DENPASAR – Dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster dalam acara Millennial Road Safety Festival di Lapangan Renon, Denpasar, Minggu (17/2) lalu, tampaknya, berbuntut panjang.
Pasalnya, kubu Prabowo – Sandi, terus mempersoalkan masalah keterlibatan Gubernur Koster dalam acara kepolisian tersebut yang dianggap tidak tepat momen dan waktunya.
Anehnya, KPU Bali seperti enggan membahas masalah ini. Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali enggan berkomentar panjang.
Dewa Lidartawan berdalih KPU tidak mengetahui secara detail saat kejadian. “Maaf saya tidak melihat dan belum tahu pasti acara tersebut,” ungkap Dewa Lidartawan.
Yang jelas, Ray Misno, Juru Bicara Badan Pemenang Daerah Prabowo – Sandi menyebut pihaknya keberatan dengan tindakan Koster.
“Ini kan acara sosialiaasi yang bagus dari kepolisian. Tapi, kok dijadikan kampanye. Terus terang kami jadi keberatan.
Kami sebagai badan pemenangan daerah, tentu kami berharap Bawaslu menindaklanjuti masalah ini, “ kata Ray Misno di Kantor DPD Partai Gerindra, Renon, Denpasar, kemarin.
Diketahui, acara yang diinisiasi Polda Bali tersebut diikuti oleh ribuan anak muda di Bali. Acara yang juga memecahkan rekor MURI untuk tarian Gemilang terbanyak itu kini menjadi pro kontra.
Dimana, Koster saat diberikan kesempatan naik ke atas panggung, justru melakukan kampanye agar masyarakat, kaum milenial khususnya untuk mencoblos pasangan urut 1, yakni Jokowi – Ma’ruf Amin.
Koster sendiri pun mengaku saat acara tersebut sebagai petugas partai, bukan sebagai gubernur Bali. Meski begitu, pro kontra pun pun masih terjadi.