27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:24 AM WIB

Hadapi PDIP, Golkar – Gerindra Gandeng 7 Parpol Bentuk KRB

RadarBali.com – Rekomendasi Cagub/Cawagub Bali dari PDIP yang akan diumumkan Sabtu besok (11/11) mendapat perlawanan tak terduga dari partai lain.

Di luar dugaan, parpol di luar PDIP yang selama ini terkesan adem-ayem tiba-tiba bangkit dalam waktu sangat kilat.

Kemarin, setelah rapat tertutup selama dua jam di bilangan Renon, sembilan partai yakni  Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, Perindo, PKPI, Hanura, PAN, PKS, bersepakat membuat ikatan koalisi yang disebut Koalisi Rakyat Bali (KRB).

Sembilan partai ini yang akan mengeroyok PDIP dalam gelaran Pilgub Bali 2018. Kondisi ini sekaligus menegaskan genderan perang Pilgub Bali 2018 sudah ditabuh.

“Kami sembilan partai sudah sepakat bersatu membentuk Koalisi Rakyat Bali (KRB). Ini adalah perkawinan yang seksi untuk melahirkan pemimpin Bali yang kuat,” tandas

Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, kemarin petang (9/11) usai menggelar pertemuan dengan parpol peserta KRB.

Dijelaskan Mudarta, pasangan calon (paslon) dari KRB akan diumumkan hari ini. Dirinya juga mengaku bahwa koalisi ini terjalin atas inisiatif dari Golkar dan Demokrat.

Ia juga mengaku bahwa walaupun sudah mengantongi jumlah kursi yang cukup, namun pihaknya juga ingin membangun Bali secara bersama-sama.

“Golkar dan Demokrat awalnya sudah berkomunikasi dan ini sudah menjadi bola salju dengan banyak yang bergabung,” terangnya.

“Malam ini (kemarin malam, Red) kami berdoa pada Tuhan supaya ketemu calonnya. Besok (hari ini, Red) mudah-mudahan paslon sudah ada.  Segera kami umumkan,” imbuh pria asal Jembrana itu.

Terkait penggunaan nama KRB, bukan Koalisi Bali Mandara (KBM), Mudarta menyebut tidak menggunakan nama KBM karena KRB lahir dari KBM-plus.

Dari sembilan partai anggota KRB, Mudarta menyebut masing-masing partai sudah memiliki jago. Namun, karena sudah sepakat bulat dalam kemasan KRB, maka paslon yang diputuskan nantinya akan diajukan ke pimpinan pusat masing-masing partai.

“Kami bukan mengeroyok (PDIP). Tapi, ini aspirasi kader di bawah melahirkan pemimpin yang kuat, bisa memimpin Bali kuat hingga lima tahun ke depan,” ungkapnya.

Ditanya siapa saja nama-nama yang masuk dalam bursa Cagub/Cawagub, Mudarta mengatakan kriteria nama paslon tidak jauh dari nama-nama yang sudah diekspose media.

Ditambahkan, anggota KRB akan berdoa berdasar agamanya masing-masing untuk meminta petunjuk siapa paslon yang tepat.

“Alam Bali ini sangat spiritual. Sejengkal tanah di Bali diupacarai. Untuk melahirakan pemimpin Bali yang baik dan memenangkan Pilgub Bali harus seizin Tuhan,” tukasnya.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-Nusra DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra alias Gus Adhi mengaku bahwa koalisi ini terbentuk atas dasar kesamaan pandangan untuk Bali ke depan.

“Kami melepaskan kepentingan kami, melepaskan ego kami masing-masing, dan kami bersama-sama partai yang ada untuk Bali dan mau membangun Bali ke depan,” ucapnya

RadarBali.com – Rekomendasi Cagub/Cawagub Bali dari PDIP yang akan diumumkan Sabtu besok (11/11) mendapat perlawanan tak terduga dari partai lain.

Di luar dugaan, parpol di luar PDIP yang selama ini terkesan adem-ayem tiba-tiba bangkit dalam waktu sangat kilat.

Kemarin, setelah rapat tertutup selama dua jam di bilangan Renon, sembilan partai yakni  Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, Perindo, PKPI, Hanura, PAN, PKS, bersepakat membuat ikatan koalisi yang disebut Koalisi Rakyat Bali (KRB).

Sembilan partai ini yang akan mengeroyok PDIP dalam gelaran Pilgub Bali 2018. Kondisi ini sekaligus menegaskan genderan perang Pilgub Bali 2018 sudah ditabuh.

“Kami sembilan partai sudah sepakat bersatu membentuk Koalisi Rakyat Bali (KRB). Ini adalah perkawinan yang seksi untuk melahirkan pemimpin Bali yang kuat,” tandas

Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, kemarin petang (9/11) usai menggelar pertemuan dengan parpol peserta KRB.

Dijelaskan Mudarta, pasangan calon (paslon) dari KRB akan diumumkan hari ini. Dirinya juga mengaku bahwa koalisi ini terjalin atas inisiatif dari Golkar dan Demokrat.

Ia juga mengaku bahwa walaupun sudah mengantongi jumlah kursi yang cukup, namun pihaknya juga ingin membangun Bali secara bersama-sama.

“Golkar dan Demokrat awalnya sudah berkomunikasi dan ini sudah menjadi bola salju dengan banyak yang bergabung,” terangnya.

“Malam ini (kemarin malam, Red) kami berdoa pada Tuhan supaya ketemu calonnya. Besok (hari ini, Red) mudah-mudahan paslon sudah ada.  Segera kami umumkan,” imbuh pria asal Jembrana itu.

Terkait penggunaan nama KRB, bukan Koalisi Bali Mandara (KBM), Mudarta menyebut tidak menggunakan nama KBM karena KRB lahir dari KBM-plus.

Dari sembilan partai anggota KRB, Mudarta menyebut masing-masing partai sudah memiliki jago. Namun, karena sudah sepakat bulat dalam kemasan KRB, maka paslon yang diputuskan nantinya akan diajukan ke pimpinan pusat masing-masing partai.

“Kami bukan mengeroyok (PDIP). Tapi, ini aspirasi kader di bawah melahirkan pemimpin yang kuat, bisa memimpin Bali kuat hingga lima tahun ke depan,” ungkapnya.

Ditanya siapa saja nama-nama yang masuk dalam bursa Cagub/Cawagub, Mudarta mengatakan kriteria nama paslon tidak jauh dari nama-nama yang sudah diekspose media.

Ditambahkan, anggota KRB akan berdoa berdasar agamanya masing-masing untuk meminta petunjuk siapa paslon yang tepat.

“Alam Bali ini sangat spiritual. Sejengkal tanah di Bali diupacarai. Untuk melahirakan pemimpin Bali yang baik dan memenangkan Pilgub Bali harus seizin Tuhan,” tukasnya.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali-Nusra DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra alias Gus Adhi mengaku bahwa koalisi ini terbentuk atas dasar kesamaan pandangan untuk Bali ke depan.

“Kami melepaskan kepentingan kami, melepaskan ego kami masing-masing, dan kami bersama-sama partai yang ada untuk Bali dan mau membangun Bali ke depan,” ucapnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/