33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:23 PM WIB

Hanya Beralas Tikar Seadanya, Siapkan Nama Putra Jumbo untuk Si Bayi

Lahir, hidup, dan mati ditangan Tuhan. Demikian juga yang dialami bayi Suryaningsih.

Bayi laki-laki itu lahir di atas dek KMP Jumbo VI, saat ibunya sedang menempuh perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali menuju Ketapang Banyuwangi Jatim.

M.BASIR, Gilimanuk

SETELAH memutuskan putar haluan dan kembali ke Pelabuhan Gilimanuk, tubuh Suryaningsih, 38, langsung dievakuasi menggunakan mobil ambulance ASDP Gilimanuk.

Suryaningsih langsung dievakuasi bersama bayi laki-lakinya yang ia lahirkan secara normal di atas dek kapal.

Edi Prayitno, 38, suami Suryaningsih yang ditemui Jawa Pos Radar Bali pun menceritakan kronologi sebelum istrinya melahirkan di kapal.

Menurut Edi, selama ini ia dan istrinya merantau di Bali dan tinggal di Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Tabanan.

Istrinya dari Tabanan hendak ke Banyuwangi menemuinya yang pulang lebih dulu untuk mengurus jual beli rumah.

Kemudian Suryaningsih dan Sofia anaknya menumpang truk milik teman Edi dengan tujuan Banyuwangi.

“Anak saya Sofia kakaknya ini kangen saya terus. Jadi saya titipkan ke teman yang membawa truk untuk pulang ke Banyuwangi. Di perjalanan dengan menumpang truk tidak mengeluh (sakit perut),” jelasnya.

Untuk itu, Edi mengaku tidak menyangka jika istrinya akan melahirkan.

Pasalnya, kandungan istrinya yang sudah sembilan bulan diprediksi seorang bidan di Tabanan akan melahirkan pada akhir bulan Desember atau diperkirakan sekitar 27 Desember 2019 nanti.

Lantaran diprediksi proses melahirkan masih jauh, Edi meminta temannya membawa istrinya ikut serta dengan truk tujuan rumahnya di Banyuwangi.

“Karena diprediksi masih jauh, makanya pulang,” ungkapnya.

Namun ternyata, istrinya melahirkan di dek KMP Jambo VI yang baru saja berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Menurut Edi, istrinya melahirkan dibantu seorang perempuan penjaga kantin di kapal, serta sejumlah ABK.

Proses persalinan hingga membersihkan ketuban pecah yang melekat pada tubuh bayi.

Padahal sebelumnya, tidak ada keluhan sakit perut, namun tiba-tiba saat kapal sudah berangkat, perut Suryaningsih sakit.

Sehingga, hanya dengan beralaskan selembar tikar, istrinya yang menggunakan daster melahirkan anak keempatnya dengan selamat.

Suryaningsih dan bayinya dalam kondisi sehat atas bantuan penjaga kantin.”Sampai di puskesmas juga sudah bersih,”tambahnya

Bahkan atas kelahiran bayi keempatnya itu, rencananya Edi akan memberi nama Putra Jambo seperti nama kapal. 

Lahir, hidup, dan mati ditangan Tuhan. Demikian juga yang dialami bayi Suryaningsih.

Bayi laki-laki itu lahir di atas dek KMP Jumbo VI, saat ibunya sedang menempuh perjalanan dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali menuju Ketapang Banyuwangi Jatim.

M.BASIR, Gilimanuk

SETELAH memutuskan putar haluan dan kembali ke Pelabuhan Gilimanuk, tubuh Suryaningsih, 38, langsung dievakuasi menggunakan mobil ambulance ASDP Gilimanuk.

Suryaningsih langsung dievakuasi bersama bayi laki-lakinya yang ia lahirkan secara normal di atas dek kapal.

Edi Prayitno, 38, suami Suryaningsih yang ditemui Jawa Pos Radar Bali pun menceritakan kronologi sebelum istrinya melahirkan di kapal.

Menurut Edi, selama ini ia dan istrinya merantau di Bali dan tinggal di Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Tabanan.

Istrinya dari Tabanan hendak ke Banyuwangi menemuinya yang pulang lebih dulu untuk mengurus jual beli rumah.

Kemudian Suryaningsih dan Sofia anaknya menumpang truk milik teman Edi dengan tujuan Banyuwangi.

“Anak saya Sofia kakaknya ini kangen saya terus. Jadi saya titipkan ke teman yang membawa truk untuk pulang ke Banyuwangi. Di perjalanan dengan menumpang truk tidak mengeluh (sakit perut),” jelasnya.

Untuk itu, Edi mengaku tidak menyangka jika istrinya akan melahirkan.

Pasalnya, kandungan istrinya yang sudah sembilan bulan diprediksi seorang bidan di Tabanan akan melahirkan pada akhir bulan Desember atau diperkirakan sekitar 27 Desember 2019 nanti.

Lantaran diprediksi proses melahirkan masih jauh, Edi meminta temannya membawa istrinya ikut serta dengan truk tujuan rumahnya di Banyuwangi.

“Karena diprediksi masih jauh, makanya pulang,” ungkapnya.

Namun ternyata, istrinya melahirkan di dek KMP Jambo VI yang baru saja berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Menurut Edi, istrinya melahirkan dibantu seorang perempuan penjaga kantin di kapal, serta sejumlah ABK.

Proses persalinan hingga membersihkan ketuban pecah yang melekat pada tubuh bayi.

Padahal sebelumnya, tidak ada keluhan sakit perut, namun tiba-tiba saat kapal sudah berangkat, perut Suryaningsih sakit.

Sehingga, hanya dengan beralaskan selembar tikar, istrinya yang menggunakan daster melahirkan anak keempatnya dengan selamat.

Suryaningsih dan bayinya dalam kondisi sehat atas bantuan penjaga kantin.”Sampai di puskesmas juga sudah bersih,”tambahnya

Bahkan atas kelahiran bayi keempatnya itu, rencananya Edi akan memberi nama Putra Jambo seperti nama kapal. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/