29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:21 AM WIB

Gugah Hati Sesama, Gundul untuk Kebaikan Tidak Selamanya Jelek

Yayasan Peduli Anak Kanker Bali (YPAK Bali) menggelar Aksi Berani Gundul di pusat perbelanjaan Plaza Renon, Minggu (5/11) kemarin.

Aksi Berani Gundul tersebut bertujuan untuk memberi kesadaran kepada masyarakat agar peduli terhadap anak penderita kanker khususnya di Bali. Seperti apa?

 

 

JULIADI, Denpasar

SEMAKIN siang pusat perbelajaan plaza renon, Denpasar semakin ramai. Ditambah lagi banyaknya para undangan yang hadir dalam acara “Hair For Life” YPAK Bali menambah kemeriahan suasana. 

Tepat pukul 13.00 aksi berani gundul dilakukan. Sebanyak 10 orang laki dan 2 perempuan seketika naik ke atas panggung menyatakan sikap dengan lantang menerima tantangan berani gundul.

Sambut tepuk tangan pun diberikan dari pengunjung plaza renon kepada sekelompok orang yang berani menerima tantangan mencukur habis rambutnya.

Total lebih dari 50 orang berani menerima tantangan tersebut. Dua perempuan yakni Sukma Dewi, 35 dan Ruthdyah, 34 merelakan mahkota tubuhnya yakni rambutnya di cukur habis alias gundul.

Aksi berani gundul membuktikan rasa empati terhadap anak-anak penderita kanker di Bali. 

Sukma Dewi perempuan yang tinggal di Jalan Raya Ayani Utara No. 1, Denpasar Utara mengatakan dirinya melakukan aksi berani gundul untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa botak itu tidak menakutkan.

Banyak teman dan rekan kerja katakan. Apakah Sukma tidak sayang pada rambut. Kemudian tidak takut terlihat jelek saat berpenampilan.

Namun, Sukma mempunyai alasan mengapa dia rela rambutnya di gundul. Jelek itu bukan dari penampilan dan bukan dari seberapa barang yang kamu miliki.

Tetapi, jelek dapat dikalahkan oleh hati. Karena semua kecantikan itu terlahir dari hati. Aksi berani gundul yang dilakukan Sukma dengan memangkas seluruh rambutnya hingga gundul.

Salah satu bentuk solidaritas dukungan yang dapat dilakukan pada anak-anak penderita kanker di Bali.

“Ini kali pertama gundul saya lakukan. Membuktikan kami peduli terhadap mereka. Dan kami bersama mereka,” tandas perempuan yang bekerja di asuransi jiwa (prudensial).

Sementara itu Nyoman Netra, 35 pria asal Banjar, Buleleng yang anak menderita kanker menyatakan dia rela mencukur rambutnya demi anaknya.

Ini bentuk kepedulian dan rasa sayang seorang ayah terhadap anaknya. Penyakit kanker yang diderita anaknya yakni kanker darah.

Hampir delapan tahun lebih penyakit kanker yang diderita anaknya. Hingga saat ini anaknya belum sembuh dari penyakit tersebut.

“Mudahan dengan dihelatnya acara ini menambah semangat saya sebagai orang tua untuk terus mendampingi anak dalam menjalani perawatan kemoterapi,” harapnya.

Founder sekaligus pembina YPAK Bali Dwi Wahyu Kurniawan menyatakan ini kali kedua yayasan peduli kanker anak Bali melakukan acara Hair For Life dalam rangka penggalangan dana bagi anak-anak kanker.

Kemudian memberikan rasa empati kepada anak-anak penderita kanker. Bahwa mereka selalu bersama warga, diberikan semangat dan dukungan agar penyakit yang derita dapat dilalui. 

Aksi berani gundul tidak semua orang berani melakukan. Karena penderita kanker ketika menjalani pengobatan kemoterapi pasti mereka rela mencukur rambutnya.

“Kami hari ini menantang warga Denpasar, pengunjung mall plaza renon dan undangan agar berani gundul. Tidak hanya berani, melainkan juga sebagai wujud dari gerakan peduli anak kanker Bali,” jelas Dwi Wahyu.

 

Dwi  Wahyu juga ungkapkan perbedaan acara Hair For Life dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni kali ini pihaknya didukung oleh team sepak bola dari Bali United, Nanoe Biroe dan artis Nana Mirdad.

Dukungan ini sebagai wujud kepedulian mereka kepada anak-anak penderita kanker. Di YPAK Bali saat ini ada sekitar 90 anak penderita kanker yang terdaftar.

Dengan usia mulai dari 1 tahun sampai 6 tahun. Penyakit kanker yang diderita oleh anak yakni dengan kanker darah (leukimia).

“Tidak hanya pengobatan dan perawatan saja yang diberikan kepada penderita kanker. Kami juga memberikan program rumah singgah.

Anak penderita kanker boleh tinggal di rumah singgah tersebut. Segala biaya hidup mereka semua ditanggung oleh pihak yayasan.

Kemudian kami juga mempunyai program sekolah kita. Anak penderita kanker diberikan pendidikan gratis,” ujar Dwi Wahyu disela-sela acara  tersebut. 

“Yang tinggal di YPAK tidak hanya penderita kanker dari Bali. Tetapi juga dari wilayah Indonesia timur. Seperti NTB dan NTT,” tambahnya. 

Kanker penyakit yang bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak. Bagi mereka yang berusia belia. Perjuangan mereka melawan kanker tidaklah mudah.

Waktu yang seharusnya digunakan untuk bermain dan belajar tergantikan dengan masa pengobatan. Bahkan terkadang mereka merasa sendiri dalam berjuang melawan penyakitnya. 

Kali ini mereka penderita kanker tidak lagi sendiri. Dukungan dari berbagai pihak terus mengalir. Tidak hanya berupa bantuan. Tetapi juga dorongan semangat juga berdatangan. 

“Untuk donasi yang terkumpul dalam acara ini. Seluruhnya akan diberikan kepada anak penderita kanker.

Kami dari pihak yayasan berterima kasih kepada para pihak yang memberikan bantuannya. Mari secara bersama-sama melawan kanker,” tandasnya

Yayasan Peduli Anak Kanker Bali (YPAK Bali) menggelar Aksi Berani Gundul di pusat perbelanjaan Plaza Renon, Minggu (5/11) kemarin.

Aksi Berani Gundul tersebut bertujuan untuk memberi kesadaran kepada masyarakat agar peduli terhadap anak penderita kanker khususnya di Bali. Seperti apa?

 

 

JULIADI, Denpasar

SEMAKIN siang pusat perbelajaan plaza renon, Denpasar semakin ramai. Ditambah lagi banyaknya para undangan yang hadir dalam acara “Hair For Life” YPAK Bali menambah kemeriahan suasana. 

Tepat pukul 13.00 aksi berani gundul dilakukan. Sebanyak 10 orang laki dan 2 perempuan seketika naik ke atas panggung menyatakan sikap dengan lantang menerima tantangan berani gundul.

Sambut tepuk tangan pun diberikan dari pengunjung plaza renon kepada sekelompok orang yang berani menerima tantangan mencukur habis rambutnya.

Total lebih dari 50 orang berani menerima tantangan tersebut. Dua perempuan yakni Sukma Dewi, 35 dan Ruthdyah, 34 merelakan mahkota tubuhnya yakni rambutnya di cukur habis alias gundul.

Aksi berani gundul membuktikan rasa empati terhadap anak-anak penderita kanker di Bali. 

Sukma Dewi perempuan yang tinggal di Jalan Raya Ayani Utara No. 1, Denpasar Utara mengatakan dirinya melakukan aksi berani gundul untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa botak itu tidak menakutkan.

Banyak teman dan rekan kerja katakan. Apakah Sukma tidak sayang pada rambut. Kemudian tidak takut terlihat jelek saat berpenampilan.

Namun, Sukma mempunyai alasan mengapa dia rela rambutnya di gundul. Jelek itu bukan dari penampilan dan bukan dari seberapa barang yang kamu miliki.

Tetapi, jelek dapat dikalahkan oleh hati. Karena semua kecantikan itu terlahir dari hati. Aksi berani gundul yang dilakukan Sukma dengan memangkas seluruh rambutnya hingga gundul.

Salah satu bentuk solidaritas dukungan yang dapat dilakukan pada anak-anak penderita kanker di Bali.

“Ini kali pertama gundul saya lakukan. Membuktikan kami peduli terhadap mereka. Dan kami bersama mereka,” tandas perempuan yang bekerja di asuransi jiwa (prudensial).

Sementara itu Nyoman Netra, 35 pria asal Banjar, Buleleng yang anak menderita kanker menyatakan dia rela mencukur rambutnya demi anaknya.

Ini bentuk kepedulian dan rasa sayang seorang ayah terhadap anaknya. Penyakit kanker yang diderita anaknya yakni kanker darah.

Hampir delapan tahun lebih penyakit kanker yang diderita anaknya. Hingga saat ini anaknya belum sembuh dari penyakit tersebut.

“Mudahan dengan dihelatnya acara ini menambah semangat saya sebagai orang tua untuk terus mendampingi anak dalam menjalani perawatan kemoterapi,” harapnya.

Founder sekaligus pembina YPAK Bali Dwi Wahyu Kurniawan menyatakan ini kali kedua yayasan peduli kanker anak Bali melakukan acara Hair For Life dalam rangka penggalangan dana bagi anak-anak kanker.

Kemudian memberikan rasa empati kepada anak-anak penderita kanker. Bahwa mereka selalu bersama warga, diberikan semangat dan dukungan agar penyakit yang derita dapat dilalui. 

Aksi berani gundul tidak semua orang berani melakukan. Karena penderita kanker ketika menjalani pengobatan kemoterapi pasti mereka rela mencukur rambutnya.

“Kami hari ini menantang warga Denpasar, pengunjung mall plaza renon dan undangan agar berani gundul. Tidak hanya berani, melainkan juga sebagai wujud dari gerakan peduli anak kanker Bali,” jelas Dwi Wahyu.

 

Dwi  Wahyu juga ungkapkan perbedaan acara Hair For Life dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni kali ini pihaknya didukung oleh team sepak bola dari Bali United, Nanoe Biroe dan artis Nana Mirdad.

Dukungan ini sebagai wujud kepedulian mereka kepada anak-anak penderita kanker. Di YPAK Bali saat ini ada sekitar 90 anak penderita kanker yang terdaftar.

Dengan usia mulai dari 1 tahun sampai 6 tahun. Penyakit kanker yang diderita oleh anak yakni dengan kanker darah (leukimia).

“Tidak hanya pengobatan dan perawatan saja yang diberikan kepada penderita kanker. Kami juga memberikan program rumah singgah.

Anak penderita kanker boleh tinggal di rumah singgah tersebut. Segala biaya hidup mereka semua ditanggung oleh pihak yayasan.

Kemudian kami juga mempunyai program sekolah kita. Anak penderita kanker diberikan pendidikan gratis,” ujar Dwi Wahyu disela-sela acara  tersebut. 

“Yang tinggal di YPAK tidak hanya penderita kanker dari Bali. Tetapi juga dari wilayah Indonesia timur. Seperti NTB dan NTT,” tambahnya. 

Kanker penyakit yang bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak. Bagi mereka yang berusia belia. Perjuangan mereka melawan kanker tidaklah mudah.

Waktu yang seharusnya digunakan untuk bermain dan belajar tergantikan dengan masa pengobatan. Bahkan terkadang mereka merasa sendiri dalam berjuang melawan penyakitnya. 

Kali ini mereka penderita kanker tidak lagi sendiri. Dukungan dari berbagai pihak terus mengalir. Tidak hanya berupa bantuan. Tetapi juga dorongan semangat juga berdatangan. 

“Untuk donasi yang terkumpul dalam acara ini. Seluruhnya akan diberikan kepada anak penderita kanker.

Kami dari pihak yayasan berterima kasih kepada para pihak yang memberikan bantuannya. Mari secara bersama-sama melawan kanker,” tandasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/