DENPASAR – Langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia mengumumkan 49 caleg eks koruptor yang “bertarung” dalam Pileg, 17 April 2019 mendatang menuai pujian.
Semangat “bersih-bersih” parlemen ini disambut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK mencatat dari 16 kontestan hanya 4 parpol yang “bersih” dari eks koruptor,
yakni Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Soal caleg eks koruptor, Golkar jadi juara. Parpol berlambang pohon beringin itu menyumbang 8 eks koruptor. Disusul Gerindra dengan 6 caleg.
PDI Perjuangan, Demokrat, Hanura, Berkarya, PAN, PKS, Perindo, PBB, Garuda, dan PKPI juga mendaftarkan caleg eks koruptor pada pencoblosan 17 April 2019 mendatang.
Di luar caleg eks koruptor, KPU RI memastikan 200 lebih caleg mantan terpidana kasus lain, termasuk dari Bali juga berlomba memenangkan hati rakyat di 12.215 tempat pemungutan suara alias TPS.
Merespons hal ini, Ketua DPW NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa memuji KPU RI dan KPK. Demi mengangkat harkat dan martabat NKRI, caleg DPR RI nomor urut 1 dapil Bali itu menilai keterbukaan informasi publik merupakan hal mutlak.
Bila salah coblos, maka “derita” yang akan diperoleh selama 5 tahun ke depan. Oka Gunastawa berharap
masyarakat harus “belajar” dari kesalahan memilih Jero Wacik (104.682 suara) dan Putu Leong Sudiartana (73.348 suara) pada Pileg 2014 silam.
KPK menjebloskan dua politisi Demokrat ini lantaran korupsi. Masyarakat juga harus sadar “dikibuli” 4 bupati dari PDI Perjuangan (Prof. Dr. drg. I Gede Winasa/Jembrana,
Putu Bagiada/Buleleng, I Wayan Candra/Klungkung, Nengah Arnawa/Bangli) yang juga dipenjara lantaran “memakan” uang rakyat.
“Kita kini punya Jokowi, presiden yang sangat tegas memerangi korupsi. KPK dan KPU juga makin tegas. Sekarang bergantung masyarakat Bali.
Apakah masih mau dibodohi-bodohi oleh politisi “kotor” hanya karena iming-iming bansos atau memilih sesuai hati nurani demi masa depan Bali,” ucapnya Minggu (3/2) siang.
Ida Bagus Oka Gunastawa menyambut hangat kebijakan sekaligus komitmen Gubernur Bali Wayan Koster dan seluruh Bupati/Walikota se-Bali membersihkan Bali dari sampah plastik.
Jika “bersih-bersih” serupa dilakukan dalam dunia politik, Oka Gunastawa optimis masa depan Pulau Dewata akan semakin cerah.
“Kuncinya ada pada masyarakat. Komitmen NasDem memerangi korupsi jelas. Kami awali dengan politik tanpa mahar.
Ini bukan hanya manis diucapkan, namun bisa kami pertanggungjawaban secara moral. Pada Pemilu 2019 ini, komitmen NasDem jelas dengan
tidak mendaftarkan caleg eks koruptor,” tandas Ketua Umum Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT/BEM) Universitas Udayana 1993-1994 itu.
Sama seperti memerangi sampah plastik, memerangi “sampah masyarakat” alias koruptor, terang Oka Gunastawa tak bisa dilakukan seorang diri.
Masyarakat dari segala lini profesi, agama, dan suku yang bermukim di tanah Bali harus mengambil sikap tegas dalam upaya menyelamatkan generasi muda Pulau Dewata dari musibah moral ini.
“Dahulu kita dikenal sebagai masyarakat yang jujur. Wisatawan, baik domestik maupun internasional kerap memuji masyarakat Bali karena barang berharga
mereka yang jatuh di jalan dikembalikan oleh yang menemukan. Perilaku ini ditiru di Jepang berbarengan dengan upaya mereka meniru arsitektur Bali yang tahan gempa.
Namun, mirisnya budaya jujur itu malah kita tinggalkan. Ini tugas kita bersama, PR kita bersama, khususnya bagi wakil rakyat,” tegasnya.
“Memerangi” caleg eks koruptor dan lain-lain, imbuh Oka Gunastawa bisa dilakukan dengan cara mudah, yakni tidak memilihnya.
Bila si caleg adalah keluarga, kerabat, atau teman, politisi asal Desa Jungutan Karangasem yang merupakan sosok sentral di balik kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla 2014 silam
mengajak masyarakat berpikir lebih jauh; meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
“NasDem Bali mendukung setiap langkah KPU RI dan KPK. Salah satunya nama-nama calon anggota legislatif eks koruptor ditempel di tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di daerah pemilihan para caleg tersebut,” pungkasnya.
Sama seperti bahaya sampah plastik bagi lingkungan, Oka Gunastawa menyebut sampah masyarakat sangat merusak sendi-sendi kehidupan. (rba)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Provinsi : Bali
2. Nama Lengkap : Ida Bagus Oka Gunastawa, SE
3. Nomor Induk Kependudukan : 5171021704710004
4. Tempat/Tanggal Lahir : Karangasem, 17 April 1971
5. Jenis Kelamin : Laki-laki
6. Agama : Hindu
7. Status Perkawinan : Kawin
Nama Istri : Ida Ayu Danik Suardhani, SE., Ak
Jumlah Anak : 2 (dua)
Ida Bagus Manobhawa Wijaya Kusuma
Ida Ayu Manoprabha Kalpika Swari
8. Alamat Tempat Tinggal : Jl Soka Gg III No 1, Banjar Kertalangu
Kelurahan/Desa : Kesiman Kertalangu
Kecamatan : Denpasar Timur
Kabupaten/Kota : Kota Denpasar
Provinsi : Bali
9. Riwayat Pendidikan : a. SDN 1 Sibetan, Bebandem, Karangasem 1983
b. SMPN 1 Bebandem, Karangasem 1986
c. SMAN Amlapura 1990
d. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana 1999
10. Kursus/Diklat yang pernah diikuti
:
a. Together To Tomorrow Program Of Sasakawa Foundation (Penyelenggara : Kementrian Kehutanan RI) Tahun 1992
b. Penataran P-4 Tingkat Nasional Angkatan XXIX pola pendukung 144 jam-Jakarta (BP-7 Pusat) Tahun 1993
c. Forum Pemantapan Wawasan Kebangsaan (Penyelenggara Pemprov Bali) Tahun 1995
d. Penataran Kewaspadaan Nasional (Penyelenggara Kantor Meneg Pora RI) Tahun 1996
e. Studi Sistem Pengembangan Teritorial Wilayah Bali dan NTB – Seminar Sekolah Susreg XXX SESKOAD TP.
f. Diklat Instruktur Perkaderan Partai Golkar Tigkat Nasional-Cipayung, Bogor (Penyelenggara: DPP Golkar) Tahun 2002
g. Latihan dan Orientasi Juru Kampanye Partai Golkar Tingkat Nasional Angkatan I (Penyelenggara: DPP Golkar) Tahun 2004
h. Leadership Training JCI International, Daegu, Korea Selatan (Penyelenggara: JCI ASPAC) Tahum 2002
i. Leadership Training JCI International, Sendai, Japan (Penyelenggara JCI ASPAC) Tahun 2003
j. Leadership Training JCI International, Macau, China (Penyelenggara JCI ASPAC) Tahun 2005
k. Pelatihan Kader Program O250 Partai NasDem (Penyelenggara DPP Partai NasDem) 2002
11. Riwayat Organisasi : a. Pemenangan Jokowi-JK Provinsi Bali jabatan Sekretaris tahun 2014
b. DPW Partai NasDem Bali Jabatan Ketua Tahun 2011
c. Ormas Nasional Demokrat Provinsi Bali Jabatan sebagai Inisiator dan Sekretaris Pengurus Wilayah Bali, Tahun 2011
d. Team Garuda Bali JK-Wiranto Jabatan sebagai Ketua Tahun 2010
e. DPD Partai Golkar Provinsi Bali Jabatan Wakil Ketua Tahun 2009
f. Biro Litbang dan Cendekiawan Partai Golkar Provinsi Bali jabatan sebagai Ketua tahun 2008
g. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) Provinsi Bali jabatan sebagai direktur tahun 2004
h. Junior Chamber International (JCI) Bali jabatan sebagai President tahun 2005
i. Lembaga Pemenangan Pemilu 2004 DPD Golkar Bali Jabatan sebagai Ketua tahun 2004
j. Majelis Pemuda KNPI Provinsi Bali Jabatan sebagai Wakil Ketua tahun 2004
k. PDK Kosgoro Provinsi Bali Jabatan sebagai Wakil Ketua tahun 2003
l. Biro Pemenangan Pemilu Partai Golkar Provinsi Bali jabatan sebagai Ketua tahun 1999
m. DPD Gema Kosgoro Provinsi Bali jabatan sebagai Ketua tahun 1996
n. Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) Universitas Udayana jabatan sebagai Ketua Umum tahun 1994
o. Dewan Racana Universitas Udayana jabatan sebagai Ketua tahun 1993
p. OSIS SMAN Amlapura jabatan sebagai Ketua tahun 1989
q. OSIS SMPN 1 Bebandem Jabatan sebagai Ketua tahun 1985.