RadarBali.com – Ketua DPD PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster yang kini maju sebagai bakal calon Gubernur Bali dari PDI Perjuangan, mengklaim mendapat dukungan dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Koster sendiri bertemu dengan Pastika, saat Lovina Festival 2017, di Pantai Binaria Lovina, sore kemarin.
Saat duduk di panggung kehormatan, Koster duduk bersebelahan dengan Mangku Pastika. Gubernur Pastika terlihat duduk di sebelah barat Koster.
Sementara di sebelah timur, Koster didampingi Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace, Ketua PHRI Bali yang juga disebut menjadi calon kuat bakal calon pendamping Koster.
Mangku Pastika mengaku Koster adalah temannya sejak lama di Jakarta. Mereka sudah bersama-sama sejak tahun 1980-an dan aktif dalam kegiatan kegamaan umat Hindu.
Pastika juga menyebut Koster banyak membantu dirinya, ketika menjabat kapolda Papua. “Waktu saya Kapolda Papua, anak saya mantu, yang ngurus dia itu. Pak Koster. Ada satulagi sebenarnya, Jro Wacik. Dulu kita muda-muda, jadi motor gerakan Praja Nithi,” kata Pastika.
Disinggung soal gelagat politik, Pastika sendiri tidak bicara banyak. Pastika menyatakan dulunya dia didukung oleh Wayan Koster, sehingga melaju menjadi Gubernur Bali.
“Saya yang ngusung pertama kan dia. Yang ikut mikirin Bali Mandara itu dia,” katanya. Sementara itu Wayan Koster mengaku kedatangannya ke Buleleng tidak direncanakan.
Ia datang karena pagi kemarin baru datang dari Jakarta dan langsung datang ke Buleleng menyaksikan Lovina Festival.
Soal arah pembicaraan politik, Koster secara lugas menyebut mendapat dukungan dari Gubernur Mangku Pastika.
“Kalau mau lebih terbuka, pak gubernur kelihatannya dukung KBS. Dari omongannya, beliau sangat berharap. Beliau akan beri dukungan,” kata Koster.
Koster mengatakan, pihaknya juga masih menunggu rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan. Diperkirakan rekomendasi akan terbit dalam waktu dekat ini. Sekitar akhir bulan September.
“Rekomendasi tunggu aja deh. Saya kira nggak lama lagi. mudah-mudahan akhir September ini sudah keluar,” tandasnya.
Pertanyaannya, bagaimana dengan peluang Ketut “Tommy” Sudikerta, tandem Gubernur Pastika selama lima tahun terakhir? Masih jadi tanda tanya.