Sejak mengalami kecelakaan kerja, kondisi Wayan Lana, 50, sangat memprihatinkan.
Pria paruh baya warga Banjar Bunutan, Abang, Karangasem yang mengelami lumpuh sejak empat tahun lalu. Seperti apa?
WAYAN PUTRA, Abang
BEBAN Berat dipikul Wayan Lana. Selain sebagai kepala rumah tangga, ia juga menjadi tulang pungung keluarga.
Sayang, sejak mengalami kecelakaan, suami dari Ni Nyoman Suranti yang kini menempati rumah sederhana hasil bantuan bedah rumah dari Yayasan Puspadi Bali ini hanya bisa terbaring lemah di atas kasur.
Lana mengalami lumpuh. Seluruh badannya juga tak mampu digerakkan. Bahkan untuk bertahan hidup, ia hanya mengandalkan dari hasil istrinya memelihara sapi dan kambing.
Itupun dari ngadas atau sistem bagi hasil . Dari hasil ngadas tersebut belum tentu cukup untuk kebutuhan sehari hari.
Padahal, dengan beratnya beban hidup, ia juga ingin kesembuhan. “Sampai saat ini suami masih terus berusaha untuk sembuh dan mencari pengobatan. Jadi untuk makan sehari-hari terpaksa dicukup-cukupkan,”ujar Suranti.
Kata Suranti, sejak suaminya lumpuh, hanya ada beberapa bantuan dari pihak swasta, seperti Yayasan Team Action Amed dan Yayasan Peduli Alam. Kedua Yayasan ini diantaranya memberikan sumbangan Kursi Roda. “Kalau dari pemerintah memang sampai saat ini tidak ada. Kalaupun ada, itu justru dari turis asing yang simpati,”imbuhnya
Selain harus menanggung suaminya yang lumpuh, Suranti juga harus membiaya hidup kedua anaknya
“Untuk mandi, makan dan buang air, suami harus dibantu oleh anak anaknya dan saya,”tambahnya.