29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:33 AM WIB

Partai Nasdem Nyaman Jika Masuk Koalisi Indonesia Bersatu

JAKARTA, radarbali.id- Terbuka kemungkinan Partai Nasdem akan bergabung bersama Golkar, PAN dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Pasalnya hubungan baik Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto memiliki sejarah kedekatan.
Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia (LSI) Albertus Dino mengatakan Nasdem adalah partai yang juga bersama-sama dengan Golkar, PAN dan PPP berada dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Saya melihat saat pertemuan antara Surya Paloh dan Airlangga di Nasdem Tower lalu terjalin sangat akrab. Nasdem menerima kehadiran Golkar sangat hangat,” ujar Albertus Dino dalam keterangan, di Jakarta (17/5).
Nasdem sendiri sampai saat ini belum memberikan sinyal untuk menentukan arah koalisi dengan parpol yang telah lebih dulu melakukan penjajakan dengan alasan masih melihat perkembangan peta politik, sama halnya seperti yang di sampaikan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Albertus menilai hubungan Nasdem dan Demokrat juga kurang harmonis, Dia mengakui hal sebaliknya dalam pertemuan antara Surya Paloh dengan Agus Harimurti Yudhoyono berbeda seusai Surya Paloh menerima kunjungan dari Golkar.
“Saya kira AHY itu tidak seakrab Airlangga dari Golkar, kemungkinan Nasdem bergabung dengan KIB ini lebih besar. Tapi saya melihat pertemuan Airlangga dan AHY dirumah dinas Menko Perekonomian lalu juga hangat,” ungkap Albertus Dino.
Hal lain yang membuat Nasdem kemungkinan bergabung dengan KIB karena sosok Airlangga Hartarto yang dinilai mampu menjadi figur pemersatu paska perseteruan Pilpres 2019 dan hingga kini residunya masih tersisa.
Albertus menilai sosok Surya Paloh dan para kader Nasdem kebanyakan adalah diaspora Golkar yang tersebar selama ini. Chemistry Nasdem bersama dengan Golkar juga dilihat sebagai faktor yang menentukan.
“Nasdem tentunya akan sulit bergabung dengan partai oposisi dan sebaliknya lebih mudah bergabung dengan partai pendukung pemerintah,” kata Albertus.
“Ini akan sangat menarik jika Nasdem akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu, apalagi KIB sendiri dianggap sebagai koalisi jalan tengah yang bisa mempersatukan rakyat Indonesia,” lanjut Albertus Dino. (rba/ken)

JAKARTA, radarbali.id- Terbuka kemungkinan Partai Nasdem akan bergabung bersama Golkar, PAN dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Pasalnya hubungan baik Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto memiliki sejarah kedekatan.
Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia (LSI) Albertus Dino mengatakan Nasdem adalah partai yang juga bersama-sama dengan Golkar, PAN dan PPP berada dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Saya melihat saat pertemuan antara Surya Paloh dan Airlangga di Nasdem Tower lalu terjalin sangat akrab. Nasdem menerima kehadiran Golkar sangat hangat,” ujar Albertus Dino dalam keterangan, di Jakarta (17/5).
Nasdem sendiri sampai saat ini belum memberikan sinyal untuk menentukan arah koalisi dengan parpol yang telah lebih dulu melakukan penjajakan dengan alasan masih melihat perkembangan peta politik, sama halnya seperti yang di sampaikan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Albertus menilai hubungan Nasdem dan Demokrat juga kurang harmonis, Dia mengakui hal sebaliknya dalam pertemuan antara Surya Paloh dengan Agus Harimurti Yudhoyono berbeda seusai Surya Paloh menerima kunjungan dari Golkar.
“Saya kira AHY itu tidak seakrab Airlangga dari Golkar, kemungkinan Nasdem bergabung dengan KIB ini lebih besar. Tapi saya melihat pertemuan Airlangga dan AHY dirumah dinas Menko Perekonomian lalu juga hangat,” ungkap Albertus Dino.
Hal lain yang membuat Nasdem kemungkinan bergabung dengan KIB karena sosok Airlangga Hartarto yang dinilai mampu menjadi figur pemersatu paska perseteruan Pilpres 2019 dan hingga kini residunya masih tersisa.
Albertus menilai sosok Surya Paloh dan para kader Nasdem kebanyakan adalah diaspora Golkar yang tersebar selama ini. Chemistry Nasdem bersama dengan Golkar juga dilihat sebagai faktor yang menentukan.
“Nasdem tentunya akan sulit bergabung dengan partai oposisi dan sebaliknya lebih mudah bergabung dengan partai pendukung pemerintah,” kata Albertus.
“Ini akan sangat menarik jika Nasdem akhirnya bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu, apalagi KIB sendiri dianggap sebagai koalisi jalan tengah yang bisa mempersatukan rakyat Indonesia,” lanjut Albertus Dino. (rba/ken)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/