32.8 C
Jakarta
21 November 2024, 15:47 PM WIB

Bagi yang Serius Tobat Diberikan Bantuan Rumah Sampai Modal Usaha

Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Karangasen untuk menuntaskan permasalahan gelandangan dan pengemis (gepeng) di wilayahnya.

 

Salah satunya dengan membangun rumah bagi eks gepeng. Bahkan Pemkab juga sedang mempercepat penyelesaian pembangunan rumah tinggal bagi eks gepeng. Seperti apa?

 

WAYAN PUTRA, Karangasem

 

SEJUMLAH pekerja terlihat sibuk mendorong batu dan pasir. Para pekerja ini sibuk untuk menuntaskan pembangunan 50 unit rumah tinggal bagi eks gepeng di  Dusun Munti Gunung, Tianyar Barat, Kubu, Karangasem.

 

 

Puluhan rumah itu dibangun dibagun di atas lahan milik Desa adat seluas 1 hektar. Sementara per unit rumah tersebut dibiayai sebesar Rp 30 juta.

 

Kadis Sosial Pemkab Karangasem NI Ketut Puspa Kumari, Rabu (19/12) mengatakan, pembagunan rumah bagi mantan gepeng ini dilakukan secara swadaya oleh warga binaan setempat.

“Ya uangnya diserahkan ke rekening mereka masing masing, barulah kemudian di kelola bersama sama untuk pembagunan rumah,” ujar Puspa Kumari.

 

Selaian dapat rumah, lanjut Kumari, para ek gepeng ini juga diberikan modal atau usaha ekonomi produktif.

 

Menurutnya, untuk bantuan modal usaha, para eks gepeng akan diberikan modal usaha sebesar Rp 5 juta.”Uang modal usaha itu diberikan per KK, hanya saja untuk dana usaha saat ini belum cair, dan akan cair 29 Desember mendatang,”imbuhnya.

 

Dijelaskan Kumari, biaya pembagunan rumah dan juga modal usaha ini merupakan program “Desaku Menanti” di Dusun Munti Gunung.

 

Dimana program ini khusus untuk mengatasi masalah gepeng di Karangasem.  50 rumah ini terletak dalam satu komplek dengan penataan mirip perumahan.

 

Setelah selesai dibangun, nantinya, rumah ini akan ditempati sekitar 50 orang mantan gepeng yang sudah diseleksi beberapa waktu lalu.

 

Para gepeng yang berhak dapat rumah ini adalah mereka yang benar benar membutuhkan. Dan juga mau berubah untuk tidak menggepeng lagi.

“Ada total 180 gepeng yang sempat didata, namun dari jumlah itu hanya 50 orang yang lolos seleksi dan diberikan bantuan rumah dan usaha,”jelas Kumari.

 

Kumari berharap, dengan program “Desaku Menanti” diharapkan mampu mengurangi angka gepeng di Karangasem.

“Tentunya dengan program ini, nanti di Munti Gunung khususnya tidak ada lagi gepeng.

Mereka bisa mandiri dan bekerja. Nanti ada tenaga pelatih khusus untuk mengajari mereka yakni dari Yayasan LKS Bakti Laksana yang didirikan oleh desa adat setempat,”tukasnya.

 

Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Karangasen untuk menuntaskan permasalahan gelandangan dan pengemis (gepeng) di wilayahnya.

 

Salah satunya dengan membangun rumah bagi eks gepeng. Bahkan Pemkab juga sedang mempercepat penyelesaian pembangunan rumah tinggal bagi eks gepeng. Seperti apa?

 

WAYAN PUTRA, Karangasem

 

SEJUMLAH pekerja terlihat sibuk mendorong batu dan pasir. Para pekerja ini sibuk untuk menuntaskan pembangunan 50 unit rumah tinggal bagi eks gepeng di  Dusun Munti Gunung, Tianyar Barat, Kubu, Karangasem.

 

 

Puluhan rumah itu dibangun dibagun di atas lahan milik Desa adat seluas 1 hektar. Sementara per unit rumah tersebut dibiayai sebesar Rp 30 juta.

 

Kadis Sosial Pemkab Karangasem NI Ketut Puspa Kumari, Rabu (19/12) mengatakan, pembagunan rumah bagi mantan gepeng ini dilakukan secara swadaya oleh warga binaan setempat.

“Ya uangnya diserahkan ke rekening mereka masing masing, barulah kemudian di kelola bersama sama untuk pembagunan rumah,” ujar Puspa Kumari.

 

Selaian dapat rumah, lanjut Kumari, para ek gepeng ini juga diberikan modal atau usaha ekonomi produktif.

 

Menurutnya, untuk bantuan modal usaha, para eks gepeng akan diberikan modal usaha sebesar Rp 5 juta.”Uang modal usaha itu diberikan per KK, hanya saja untuk dana usaha saat ini belum cair, dan akan cair 29 Desember mendatang,”imbuhnya.

 

Dijelaskan Kumari, biaya pembagunan rumah dan juga modal usaha ini merupakan program “Desaku Menanti” di Dusun Munti Gunung.

 

Dimana program ini khusus untuk mengatasi masalah gepeng di Karangasem.  50 rumah ini terletak dalam satu komplek dengan penataan mirip perumahan.

 

Setelah selesai dibangun, nantinya, rumah ini akan ditempati sekitar 50 orang mantan gepeng yang sudah diseleksi beberapa waktu lalu.

 

Para gepeng yang berhak dapat rumah ini adalah mereka yang benar benar membutuhkan. Dan juga mau berubah untuk tidak menggepeng lagi.

“Ada total 180 gepeng yang sempat didata, namun dari jumlah itu hanya 50 orang yang lolos seleksi dan diberikan bantuan rumah dan usaha,”jelas Kumari.

 

Kumari berharap, dengan program “Desaku Menanti” diharapkan mampu mengurangi angka gepeng di Karangasem.

“Tentunya dengan program ini, nanti di Munti Gunung khususnya tidak ada lagi gepeng.

Mereka bisa mandiri dan bekerja. Nanti ada tenaga pelatih khusus untuk mengajari mereka yakni dari Yayasan LKS Bakti Laksana yang didirikan oleh desa adat setempat,”tukasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/