29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:08 AM WIB

Tolak Politisasi Rumah Ibadah, DMI: Masjid untuk Salat, bukan Kampanye

TABANAN – Keberadaan tempat ibadah selama ini kerap dijadikan sebagai tempat yang paling mudah untuk melakukan kampanye oleh para politisi.

Atas dasar itulah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Tabanan menolak masjid dijadikan sebagai tempat kampanye dan ajang politik praktis.

Masjid sudah semestinya dikembalikan sebagai fungsi awalnya yakni sebagai rumah ibadah. Penolakan itu dilontarkan pengurus takmir masjid se-Tabanan di Masjid Nurul Al Falah Pesiapan, Tabanan.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Tabanan Damsuki mengatakan, kesepakatan dibikin untuk menghindari masjid dijadikan sebagai ajang kampanye dan politik praktis.

Karena perlu diketahui ketika masjid dijadikan tempat berpolitik banyak umat yang terpecah belah dari kepentingan politik tersebut. Terlebih saat ini momentum pemilihan kepala daerah.

“Saat ini ada sekitar 18 pengurus takmir masjid se-Kabupaten Tabanan mendatangani kesepatan tersebut. Kemudian berkomitmen menolak masjid dipolitisasi,” tegasnya.

“Selain itu kami juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk mendukung gerakan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan,” tambahnya.

Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto menyatakan, kepolisian menyambut baik dan positif apa yang dilakukan DMI Tabanan.

Karena kesepatakan yang dibuat sangat mendukung dalam menjaga kamtibmas masyarakat. 

TABANAN – Keberadaan tempat ibadah selama ini kerap dijadikan sebagai tempat yang paling mudah untuk melakukan kampanye oleh para politisi.

Atas dasar itulah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Tabanan menolak masjid dijadikan sebagai tempat kampanye dan ajang politik praktis.

Masjid sudah semestinya dikembalikan sebagai fungsi awalnya yakni sebagai rumah ibadah. Penolakan itu dilontarkan pengurus takmir masjid se-Tabanan di Masjid Nurul Al Falah Pesiapan, Tabanan.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Tabanan Damsuki mengatakan, kesepakatan dibikin untuk menghindari masjid dijadikan sebagai ajang kampanye dan politik praktis.

Karena perlu diketahui ketika masjid dijadikan tempat berpolitik banyak umat yang terpecah belah dari kepentingan politik tersebut. Terlebih saat ini momentum pemilihan kepala daerah.

“Saat ini ada sekitar 18 pengurus takmir masjid se-Kabupaten Tabanan mendatangani kesepatan tersebut. Kemudian berkomitmen menolak masjid dipolitisasi,” tegasnya.

“Selain itu kami juga berharap kepada seluruh masyarakat untuk mendukung gerakan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan,” tambahnya.

Kapolres Tabanan AKBP Marsdianto menyatakan, kepolisian menyambut baik dan positif apa yang dilakukan DMI Tabanan.

Karena kesepatakan yang dibuat sangat mendukung dalam menjaga kamtibmas masyarakat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/