26.5 C
Jakarta
13 Desember 2024, 7:35 AM WIB

Sempat Loss Contact, Beruntung Bisa Dihubungi, Ingin Segera ke Palu

Kota Palu, termasuk Donggala dan sekitar diguncang gempa berkekuatan 7,4 SR, Jumat (28/9) lalu.

Gempa dengan lokasi episenter serta kedalaman hiposenter yang dangkal akibat aktivitas Sesar Palu Karo juga mengakibatkan gelombang tsunami. Semua orang panik termasuk sang kapten Bali United Fadil Sausu.

 

ALIT BINAWAN, Denpasar

HINGGA Minggu kemarin (30/9), BNPB mencatat sebanyak 832 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,4 SR, Jumat (28/9) lalu.

Dan, rasanya, hari Jumat kemarin menjadi hari yang benar-benar tidak bisa dilupakan oleh kapten Bali United Fadil Sausu.

Bagaimana tidak, hatinya terhentak ketika mendengar kabar gempa mengguncang Palu, Sulawesi Selatan. Akses komunikasi kala itu terputus.

Termasuk pemberitaan di berbagai media masih simpang siur mengenai gempa Palu. Kebetulan Fadil juga sedang berada di Jakarta untuk pemulihan cedera engkelnya.

Ingin segera pulang, tetapi tidak bisa karena akses untuk penerbangan komersil atau jalur darat masih terbatas.

Belum lagi ditambah dengan tempat tinggalnya di Palu sangat dekat dengan bibir pantai, tepatnya Pantai Nomoni, Palu.

Kebetulan juga ada Festival Pesona Palu Nomoni 2018 yang tidak bisa diselenggarakan akibat bencana alam ini.

Hingga siang kemarin, Fadil Sausu masih belum bisa menghubungi orang tuanya dan kakak-kakaknya. Ini yang membuat Fadil merasa sangat cemas.

Apalagi ayah kandung Fadil saat gempa terjadi masih berada di salah satu rumah sakit yang ada di Kota Palu pasca melakukan operasi. Inilah membuat pemain berusia 33 tahun ini panik.

Dia terus mencoba mencari informasi melalui media sosial terkait kondisi Palu terkini. Sore harinya kabar menggembirakan pun tiba.

“Alhamdullilah baru bisa mengontak orang tua dan kakak ketiga bersama istri dan adik perempuan saya di Palu,” terang Fadil Sausu saat dihubungi sore kemarin.

Sebelumnya Fadil Sausu sempat cemas dengan pemberitaan saat gempa terjadi. “Waktu hari itu, sempat saya bicara dengan ibu pas gempa. Ibu saya langsung lari dan tarik cucu dan keponakannya.

Yang saya dengar dari teriakan keponakan, air laut naik lari cepat. Setelah itu komunikasi terputus. Apalagi rumah dekat pantai,” terang pemilik nomor punggung 14 ini.

Beruntung juga keluarganya semua selamat termasuk rumahnya yang ada di Kota Palu. Tetapi, rasa khawatirnya masih belum hilang 100 persen karena dua kakak kandung serta adik masih belum bisa dihubungi.

Melalui instastory, dia mencoba untuk meminta bantuan netizen jika berhasil mengetahui keberadaan kakaknya yang berprofesi sebagai petugas kepolisian.

Kakaknya bernama Moh. Rifaldi bertugas di daerah Sindue, Pantoloan dan tinggal di Pengawu. Sang kakak bersama sang istri bernama Riska, sampai sekarang masih belum bisa dihubungi.

Adik perempuan Fadil Aulia Rahma yang kebetulan mengenyam pendidikan di Universitas Tadulako, Palu juga masih belum bisa dihubungi.

“Iya itu kakak kandung beserta istri dan adik perempuan saya,” bebernya singkat. Beruntung istri dan anaknya aman karena tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan.

Perasaan tidak tenang tentu menghantui Fadil. Dalam waktu dekat, dia ingin segera bertolak menuju Palu untuk melihat kondisi keluarganya disana.

Rencananya, dia akan menuju Palu usai kembali ke Bali. “Insya Allah saya balik ke Palu. Tapi saya kemungkinan hari Selasa (2/10) mau ke Bali dulu,” tuturnya.

Kota Palu, termasuk Donggala dan sekitar diguncang gempa berkekuatan 7,4 SR, Jumat (28/9) lalu.

Gempa dengan lokasi episenter serta kedalaman hiposenter yang dangkal akibat aktivitas Sesar Palu Karo juga mengakibatkan gelombang tsunami. Semua orang panik termasuk sang kapten Bali United Fadil Sausu.

 

ALIT BINAWAN, Denpasar

HINGGA Minggu kemarin (30/9), BNPB mencatat sebanyak 832 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7,4 SR, Jumat (28/9) lalu.

Dan, rasanya, hari Jumat kemarin menjadi hari yang benar-benar tidak bisa dilupakan oleh kapten Bali United Fadil Sausu.

Bagaimana tidak, hatinya terhentak ketika mendengar kabar gempa mengguncang Palu, Sulawesi Selatan. Akses komunikasi kala itu terputus.

Termasuk pemberitaan di berbagai media masih simpang siur mengenai gempa Palu. Kebetulan Fadil juga sedang berada di Jakarta untuk pemulihan cedera engkelnya.

Ingin segera pulang, tetapi tidak bisa karena akses untuk penerbangan komersil atau jalur darat masih terbatas.

Belum lagi ditambah dengan tempat tinggalnya di Palu sangat dekat dengan bibir pantai, tepatnya Pantai Nomoni, Palu.

Kebetulan juga ada Festival Pesona Palu Nomoni 2018 yang tidak bisa diselenggarakan akibat bencana alam ini.

Hingga siang kemarin, Fadil Sausu masih belum bisa menghubungi orang tuanya dan kakak-kakaknya. Ini yang membuat Fadil merasa sangat cemas.

Apalagi ayah kandung Fadil saat gempa terjadi masih berada di salah satu rumah sakit yang ada di Kota Palu pasca melakukan operasi. Inilah membuat pemain berusia 33 tahun ini panik.

Dia terus mencoba mencari informasi melalui media sosial terkait kondisi Palu terkini. Sore harinya kabar menggembirakan pun tiba.

“Alhamdullilah baru bisa mengontak orang tua dan kakak ketiga bersama istri dan adik perempuan saya di Palu,” terang Fadil Sausu saat dihubungi sore kemarin.

Sebelumnya Fadil Sausu sempat cemas dengan pemberitaan saat gempa terjadi. “Waktu hari itu, sempat saya bicara dengan ibu pas gempa. Ibu saya langsung lari dan tarik cucu dan keponakannya.

Yang saya dengar dari teriakan keponakan, air laut naik lari cepat. Setelah itu komunikasi terputus. Apalagi rumah dekat pantai,” terang pemilik nomor punggung 14 ini.

Beruntung juga keluarganya semua selamat termasuk rumahnya yang ada di Kota Palu. Tetapi, rasa khawatirnya masih belum hilang 100 persen karena dua kakak kandung serta adik masih belum bisa dihubungi.

Melalui instastory, dia mencoba untuk meminta bantuan netizen jika berhasil mengetahui keberadaan kakaknya yang berprofesi sebagai petugas kepolisian.

Kakaknya bernama Moh. Rifaldi bertugas di daerah Sindue, Pantoloan dan tinggal di Pengawu. Sang kakak bersama sang istri bernama Riska, sampai sekarang masih belum bisa dihubungi.

Adik perempuan Fadil Aulia Rahma yang kebetulan mengenyam pendidikan di Universitas Tadulako, Palu juga masih belum bisa dihubungi.

“Iya itu kakak kandung beserta istri dan adik perempuan saya,” bebernya singkat. Beruntung istri dan anaknya aman karena tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan.

Perasaan tidak tenang tentu menghantui Fadil. Dalam waktu dekat, dia ingin segera bertolak menuju Palu untuk melihat kondisi keluarganya disana.

Rencananya, dia akan menuju Palu usai kembali ke Bali. “Insya Allah saya balik ke Palu. Tapi saya kemungkinan hari Selasa (2/10) mau ke Bali dulu,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/