DENPASAR – Pengunduran diri Bendahara DPD Partai Golkar Karangasem, Cokorda Gde Ngurah Eka Wahyu memantik respons.
Jajaran Golkar Karangasem mengatakan pilihan sang bendahara sama sekali tak berpengaruh pada semangat memenangkan
paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra- I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta).
“Pak Cok mundur sebagai bendahara Partai Golkar. Tak mempengaruhi kekuatan Mantra-Kerta. Kami tetap solid. Bahkan optimistis menang di Karangasem,” ucap Ketua DPD Partai Golkar Karangasem, Made Sukerana.
Menurutnya, Cok Eka mengundurkan diri per 4 April 2018 dengan surat bermaterai Rp 6.000 disertai pengembalian kartu tanda anggota (KTA).
Sukerana menegaskan Cokorda Gde Ngurah Eka Wahyu hanya mundur sebagai Bendahara Partai Golkar, tetapi masih tetap sebagai Bendahara Koalisi Rakyat Bali (KRB).
Sebagai basis Golkar, dirinya juga sesumbar tak hanya akan menang di Pilgub Bali 2018, melainkan juga akan mempertahankan tiga kursi di DPRD Karangasem
dari Daerah Pemilihan Karangasem I (Kecamatan Karangasem) di Pemilu Legislatif 2019. “Bahkan bisa lebih dari tiga kursi,” tandasnya.
Ditegaskannya, mundurnya sang bendahara merupakan hak pribadi. Tentang kekosongan jabatan yang ditinggalkan, Sukerana belum bersikap.
“Masih mencari waktu yang tepat menyikapi pengunduran diri Bendahara DPD II Partai Golkar,” katanya.
Hal senada dipaparkan Ketua Harian DPD II Partai Golkar Karangasem I Nengah Sudarsa. “Suratnya kan baru masuk, belum dibahas.
Nantilah, pada saatnya yang tepat Partai Golkar Karangasem menggelar rapat menyikapi hal itu,” tutur Sudarsa yang kini berstatus anggota DPRD Karangasem.