29.5 C
Jakarta
25 April 2024, 20:49 PM WIB

Terpaksa Dirikan Tenda Darurat untuk Menampung Titipan Jenazah

Penitipan  jenazah Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Badung, membeludak melebihi kapasitas. Pihak rumah sakit akhirnya mendirikan tenda darurat milik BPBD Badung  untuk dapat menampung jasad titipan itu.

 

 

MADE DWIJA PUTRA, Mangusada

DALAM suasana musim hujan, rumah sakit di Kelurahan Kapal, Mengwi, Badung, ini disibukkan dengan urusan jasad orang meninggal. 

Ini karena belakangan tempat merawat orang sakit milik pemerintah tersebut ada sejumlah bangunan yang direnovasi.

Kemarin (5/3), misalnya persis di depan ruang jenazah berdiri dua tenda besar. Ternyata tenda tersebut dipergunakan untuk menampung titipan jenazah.

Karena kondisi kamar mayat masih penuh. Maklum, sejauh ini pihak rumah sakit baru memiliki 12 freezer atau lemari pendingin.

Lemari pendingin tersebut lazimnya mampu menampung satu orang jenazah dengan postur tubuh besar, ukuran orang Eropa atau dua jenazah dengan ukuran kecil.

Namun,  saat ini ada 76 jenazah dititipkan di rumah sakit. Mau tidak mau, akhirnya sebagian jenazah yang sudah berada di dalam peti itu dipindahkan ke tenda darurat.

Kelebihan kapasitas kamar jenazah ini tidak hanya terjadi saat Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1941 saja. Tetapi juga bersamaan dengan Panca Walikrama di Pura Agung Besakih.

Sebab, ada imbauan untuk tidak melakukan upacara pengabenan, sehingga banyak jenazah dititipkan di RSD Mangusada.

“Ya (kelebihan titipan jenazah), sebetulnya ada tempat di sebelah kamar jenazah tetapi sudah penuh. Karena sudah tidak ada tempat,

jadi kami pinjam tenda ke BPBD Badung. Kami mengucapkan terima kasih BPBD bisa membantu,”  papar Dirut RSD Mangusada Kabupaten Badung Nyoman Gunarta.

Menurutnya, pemasangan dua tenda darurat di depan kamar jenazah sudah dilakukan Senin (4/3) lalu.

Kendati jenazah berada di bawah tenda tetapi jenazah ditempatkan dengan baik sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Karena pihak rumah sakit juga sudah berkoordinasi dengan tim ahli. Dan, hal ini tidak masalah. Yang penting jenazah tersebut menggunakan peti dan juga diformalin dengan dosis tinggi.  

“Sekarang sudah ada enam jenazah di tenda. Kalau dua tenda yang sekarang juga penuh, kami akan pasang tenda satu lagi,” ungkap Gunarta.

Puluhan jenazah yang dititipkan  tersebut sebagian besar  warga Badung. Ada beberapa dari luar Badung, tapi itu karena sebelumnya adalah pasien RSD Mangusada.

“Kami memperkirakan kondisi ini akan berangsur-angsur normal pada April 2019 mendatang, ” ungkap dokter asal Sibang Gede tersebut.

Sementara, dia mengakui  ke depan tentu ada rencana pengembangan kamar jenazah. Bahkan tahun ini sudah masuk tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS).

Kalau FS selesai tahun ini, maka tahun depan akan masuk tahap berikutnya yakni pembebasan lahan.  

“Jadi, selain pembangunan kamar jenazah, akan dibangun juga rumah singgah untuk mengantisipasi kebutuhan akan ruang perawatan kanker juga untuk tempat perawatan geriartri (lanjut usia),” pungkasnya. (*)

Penitipan  jenazah Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Badung, membeludak melebihi kapasitas. Pihak rumah sakit akhirnya mendirikan tenda darurat milik BPBD Badung  untuk dapat menampung jasad titipan itu.

 

 

MADE DWIJA PUTRA, Mangusada

DALAM suasana musim hujan, rumah sakit di Kelurahan Kapal, Mengwi, Badung, ini disibukkan dengan urusan jasad orang meninggal. 

Ini karena belakangan tempat merawat orang sakit milik pemerintah tersebut ada sejumlah bangunan yang direnovasi.

Kemarin (5/3), misalnya persis di depan ruang jenazah berdiri dua tenda besar. Ternyata tenda tersebut dipergunakan untuk menampung titipan jenazah.

Karena kondisi kamar mayat masih penuh. Maklum, sejauh ini pihak rumah sakit baru memiliki 12 freezer atau lemari pendingin.

Lemari pendingin tersebut lazimnya mampu menampung satu orang jenazah dengan postur tubuh besar, ukuran orang Eropa atau dua jenazah dengan ukuran kecil.

Namun,  saat ini ada 76 jenazah dititipkan di rumah sakit. Mau tidak mau, akhirnya sebagian jenazah yang sudah berada di dalam peti itu dipindahkan ke tenda darurat.

Kelebihan kapasitas kamar jenazah ini tidak hanya terjadi saat Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1941 saja. Tetapi juga bersamaan dengan Panca Walikrama di Pura Agung Besakih.

Sebab, ada imbauan untuk tidak melakukan upacara pengabenan, sehingga banyak jenazah dititipkan di RSD Mangusada.

“Ya (kelebihan titipan jenazah), sebetulnya ada tempat di sebelah kamar jenazah tetapi sudah penuh. Karena sudah tidak ada tempat,

jadi kami pinjam tenda ke BPBD Badung. Kami mengucapkan terima kasih BPBD bisa membantu,”  papar Dirut RSD Mangusada Kabupaten Badung Nyoman Gunarta.

Menurutnya, pemasangan dua tenda darurat di depan kamar jenazah sudah dilakukan Senin (4/3) lalu.

Kendati jenazah berada di bawah tenda tetapi jenazah ditempatkan dengan baik sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Karena pihak rumah sakit juga sudah berkoordinasi dengan tim ahli. Dan, hal ini tidak masalah. Yang penting jenazah tersebut menggunakan peti dan juga diformalin dengan dosis tinggi.  

“Sekarang sudah ada enam jenazah di tenda. Kalau dua tenda yang sekarang juga penuh, kami akan pasang tenda satu lagi,” ungkap Gunarta.

Puluhan jenazah yang dititipkan  tersebut sebagian besar  warga Badung. Ada beberapa dari luar Badung, tapi itu karena sebelumnya adalah pasien RSD Mangusada.

“Kami memperkirakan kondisi ini akan berangsur-angsur normal pada April 2019 mendatang, ” ungkap dokter asal Sibang Gede tersebut.

Sementara, dia mengakui  ke depan tentu ada rencana pengembangan kamar jenazah. Bahkan tahun ini sudah masuk tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS).

Kalau FS selesai tahun ini, maka tahun depan akan masuk tahap berikutnya yakni pembebasan lahan.  

“Jadi, selain pembangunan kamar jenazah, akan dibangun juga rumah singgah untuk mengantisipasi kebutuhan akan ruang perawatan kanker juga untuk tempat perawatan geriartri (lanjut usia),” pungkasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/