33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:26 PM WIB

Jelang Tutup Lowongan Bupati, Pelamar KGB Perang Baliho

RadarBali.com – Menjelang penutupan pendaftaran di Koalisi Gianyar Bangkit (KGB), para kader partai yang melamar menjadi calon bupati melangsungkan perang baliho.

Dengan tagline masing-masing, baliho tersebut dipasang disejumlah titik strategis yang mudah dilihat orang yang melintas.

Seperti baliho bakal calon bupati Cokorda “Ibah” Kertyasa yang dipasang oleh kader Golkar di Jalan Raya Blahbatuh.

Baliho yang bertagline Bersenyawa Dengan Rakyat itu menunjukkan foto Cok Ibah sedang menunjukkan tangan ke arah masyarakat.

Tidak saja Cok Ibah, ada juga baliho bakal calon wakil bupati Ketut Jata yang dipasang di jalan raya Kebo Iwa, Gianyar.

Baliho Jata berlatar biru sesuai partainya, Demokrat. Di baliho Jata bertuliskan tagline Kerja Nyata. Selain baliho Cok Ibah dan Jata, juga ada baliho milik kader partai Perindo, Made Dana.

Kali ini, di baliho itu Dana tidak berdua bersama pasangannya, Dewa Wardana, sesama Perindo. Dana hanya tampil sendirian di baliho dengan tagline Saatnya Rakyat Biasa Bicara.

Ketua tim penjaringan KGB, Artha Rimbawa, menyatakan, Rabu ini (16/8) merupakan batas akhir mendaftar sebagai bakal calon bupati dan wakil di KGB.

“Besok (hari ini, red) mereka kami undang, semacam technical meeting. Kami minta ikut mendukung siapapun yang dicalonkan KGB, dan jangan sampai nanti mereka ngambul (kecewa, red) kalau tidak terpilih,” terang Artha Rimbawa, di gedung DPRD Gianyar, kemarin.

Setelah penutupan pendaftaran, dilanjutkan dengan penjaringan untuk mengerucutkan nama bakal calon. Tidak main-main, penjaringan yang dilakukan KGB ini melibatkan 15 orang.

Tiga diantaranya merupakan akademisi. “Akademisi dicari untuk mengetahui sosok, misalnya Gianyar kota budaya, kami libatkan akademisi budaya. Kalau sisi ekonomi, kami libatkan akademisi ekonomi,” jelasnya.

Selain tiga orang akademisi, juga melibatkan empat orang perwakilan DPD partai koalisi yang terdiri dari Golkar, Demokrat, Gerindra dan PKPI.

“Sisanya dari unsur partai koalisi yang ada di Gianyar,” jelasnya. Artha Rimbawa, mengaku, tim ini tergolong ideal dan ganjil untuk memudahkan saat voting.

Artha Rimbawa yang juga kader Gerindra itu juga menampik jika penjaringan ini merupakan formalitas. Justru penjaringan ini untuk  mengetahui kesiapan calon.

“Seumpama sekarang dibilang Cok Ibah unggul. Ketika beliau kami panggil dan tes, kalau ternyata beliau tidak siap, jadi kesiapan beliau gimana. Ini yang kami pastikan,” tandasnya.

Lanjut Rimbawa, setelah melakukan penjaringan, dilakukan dengan penetapan paket calon. Namun Rimbawa belum bisa menentukan kapan kepastian paket KGB muncul.

Diakui, semua partai termasuk PDIP akan saling tunggu dan saling lirik. “Katakannya PDIP, dia (mereka, red) pasti mengintip kami. Dan kami pun mengintip mereka juga. Ini kan bagian dari permainan,” tukasnya.

RadarBali.com – Menjelang penutupan pendaftaran di Koalisi Gianyar Bangkit (KGB), para kader partai yang melamar menjadi calon bupati melangsungkan perang baliho.

Dengan tagline masing-masing, baliho tersebut dipasang disejumlah titik strategis yang mudah dilihat orang yang melintas.

Seperti baliho bakal calon bupati Cokorda “Ibah” Kertyasa yang dipasang oleh kader Golkar di Jalan Raya Blahbatuh.

Baliho yang bertagline Bersenyawa Dengan Rakyat itu menunjukkan foto Cok Ibah sedang menunjukkan tangan ke arah masyarakat.

Tidak saja Cok Ibah, ada juga baliho bakal calon wakil bupati Ketut Jata yang dipasang di jalan raya Kebo Iwa, Gianyar.

Baliho Jata berlatar biru sesuai partainya, Demokrat. Di baliho Jata bertuliskan tagline Kerja Nyata. Selain baliho Cok Ibah dan Jata, juga ada baliho milik kader partai Perindo, Made Dana.

Kali ini, di baliho itu Dana tidak berdua bersama pasangannya, Dewa Wardana, sesama Perindo. Dana hanya tampil sendirian di baliho dengan tagline Saatnya Rakyat Biasa Bicara.

Ketua tim penjaringan KGB, Artha Rimbawa, menyatakan, Rabu ini (16/8) merupakan batas akhir mendaftar sebagai bakal calon bupati dan wakil di KGB.

“Besok (hari ini, red) mereka kami undang, semacam technical meeting. Kami minta ikut mendukung siapapun yang dicalonkan KGB, dan jangan sampai nanti mereka ngambul (kecewa, red) kalau tidak terpilih,” terang Artha Rimbawa, di gedung DPRD Gianyar, kemarin.

Setelah penutupan pendaftaran, dilanjutkan dengan penjaringan untuk mengerucutkan nama bakal calon. Tidak main-main, penjaringan yang dilakukan KGB ini melibatkan 15 orang.

Tiga diantaranya merupakan akademisi. “Akademisi dicari untuk mengetahui sosok, misalnya Gianyar kota budaya, kami libatkan akademisi budaya. Kalau sisi ekonomi, kami libatkan akademisi ekonomi,” jelasnya.

Selain tiga orang akademisi, juga melibatkan empat orang perwakilan DPD partai koalisi yang terdiri dari Golkar, Demokrat, Gerindra dan PKPI.

“Sisanya dari unsur partai koalisi yang ada di Gianyar,” jelasnya. Artha Rimbawa, mengaku, tim ini tergolong ideal dan ganjil untuk memudahkan saat voting.

Artha Rimbawa yang juga kader Gerindra itu juga menampik jika penjaringan ini merupakan formalitas. Justru penjaringan ini untuk  mengetahui kesiapan calon.

“Seumpama sekarang dibilang Cok Ibah unggul. Ketika beliau kami panggil dan tes, kalau ternyata beliau tidak siap, jadi kesiapan beliau gimana. Ini yang kami pastikan,” tandasnya.

Lanjut Rimbawa, setelah melakukan penjaringan, dilakukan dengan penetapan paket calon. Namun Rimbawa belum bisa menentukan kapan kepastian paket KGB muncul.

Diakui, semua partai termasuk PDIP akan saling tunggu dan saling lirik. “Katakannya PDIP, dia (mereka, red) pasti mengintip kami. Dan kami pun mengintip mereka juga. Ini kan bagian dari permainan,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/