BULELENG – Sejumlah komitmen disepakati para caleg NasDem Buleleng, Sabtu (3/11). Di antaranya tak mencetak koruptor baru, tolak dana saksi senilai Rp 3,9 triliun yang dibebankan kepada APBN,
setia pada Pancasila dan UUD 1945, serta bersedia dicopot sebagai kader 3 jam pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.
Komitmen ini mencuat dalam Konsolidasi Calon Legislatif dan Penandatanganan Pakta Integritas untuk Mewujudkan bersatu, berjuang, menang di PPLP Pansophia Singaraja.
Ketua DPW NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa yang menjadi pembicara utama memastikan jajaran NasDem Bali akan menggunakan white magic menghadapi Pemilu 2019.
Oleh karena itu, penandatanganan pakta integritas dinilai sangat penting untuk mengikat para kader partai besutan Surya Dharma Paloh tersebut.
“Mewakili Ketua Umum, saya tidak ingin NasDem Bali menjadi partai tong kosong. Mari kita menjaga komitmen kepada masyarakat.
Dengan doa dan niatan yang baik mari berjuang dan menang sebab restorasi Indonesia harus segera dilakukan di segala lini,” ungkapnya.
Oka Gunastawa menyebut NasDem kini menjadi parpol yang dicintai masyarakat Bali berkat campur tangan para pemikir sekaligus sesepuh Buleleng.
Menanggapi segala macam potensi kecurangan yang diistilahkannya sebagai black magic alias “pengeleakan”,
caleg DPR RI asal Desa Jungutan, Bebandem, Karangasem itu mengajak insan milenial untuk peduli dan menjadi saksi semesta demi masa depan Bali yang lebih baik.
“Sudah tidak zamannya generasi milenial cuek. Mari jadi saksi semesta. Rekam semua kecurangan. Share di media sosial. Mari bantu pemerintah membersihkan negara ini dari leak-leak politik,” bujuknya.
Di sisi lain, Ketua DPD NasDem Buleleng Made Suparjo menegaskan penandatanganan pakta integritas akan dilakukan di setiap dapil.
Ini dilakukan untuk memberi garansi kepada mayarakat Buleleng bahwa kader NasDem siap dicopot bila terpilih dan melanggar kode etik yang digariskan partai.
“Gerakan perubahan restorasi Indonesia ini penting bagi Buleleng. Banyak persoalan yang harus dilihat secara jernih.
Dari beberapa item pembangunan di Buleleng ada sektor-sektor yang harus dikoreksi. Intinya, semua demi pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik,” tegasnya. (rba)