DENPASAR – Resmi menjadi tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan senilai Rp 150 miliar, Ketua DPD I Partai Golkar Bali, Ketut Sudikerta, meminta jajaran Golkar baik provinsi dan kabupaten/kota tidak terpengaruh.
Pesan itu dia sampaikan langsung kepada para kader. Hal itu diutarakan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira usai bertemu Sudikerta.
Wandhira menilai hal ini wajar apa yang terjadi pada diri Sudikerta karena saat ini masuk tahun politik. Tentunya kasus ada imbas ke partai walaupun sedikit.
“Tahun ini merupakan tahun politik. Biasa itu terjadi. Partai Golkar kan bukan satu induk, namun partai kader. Tidak akan berimbas walaupun sedikit. Kami tetap solid,” ucap I Wayan Mariyana Wandhira.
Wandhira mengatakan bahwa kasus Sudikerta adalah masalah pribadi, bukan persoalan pemerintahan. Dia juga mengatakan, kasus yang membelit Sudikerta adalah kasus lama.
Dan, kini kembali dilempar ke publik tepat di tahun politik. “Ya kalau membahasakan politisasi nanti kami lihat pembenarannya. Kami serahkan kepada proses.
Atau politisasi kah, kriminal murni kah kami tidak bisa sampaikan seperti itu, silakan masyarakat yang menilai,” ujar wakil ketua DPRD Kota Denpasar ini.
Diakui sampai saat ini partai berlambang pohon beringin itu masih tetap solid dan semangat. Tidak ada pengaruh apapun.
Wandhira mengklaim masyarakat Denpasar tidak berpengaruh karena masyarakat sudah melek politik.
“Insting masyarakat bagus, karena mereka sudah melek politik. Mana berakibat pribadi dan yang mana berakibat pada kebijakan umum.
Yang jelas beliau (Sudikerta, Red) meminta tolong bekerja sesuai tugas dan Sudikerta akan menyelesaikan masalah pribadinya,” tukasnya.