28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 18:04 PM WIB

Lawan Petahana, Caleg Muda Pajang Wajah Orang Tua

DENPASAR – Tidak jarang caleg muda harus “menjual” nama orang tuanya. Bahkan, dalam baliho yang dipajang di tepi jalan, tampang orang tuanya ikut muncul.

Seperti Anak Agung Gede Agung Suyoga, dalam baliho yang bertebaran di Kota Denpasar, wajah almarhum Anak Agung Kompiang Raka, ikut terpampang.

Suyoga mengakui itu sebagai cara agar calon pemilih mengetahui bahwa ia adalah anak Kompiang Raka.

“Untuk memudahkan mau tidak mau kenyataan saya kan mau untuk menggantikan posisi almarhum bukan karena  pengin.

Kalau tidak memajang kan mereka tidak tahu,” ucap putra bungsu AA Kompiang Raka tersebut saat ditemui di kediamannya Jalan Intaran, Sanur beberapa hari lalu.

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Warmadewa ini mengaku sedari awal tidak berniat menjadi caleg. Ia terpaksa menerima tawaran ketika diminta oleh rekan-rekan ayahnya

untuk maju sebagai calon anggota DPRD Bali Dapil Denpasar menggantikan ayahnya yang meninggal dunia pada 7 Agustus 2018 lalu.

Sehingga pada dua bulan pertama, ia tidak ada pergerakkan sama sekali. Saking tidak niatnya alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana itu hanya ogah-ogahan.

Syukurnya, relawan ayahnya tidak ada yang meninggalkannya dan siap membantu dan memberikan arahan. Dia mengaku politik memang kejam.

Saat mencoba masuk ke kantong-kantong suara, ada saja yang mencoba mengganggunya. “Kendalanya ada saja yang memblok,” tutur pria kelahiran Denpasar, 30 April tahun 1994 ini.

Meski demikian, ia harus mengkombinasikan dengan mencari suara ke anak muda. Agung Suyoga pun mengajak kawan-kawannya untuk turut membantu untuk membuat kampanye yang kreatif bisa menyasar kalangan milenial.

Hal yang sama juga dilakukan I Gde Agus Adinatha Arynandana. Dalam balihonya juga menaruh wajah sang ayah, Nyoman Ardana. Ardana adalah anggota DPRD Badung dari Kelurahan Kapal.

Setelah Ardana sakit, maka Agus Adinatha pun didapuk menggantikan sang ayah untuk bertarung dari Dapil Mengwi.

Kini, ia menikmati dunia politik. Selain punya banyak teman dan juga relasi yang berbeda warna. “Jadi banyak dinamika ketika terjun di politik.

Namun saya tetap optimistis untuk mendapat hasil yang terbaik,” pungkasnya.

DENPASAR – Tidak jarang caleg muda harus “menjual” nama orang tuanya. Bahkan, dalam baliho yang dipajang di tepi jalan, tampang orang tuanya ikut muncul.

Seperti Anak Agung Gede Agung Suyoga, dalam baliho yang bertebaran di Kota Denpasar, wajah almarhum Anak Agung Kompiang Raka, ikut terpampang.

Suyoga mengakui itu sebagai cara agar calon pemilih mengetahui bahwa ia adalah anak Kompiang Raka.

“Untuk memudahkan mau tidak mau kenyataan saya kan mau untuk menggantikan posisi almarhum bukan karena  pengin.

Kalau tidak memajang kan mereka tidak tahu,” ucap putra bungsu AA Kompiang Raka tersebut saat ditemui di kediamannya Jalan Intaran, Sanur beberapa hari lalu.

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Warmadewa ini mengaku sedari awal tidak berniat menjadi caleg. Ia terpaksa menerima tawaran ketika diminta oleh rekan-rekan ayahnya

untuk maju sebagai calon anggota DPRD Bali Dapil Denpasar menggantikan ayahnya yang meninggal dunia pada 7 Agustus 2018 lalu.

Sehingga pada dua bulan pertama, ia tidak ada pergerakkan sama sekali. Saking tidak niatnya alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana itu hanya ogah-ogahan.

Syukurnya, relawan ayahnya tidak ada yang meninggalkannya dan siap membantu dan memberikan arahan. Dia mengaku politik memang kejam.

Saat mencoba masuk ke kantong-kantong suara, ada saja yang mencoba mengganggunya. “Kendalanya ada saja yang memblok,” tutur pria kelahiran Denpasar, 30 April tahun 1994 ini.

Meski demikian, ia harus mengkombinasikan dengan mencari suara ke anak muda. Agung Suyoga pun mengajak kawan-kawannya untuk turut membantu untuk membuat kampanye yang kreatif bisa menyasar kalangan milenial.

Hal yang sama juga dilakukan I Gde Agus Adinatha Arynandana. Dalam balihonya juga menaruh wajah sang ayah, Nyoman Ardana. Ardana adalah anggota DPRD Badung dari Kelurahan Kapal.

Setelah Ardana sakit, maka Agus Adinatha pun didapuk menggantikan sang ayah untuk bertarung dari Dapil Mengwi.

Kini, ia menikmati dunia politik. Selain punya banyak teman dan juga relasi yang berbeda warna. “Jadi banyak dinamika ketika terjun di politik.

Namun saya tetap optimistis untuk mendapat hasil yang terbaik,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/