28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:10 AM WIB

Komit Tak Sampai PHK Keluarga, Momen Tepat Renovasi Tempat Usaha

Pandemi Covid-19 membuat roda ekonomi dan pariwisata Bali seakan berhenti. Tak luput dengan pusat tolah dan toleh Oleh-Oleh khas Joger Kuta & Teman Joger.

Setelah memasuki new normal, Joger siap beroperasi kembali dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan Covid-19. Seperti apa?

 

ZULFIKA RAHMAN, Kuta

FASILITAS protokol kesehatan disiapkan Toko Oleh-oleh Joger di masa new normal sekarang ini. Mulai dari tempat cuci tangan yang di tempatkan di beberapa titik toko, termometer dan antiseptic.

Hanya saja Joger lebih memilih untuk menunggu kepastian kapan kondisi mulai kembali normal. Putra Owner Joger, Armand Setiawan, atau yang akrab disapa Armand Joger mengatakan, untuk penerapan protokol dia memperhatikan pihak lain.

Pasalnya, hingga saat ini masih belum ada acuan jelas lantaran situasi yang dihadapi merupakan wabah yang tidak terlihat.

“Makanya kami sediakan wastafel sudah ada, termometer, antiseptic ya hal-hal semacam itu juga sudah disiapkan. Dan juga untuk anggota keluarga kita siapkan juga

agar dari segi fisik mereka benar-benar terpelihara. Termasuk penggunaan lampu UV-C,” ujar Armand Joger.

Persiapan yang begitu matang tersebut ia lakukan karena didukung finansial Joger yang hingga saat ini dalam kondisi baik-baik saja.

“Kita bisa bicara oke untuk masa 50 tahun ke depan, atau 100 tahun. Tapi, bagaimana 50 tahun ke depan kita masih bisa bilang oke kalau sekarang aja kita tidak oke, kan begitu,” ucapnya.

Pihaknya juga berusaha mengurangi beban pemerintah mengingat beban pemerintah saat ini cukup berat akibat wabah covid-19 ini.

“Untuk mengurangi beban pemerintah, kami di sini tidak ada mem PHK anggota keluarga, kalau awal-awal kan kita ngambilnya 50 persen uang saku,

tapi kita saat ini mengacu ke 30 persen, karena kita nggak tahu nih sampai kapan. Ya supaya tidak ada saja yang di PHK,” bebernya.

Armand juga berpesan kepada seluruh anggota keluarga Joger untuk tidak menerima bantuan apapun dari pihak lain.

Supaya niat baik pihak lain dapat dirasakan mereka yang perlu bantuan. “Dan syukur sekali kami tidak sampai harus jual aset untuk menopang finansial kami.

Intinya supaya anggota keluarga tidak terlalu stress mikirin ini itu. Malahan di tempat lain yang serupa, saya dengar anak buahnya ditelantarkan begitu saja (tidak diberi gaji).

Tetapi, karena di Joger tidak ada sistem karyawan, tapi keluarga ini lah hal sederhana yang kita berikan ke mereka,” tutur Armand.

Joger mulai menghentikan kegiatan operasional toko sejak perayaan Nyepi pada 21 Maret lalu dan hingga saat ini.

Tapi, anggota keluarga secara bergilir tetap diberi kesempatan untuk hadir, supaya mereka merasa etis menerima uang saku.

Armand mengatakan ada beberapa hikmah di balik wabah ini. Karena rencana renovasi toko yang telah dicanangkan cukup lama baru bisa terwujud saat ini.

“Dari dulu kita mau renovasi kan susah tuh. Cari waktunya kapan kurang begitu ramainya kita nggak tahu. Karena di Joger kan pilihannya hanya ada tiga,

ramai, ramai sekali dan ramai berkali-kali saja. Sudah sering kita mencoba untuk cari momen ramai biasa saja, tapi nggak ketemu-ketemu waktunya.

Gara-gara covid dua bulan pertama kita masih ragu untuk renovasi akhirnya kita putuskan untuk kita perbaharui beberapa hal yg perlu kita perbaharui.

Jadi pas nanti toko sudah buka, para pecinta Joger, bisa lebih Nyaman mengunjungi Pabrik Kata-Kata Joger & TEMAN Joger Luwus,” tambahnya.

Armand berharap kondisi ini bisa segera berakhir. Ketika disinggung kesiapan membuka took, dia lebih memilih menunggu waktu yang pasti.

Armand mengatakan lebih memprioritaskan keselamatan serta kesehatan anggota Keluarga Joger. “Kami tidak siap kalau salah satu anggota keluarga Joger terjangkit virus menyebalkan ini,” kata Armand lagi.

“Untuk anggota keluarga juga diberikan face shield, rappid test kita ada juga terlebih harganya saat ini tidak terlalu tinggi bisa lah.

Tetapi kita tetap menunggu saja, kita emang memilih juga bagaimanapun juga kalau ada gejala baru kita rappid, syukurnya sih sampai hari ini nggak ada anggota keluarga Joger

yang tekena dan jangan sampai. Prioritas kami adalah keselamatan dan kesehatan anggota keluarga Joger. Jadi kami belum tahu kapan harus kembali buka,” terang Armand.

Pihaknya juga meminta maaf karena selama pandemi, Joger melalui SDM GARING yang biasa banyak melakukan kegiatan sosial seperti membantu penunggu pasien kurang mampu,

bedah rumah sederhana, bersih-bersih sampah plastik rutin tahunan yang biasa dilaksanakan setiap tanggal 17 Agustus, bantuan sembako, terpaksa ditiadakan.

“Kami meminta maaf kegiatan sosial yang biasanya kami lakukan tiap 17 Agustus terpaksa dengan berat hati kami tiadakan. Supaya kami bisa lebih optimal mensupport anggota keluarga Joger,” tandasnya. (*)

Pandemi Covid-19 membuat roda ekonomi dan pariwisata Bali seakan berhenti. Tak luput dengan pusat tolah dan toleh Oleh-Oleh khas Joger Kuta & Teman Joger.

Setelah memasuki new normal, Joger siap beroperasi kembali dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan Covid-19. Seperti apa?

 

ZULFIKA RAHMAN, Kuta

FASILITAS protokol kesehatan disiapkan Toko Oleh-oleh Joger di masa new normal sekarang ini. Mulai dari tempat cuci tangan yang di tempatkan di beberapa titik toko, termometer dan antiseptic.

Hanya saja Joger lebih memilih untuk menunggu kepastian kapan kondisi mulai kembali normal. Putra Owner Joger, Armand Setiawan, atau yang akrab disapa Armand Joger mengatakan, untuk penerapan protokol dia memperhatikan pihak lain.

Pasalnya, hingga saat ini masih belum ada acuan jelas lantaran situasi yang dihadapi merupakan wabah yang tidak terlihat.

“Makanya kami sediakan wastafel sudah ada, termometer, antiseptic ya hal-hal semacam itu juga sudah disiapkan. Dan juga untuk anggota keluarga kita siapkan juga

agar dari segi fisik mereka benar-benar terpelihara. Termasuk penggunaan lampu UV-C,” ujar Armand Joger.

Persiapan yang begitu matang tersebut ia lakukan karena didukung finansial Joger yang hingga saat ini dalam kondisi baik-baik saja.

“Kita bisa bicara oke untuk masa 50 tahun ke depan, atau 100 tahun. Tapi, bagaimana 50 tahun ke depan kita masih bisa bilang oke kalau sekarang aja kita tidak oke, kan begitu,” ucapnya.

Pihaknya juga berusaha mengurangi beban pemerintah mengingat beban pemerintah saat ini cukup berat akibat wabah covid-19 ini.

“Untuk mengurangi beban pemerintah, kami di sini tidak ada mem PHK anggota keluarga, kalau awal-awal kan kita ngambilnya 50 persen uang saku,

tapi kita saat ini mengacu ke 30 persen, karena kita nggak tahu nih sampai kapan. Ya supaya tidak ada saja yang di PHK,” bebernya.

Armand juga berpesan kepada seluruh anggota keluarga Joger untuk tidak menerima bantuan apapun dari pihak lain.

Supaya niat baik pihak lain dapat dirasakan mereka yang perlu bantuan. “Dan syukur sekali kami tidak sampai harus jual aset untuk menopang finansial kami.

Intinya supaya anggota keluarga tidak terlalu stress mikirin ini itu. Malahan di tempat lain yang serupa, saya dengar anak buahnya ditelantarkan begitu saja (tidak diberi gaji).

Tetapi, karena di Joger tidak ada sistem karyawan, tapi keluarga ini lah hal sederhana yang kita berikan ke mereka,” tutur Armand.

Joger mulai menghentikan kegiatan operasional toko sejak perayaan Nyepi pada 21 Maret lalu dan hingga saat ini.

Tapi, anggota keluarga secara bergilir tetap diberi kesempatan untuk hadir, supaya mereka merasa etis menerima uang saku.

Armand mengatakan ada beberapa hikmah di balik wabah ini. Karena rencana renovasi toko yang telah dicanangkan cukup lama baru bisa terwujud saat ini.

“Dari dulu kita mau renovasi kan susah tuh. Cari waktunya kapan kurang begitu ramainya kita nggak tahu. Karena di Joger kan pilihannya hanya ada tiga,

ramai, ramai sekali dan ramai berkali-kali saja. Sudah sering kita mencoba untuk cari momen ramai biasa saja, tapi nggak ketemu-ketemu waktunya.

Gara-gara covid dua bulan pertama kita masih ragu untuk renovasi akhirnya kita putuskan untuk kita perbaharui beberapa hal yg perlu kita perbaharui.

Jadi pas nanti toko sudah buka, para pecinta Joger, bisa lebih Nyaman mengunjungi Pabrik Kata-Kata Joger & TEMAN Joger Luwus,” tambahnya.

Armand berharap kondisi ini bisa segera berakhir. Ketika disinggung kesiapan membuka took, dia lebih memilih menunggu waktu yang pasti.

Armand mengatakan lebih memprioritaskan keselamatan serta kesehatan anggota Keluarga Joger. “Kami tidak siap kalau salah satu anggota keluarga Joger terjangkit virus menyebalkan ini,” kata Armand lagi.

“Untuk anggota keluarga juga diberikan face shield, rappid test kita ada juga terlebih harganya saat ini tidak terlalu tinggi bisa lah.

Tetapi kita tetap menunggu saja, kita emang memilih juga bagaimanapun juga kalau ada gejala baru kita rappid, syukurnya sih sampai hari ini nggak ada anggota keluarga Joger

yang tekena dan jangan sampai. Prioritas kami adalah keselamatan dan kesehatan anggota keluarga Joger. Jadi kami belum tahu kapan harus kembali buka,” terang Armand.

Pihaknya juga meminta maaf karena selama pandemi, Joger melalui SDM GARING yang biasa banyak melakukan kegiatan sosial seperti membantu penunggu pasien kurang mampu,

bedah rumah sederhana, bersih-bersih sampah plastik rutin tahunan yang biasa dilaksanakan setiap tanggal 17 Agustus, bantuan sembako, terpaksa ditiadakan.

“Kami meminta maaf kegiatan sosial yang biasanya kami lakukan tiap 17 Agustus terpaksa dengan berat hati kami tiadakan. Supaya kami bisa lebih optimal mensupport anggota keluarga Joger,” tandasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/