUSIAS warga Desa Sulanyah, Seririt sudah tidak terbendung untuk menyambut perayaaan hari Kemerdekaan RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus mendatang. 

Deretan bendera merah putih dan pernak-pernik kemerdekaan lainnya hampir terpasang di setiap titik sudut rumah warga yang berada di pinggir Jalan Desa Sulanyah.

Warga memasang puluhan bendera merah putih berukuran jumbo di sepanjang jalan.

Bendera jumbo tersebut rata-rata berukuran 4×6 meter dipasang pada tiang bambu atau tiang besi dengan ketinggian sekitar 12-15 meter. 

Pemasangan bendera selain dianggarkan oleh pihak desa setempat, juga oleh warga sendiri. Mereka memasang bendera secara sukarela. 

Ada yang mendonasikan uang, bambu atau bendera merah putih jumbo yang sudah jadi.

“Pemasangan bendera merah putih ukuran jumbo inilah cara warga kami menyambut perayaan HUT Kemerdekaan RI,” tutur Perbekel Desa Sulanyah Gede Sutarma.

Menurutnya, pemasangan bendera merah putih jumbo salah satu cara memotivasi warga dan menumbuh semangat nasionalisme generasi muda desa dan anak-anak desa. 

Terlebih lagi kalangan orang tua. Cukup banyak didengar dan dilihat saat ini menurunnya degradasi nasionalisme. Begitu sebaliknya soal sejarah perjuangan. 

Bahkan khusus pada kalangan generasi muda banyak yang tidak hafal butir pancasila. Kalau tidak hafal pancasila, minimal mereka tahu bendera merah putih dan hari kemerdekaan RI. 

“Inilah satu cara kami menumbuhkan dan menggugah rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara. Apalagi negara sedang menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19,” ucapnya. 

Diakui perbekel yang menjabat tiga periode tersebut pemasangan bendera berukuran besar rutin dilakukan oleh warganya setiap merayakan hari kemerdekaan.

Awalnya pemasangan bendera ukuran jumbo sejak tahun 2016 lalu. Bergerak dimulai dari pemerintah desa, namun perlahan-lahan masyarakat mengikuti.

Banyak nilai termuat ketika dilakukan pemasangan bendera merah putih berukuran besar. Mulai dari sisi estetika dan keindahan. 

Meliuk melambai berkibar mencerminkan sejarah perjuangan yang besar. Kemudian ketika dilihat dari dekat dan kejauhan indah dipandang.

Lanjut Sutarma biaya untuk pembuatan bendera dan tiang bendera. Selain bersumber dari anggaran dana desa. Juga dari sumbangan secara sukarela warga. 

Ada warga yang secara pribadi melakukan pemasangan bendera merah putih. Disamping itu juga ada yang memberikan sumbangan bendera dan tiang kepada desa.

Setiap satu bendera jumbo lengkap dengan tiang bendera menghabiskan biaya senilai Rp 350-400 ribu. 

“Saat ini ada sekitar 50 bendera jumbo ukuran besar yang akan dipasang warga. Pemasangan dilakukan sejak Agustus dan akan diturun pada akhir Agustus nanti,” pungkasnya. (*)

Pandemi Covid-19 tak merontokkan semangat warga Desa Sulanyah, Seririt, Buleleng untuk memeriahkan Hut Ke-75 Kemerdekaan RI. 

Disepanjang Jalan Desa Sulanyah warga memasang bendera merah putih berukuran jumbo. Seperti apa?

JULIADI, Seririt 

ANTUSIAS warga Desa Sulanyah, Seririt sudah tidak terbendung untuk menyambut perayaaan hari Kemerdekaan RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus mendatang. 

Deretan bendera merah putih dan pernak-pernik kemerdekaan lainnya hampir terpasang di setiap titik sudut rumah warga yang berada di pinggir Jalan Desa Sulanyah.

Warga memasang puluhan bendera merah putih berukuran jumbo di sepanjang jalan.

Bendera jumbo tersebut rata-rata berukuran 4×6 meter dipasang pada tiang bambu atau tiang besi dengan ketinggian sekitar 12-15 meter. 

Pemasangan bendera selain dianggarkan oleh pihak desa setempat, juga oleh warga sendiri. Mereka memasang bendera secara sukarela. 

Ada yang mendonasikan uang, bambu atau bendera merah putih jumbo yang sudah jadi.

“Pemasangan bendera merah putih ukuran jumbo inilah cara warga kami menyambut perayaan HUT Kemerdekaan RI,” tutur Perbekel Desa Sulanyah Gede Sutarma.

Menurutnya, pemasangan bendera merah putih jumbo salah satu cara memotivasi warga dan menumbuh semangat nasionalisme generasi muda desa dan anak-anak desa. 

Terlebih lagi kalangan orang tua. Cukup banyak didengar dan dilihat saat ini menurunnya degradasi nasionalisme. Begitu sebaliknya soal sejarah perjuangan. 

Bahkan khusus pada kalangan generasi muda banyak yang tidak hafal butir pancasila. Kalau tidak hafal pancasila, minimal mereka tahu bendera merah putih dan hari kemerdekaan RI. 

“Inilah satu cara kami menumbuhkan dan menggugah rasa kecintaan terhadap bangsa dan negara. Apalagi negara sedang menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19,” ucapnya. 

Diakui perbekel yang menjabat tiga periode tersebut pemasangan bendera berukuran besar rutin dilakukan oleh warganya setiap merayakan hari kemerdekaan.

Awalnya pemasangan bendera ukuran jumbo sejak tahun 2016 lalu. Bergerak dimulai dari pemerintah desa, namun perlahan-lahan masyarakat mengikuti.

Banyak nilai termuat ketika dilakukan pemasangan bendera merah putih berukuran besar. Mulai dari sisi estetika dan keindahan. 

Meliuk melambai berkibar mencerminkan sejarah perjuangan yang besar. Kemudian ketika dilihat dari dekat dan kejauhan indah dipandang.

Lanjut Sutarma biaya untuk pembuatan bendera dan tiang bendera. Selain bersumber dari anggaran dana desa. Juga dari sumbangan secara sukarela warga. 

Ada warga yang secara pribadi melakukan pemasangan bendera merah putih. Disamping itu juga ada yang memberikan sumbangan bendera dan tiang kepada desa.

Setiap satu bendera jumbo lengkap dengan tiang bendera menghabiskan biaya senilai Rp 350-400 ribu. 

“Saat ini ada sekitar 50 bendera jumbo ukuran besar yang akan dipasang warga. Pemasangan dilakukan sejak Agustus dan akan diturun pada akhir Agustus nanti,” pungkasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/