29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:16 AM WIB

Minta Nelayan Lain Pulang Duluan, Terombang-ambing Setelah Mesin Mati

Seorang nelayan di Tabanan berhasil selamat dari maut setelah terjebak di perairan laut selatan sejak Senin malam (8/3) hingga Selasa pagi (9/3).

I Wayan Suantra, 41, alias Nang Adel, nelayan asal Klecung, Desa Tegal Mengkeb, Selemadeg Timur terjebak di lautan lepas setelah mesin perahu yang ditumpanginya mendadak mati.

 

 

JULIADI, Tabanan

PASCA dilaporkan hilang, proses pencarian I Wayan Suantra, nelayan asal Klecung, Tegal Mangkeb, Selemadeg Timur, Tabanan dilakukan.

Sejumlah kelompok nelayan, anggota Basarnas dan aparat Satpolair Polres Tabanan dikerahkan ke lautan lepas untuk mencari Nang Adel – sapaan akrabnya.

Pencarian membawa hasil setelah Nang Adel ditemukan sekitar pukul 06.20 Wita di selatan Pantai Pasut, Kerambitan, Tabanan.

Menurut Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, I Ketut Arsana Yasa, laporan hilangnya korban I Wayan Suantra bermula saat korban bersama tiga orang rekannya berangkat melaut di selatan Pantai Yeh Gangga Tabanan. 

Setelah selesai menaikan jaring ikannya, mereka selanjutnya hendak balik ke daratan. Namun, I Wayan Suantra yang merupakan Ketua Kelompok Nelayan Segara Taman, Klecung, Desa Tegal Mengkeb, Selemadeg Timur berniat  belakangan balik ke daratan.

Tak disangka ternyata korban malah tak kunjung kembali ke daratan hingga larut malam. “Perkiraan rekan nelayan lainnya,

Nang Adel seharusnya sudah mendarat. Tetapi hingga pukul 19.00 Wita, namun kunjung kembali ke daratan,” tutur I Ketut Arsana Yasa.

Arsana Yasa melanjutkan, karena I Wayan Suantra pun susah dihubungi lantaran tak membawa handphone, maka diputuskan dua orang nelayan untuk mencoba melaut untuk melakukan pencarian.

Dalam pencarian di seputaran Pantai Yeh Gangga dan Pantai Kelating ternyata tidak ditemukan karena jarak pandang terbatas.

Sehingga dua nelayan balik ke daratan. Setelah itu mereka melapor ke Basarnas. “Karena factor cuaca yang tidak mendukung, pencarian dilanjutkan esok harinya,” ungkapnya.

Kemudian esok harinya, sejumlah nelayan dibantu aparat seperti Basarnas dan Satpol Air Polres Tabanan serta jajaran lainnya berangkat melakukan pencarian lagi.

Sekian lama melakukan pencarian, korban itemukan di selatan Pasut, dalam keadaan selamat. “Ternyata ketika ditemukan, mesin jukungnya mati atau caket.

Akhirnya kita putuskan untuk membawa korban ke daratan. Selain itu mesin jukung korban juga diganti,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada yang menurunkan timnya untuk melakukan pencarian mengatakan, nelayan I Wayan Suantra ditemukan selamat pada posisi kurang lebih 5 NM dari lokasi dengan heading 167.54°.

Posisi tepat berada pantai Pasut Kelanting. Pihaknya menerima informasi perihal nelayan tersebut hilang melaut Senin, sekitar pukul 05:35 Wita dari nelayan yang juga rekan korban.

Korban sekitar pukul 13.00 Wita melaut menggunakan jukung menuju perairan Kelecung, Desa Tegal Mengkeb, Tabanan. Namun hingga malam tiba tak kunjung pulang melat. Sehingga dilaporkan hilang oleh nelayan setempat.

“Jadi nelayan I Wayan Suantra kondisi mesin jukung mati yang menyebabkan tak bisa kedaratan. Sehingga terseret teromban ambing di lautan. Kami temukan sekitar pukul 06.20 pagi dengan kondisi selamat,” tandasnya. (*)

 

Seorang nelayan di Tabanan berhasil selamat dari maut setelah terjebak di perairan laut selatan sejak Senin malam (8/3) hingga Selasa pagi (9/3).

I Wayan Suantra, 41, alias Nang Adel, nelayan asal Klecung, Desa Tegal Mengkeb, Selemadeg Timur terjebak di lautan lepas setelah mesin perahu yang ditumpanginya mendadak mati.

 

 

JULIADI, Tabanan

PASCA dilaporkan hilang, proses pencarian I Wayan Suantra, nelayan asal Klecung, Tegal Mangkeb, Selemadeg Timur, Tabanan dilakukan.

Sejumlah kelompok nelayan, anggota Basarnas dan aparat Satpolair Polres Tabanan dikerahkan ke lautan lepas untuk mencari Nang Adel – sapaan akrabnya.

Pencarian membawa hasil setelah Nang Adel ditemukan sekitar pukul 06.20 Wita di selatan Pantai Pasut, Kerambitan, Tabanan.

Menurut Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan, I Ketut Arsana Yasa, laporan hilangnya korban I Wayan Suantra bermula saat korban bersama tiga orang rekannya berangkat melaut di selatan Pantai Yeh Gangga Tabanan. 

Setelah selesai menaikan jaring ikannya, mereka selanjutnya hendak balik ke daratan. Namun, I Wayan Suantra yang merupakan Ketua Kelompok Nelayan Segara Taman, Klecung, Desa Tegal Mengkeb, Selemadeg Timur berniat  belakangan balik ke daratan.

Tak disangka ternyata korban malah tak kunjung kembali ke daratan hingga larut malam. “Perkiraan rekan nelayan lainnya,

Nang Adel seharusnya sudah mendarat. Tetapi hingga pukul 19.00 Wita, namun kunjung kembali ke daratan,” tutur I Ketut Arsana Yasa.

Arsana Yasa melanjutkan, karena I Wayan Suantra pun susah dihubungi lantaran tak membawa handphone, maka diputuskan dua orang nelayan untuk mencoba melaut untuk melakukan pencarian.

Dalam pencarian di seputaran Pantai Yeh Gangga dan Pantai Kelating ternyata tidak ditemukan karena jarak pandang terbatas.

Sehingga dua nelayan balik ke daratan. Setelah itu mereka melapor ke Basarnas. “Karena factor cuaca yang tidak mendukung, pencarian dilanjutkan esok harinya,” ungkapnya.

Kemudian esok harinya, sejumlah nelayan dibantu aparat seperti Basarnas dan Satpol Air Polres Tabanan serta jajaran lainnya berangkat melakukan pencarian lagi.

Sekian lama melakukan pencarian, korban itemukan di selatan Pasut, dalam keadaan selamat. “Ternyata ketika ditemukan, mesin jukungnya mati atau caket.

Akhirnya kita putuskan untuk membawa korban ke daratan. Selain itu mesin jukung korban juga diganti,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada yang menurunkan timnya untuk melakukan pencarian mengatakan, nelayan I Wayan Suantra ditemukan selamat pada posisi kurang lebih 5 NM dari lokasi dengan heading 167.54°.

Posisi tepat berada pantai Pasut Kelanting. Pihaknya menerima informasi perihal nelayan tersebut hilang melaut Senin, sekitar pukul 05:35 Wita dari nelayan yang juga rekan korban.

Korban sekitar pukul 13.00 Wita melaut menggunakan jukung menuju perairan Kelecung, Desa Tegal Mengkeb, Tabanan. Namun hingga malam tiba tak kunjung pulang melat. Sehingga dilaporkan hilang oleh nelayan setempat.

“Jadi nelayan I Wayan Suantra kondisi mesin jukung mati yang menyebabkan tak bisa kedaratan. Sehingga terseret teromban ambing di lautan. Kami temukan sekitar pukul 06.20 pagi dengan kondisi selamat,” tandasnya. (*)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/