Hati orang tua mana yang tak bahagia ketika mendapat momongan.
Seperti halnya yang dialami pasangan muda asal Desa Joanyar, Seririt, Singaraja I Kadek Redita dan Putu Ayu Sumadi.
Meski sempat mengaku tak sabar dengan kelahiran buah hatinya, mendadak penantian panjang itu berubah menjadi rasa heran dan was-was. Kok bisa?
WAYAN WIDYANTARA, Denpasar
RASA Senang, bahagia, sedih dan was-was campur aduk dirasakan I Kadek Redita, 24.
Pria yang kesehariannya sebagai pekerja toko mengaku masih tak percaya dengan kehadiran kedua buah hatinya.
Ia senang karena dari hasil pernikahannya dengan istri tercinta Putu Ayu Sumadi, 17, ia langsung diberikan anugerah dua momongan sekaligus.
Bayi mungil nan lucu berjenis kelamin perempuan itu lahir dari rahim istrinya melalui proses Caesar di RSU Santi Graha, Buleleng.
Sayangnya, meski sudah cukup umur kandungan (38 minggu di dalam kandungan), kedua putrinya itu terlahir dalam kondisi dempet atau kembar siam.
Dua bayi cantik dengan berat 4200 gram itu lahir dalam kondisi dada dan perut dempet atau menempel.
Atas kondisi itu, kedua buah hatinya yang diakui dalam kondisi stabil itu, langsung dirujuk ke RSUD Buleleng dan selanjutnya dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar, pada Kamis petang (4/7) pukul 17.00.
Setiba di RSUP Sanglah, kedua bayi tersebut langsung masuk ke ruang NICU.
Ditemuai di RS, Redita masih mengaku heran dengan kondisi anaknya
Katanya, saat pemeriksaan kehamilan, tidak ada pemeriksaan yang menyatakan anaknya kembar ataupun terlahir dempet.
“Memang saat diperiksa di usia 6 bulan (pemeriksaan pertama) dikatakan hanya posisi bayi nyungsang,” aku Redita
Namun hasil itu kemudian berubah saat pemeriksaan kedua (usia 8 bulan kandungan). Menurut Redita, saat memasuki usia kehamilan 8 bulan, hasil USG memang dikatakan kembar pada saat dilakukan pemeriksaan kedua. “Tetapi saat (pemeriksaan kedua) itu dikatakan posisinya tidak dempet. Saat lahir cesar, ternyatanya dempet,” imbuh Redita.
Atas kondisi itu, dengan wajah pasrah, Redita berharap kedua buah hatinya itu bisa diselamatkan.