28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:08 AM WIB

KRB Mengerucut Dharma – Kerta, Golkar Masih Bimbang

RadarBali.com – Setelah melakukan pertemuan pada 9 November lalu, Koalisi Rakyat Bali (KRB) kembali menggelar pertemuan lanjutan kemarin malam (16/11).

Ada dua hal penting dari pertemuan kedua itu. Pertama, jumlah partai peserta koalisi tak lagi delapan partai. Ini menyusul loncatnya PAN ke kubu PDIP. 

Poin kedua, mayoritas anggota KRB tetap mengusulkan paket Dharma – Kerta (IB Rai Dharmawijaya Mantra – Ketut Sudikerta).

“Hasil pertemuan bisa dikatakan sudah mengerucut paket Dharma – Kerta,” ungkap Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta. 

Adapun partai yang mengusulkan Dharma – Kerta adalah Demokrat, Gerindra dan Nasdem. Tiga partai tersebut adalah mayoritas pemilik kursi di DPRD Bali.

Bahkan, tiga partai tersebut bisa mengusung calon sendiri. Demokrat memiliki delapan kursi, Gerindra tujuh kursi dan Nasdem satu kursi. Jika digabungkan mendapat 16 kursi. 

Mudarta memaparkan, anggota KRB lainnya seperti Perindo mengusulkan paket Kerta – Dharma. Sementara Hanura mengusulkan Kerta – GPS. 

Yang menarik, Golkar sebagai pimpinan rapat justru belum memiliki sikap. “Golkar tadi di tengah-tengah. Ini karena nama Pak Sudikerta masuk dalam paket yang diusulkan partai lain. Makanya Golkar di tengah,” urai Mudarta. 

Ditegaskan, kumpulnya KRB kemarin sekaligus menegaskan jika KRB masih kompak. “Semakin hari kami semakin solid. Tidak benar kalau KRB pecah,” bantahnya. 

Di sisi lain, sempat mencuat paket Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Made Mudarta (Dharma-Arta). 

Mudarta saat dikonfirmasi tak menampik terkait munculnya Paket tersebut. Menurutnya, kemunculan Paket Dharma-Arta berdasarkan aspirasi dari para relawannya.

“Paket itu (Dharma – Arta) adalah aspirasi dan kreatifitas dari para relawan,” kata Mudarta. Sebagai salah satu partai pengusung KRB,

siapa yang akan diusung pada Pilgub Bali 2018 mendatang, KRB tetap kompak untuk melahirkan satu paslon, sehingga bisa head to head. 

RadarBali.com – Setelah melakukan pertemuan pada 9 November lalu, Koalisi Rakyat Bali (KRB) kembali menggelar pertemuan lanjutan kemarin malam (16/11).

Ada dua hal penting dari pertemuan kedua itu. Pertama, jumlah partai peserta koalisi tak lagi delapan partai. Ini menyusul loncatnya PAN ke kubu PDIP. 

Poin kedua, mayoritas anggota KRB tetap mengusulkan paket Dharma – Kerta (IB Rai Dharmawijaya Mantra – Ketut Sudikerta).

“Hasil pertemuan bisa dikatakan sudah mengerucut paket Dharma – Kerta,” ungkap Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta. 

Adapun partai yang mengusulkan Dharma – Kerta adalah Demokrat, Gerindra dan Nasdem. Tiga partai tersebut adalah mayoritas pemilik kursi di DPRD Bali.

Bahkan, tiga partai tersebut bisa mengusung calon sendiri. Demokrat memiliki delapan kursi, Gerindra tujuh kursi dan Nasdem satu kursi. Jika digabungkan mendapat 16 kursi. 

Mudarta memaparkan, anggota KRB lainnya seperti Perindo mengusulkan paket Kerta – Dharma. Sementara Hanura mengusulkan Kerta – GPS. 

Yang menarik, Golkar sebagai pimpinan rapat justru belum memiliki sikap. “Golkar tadi di tengah-tengah. Ini karena nama Pak Sudikerta masuk dalam paket yang diusulkan partai lain. Makanya Golkar di tengah,” urai Mudarta. 

Ditegaskan, kumpulnya KRB kemarin sekaligus menegaskan jika KRB masih kompak. “Semakin hari kami semakin solid. Tidak benar kalau KRB pecah,” bantahnya. 

Di sisi lain, sempat mencuat paket Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Made Mudarta (Dharma-Arta). 

Mudarta saat dikonfirmasi tak menampik terkait munculnya Paket tersebut. Menurutnya, kemunculan Paket Dharma-Arta berdasarkan aspirasi dari para relawannya.

“Paket itu (Dharma – Arta) adalah aspirasi dan kreatifitas dari para relawan,” kata Mudarta. Sebagai salah satu partai pengusung KRB,

siapa yang akan diusung pada Pilgub Bali 2018 mendatang, KRB tetap kompak untuk melahirkan satu paslon, sehingga bisa head to head. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/