26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:31 AM WIB

Pemilih Terus menurun, Wabup Buleleng Minta ASN Tak Golput

SINGARAJA – Terus menurunnya jumlah partisipasi pemilih di Buleleng mendorong Pemkab Buleleng menghimbau warganya untuk aktif.

 

Seperti disampaikan Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra.

 

Menjelang Pemilihan umum (pemilu) serentak, April 2019 mendatang, ia menghimbau masyarakat khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Buleleng untuk menyalurkan hak pilihnya, sehingga mengurangi angka golput di Kabupaten Buleleng.

 

Lebih lanjut, Wabup Sudjitra mengatakan jika selama ini golput selalu menjadi momok di Kabupaten Buleleng.

 

Sebab mengacu data KPU Buleleng, angka partisipasi selalu menunjukkan trend peningkatan golput.

Adapun angka partisipasi pemilih pada Pileg 2014 hanya 69,85 persen. Kemudian pada Pilpres 2014 mencapai 62,05 persen. Sementara pada Pilbup 2017 angka partisipasi hanya 54,43 persen. Terakhir pada Pilgub Bali angka partisipasi sedikit naik menjadi 58,6 persen.

 

Sedangkan pada Pemilu 2019, angka partisipasi ditargetkan mencapai 77,5 persen.

 “Kami tidak memaksa, tapi sifatnya himbauan pada ASN. Sebagai aparatur sipil, tentu harus jadi contoh dan panutan di masyarakat. Kami harap ASN juga ikut mensosialisasikan Pemilu ini pada masyarakat, sehingga partisipasi kita di Buleleng jadi makin tinggi,” kata Sutjidra.

 

Menurutnya, jumlah pemilih di Kabupaten Buleleng sebenarnya cukup tinggi. Bahkan selalu tertinggi di Bali, tiap kali dilakukan ajang pemilihan langsung.

Namun angka partisipasi di Buleleng selalu rendah. Pada Pilbup Buleleng 2017 dan Pilgub Bali 2018 partisipasi bahkan di bawah angka 60 persen.

“Saya harap pimpinan di instansi pemerintahan juga bisa mengeluarkan himbauan yang sama. Sehingga angka partisipasi kita bisa makin meningkat,” tukas Sutjidra.

SINGARAJA – Terus menurunnya jumlah partisipasi pemilih di Buleleng mendorong Pemkab Buleleng menghimbau warganya untuk aktif.

 

Seperti disampaikan Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra.

 

Menjelang Pemilihan umum (pemilu) serentak, April 2019 mendatang, ia menghimbau masyarakat khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Buleleng untuk menyalurkan hak pilihnya, sehingga mengurangi angka golput di Kabupaten Buleleng.

 

Lebih lanjut, Wabup Sudjitra mengatakan jika selama ini golput selalu menjadi momok di Kabupaten Buleleng.

 

Sebab mengacu data KPU Buleleng, angka partisipasi selalu menunjukkan trend peningkatan golput.

Adapun angka partisipasi pemilih pada Pileg 2014 hanya 69,85 persen. Kemudian pada Pilpres 2014 mencapai 62,05 persen. Sementara pada Pilbup 2017 angka partisipasi hanya 54,43 persen. Terakhir pada Pilgub Bali angka partisipasi sedikit naik menjadi 58,6 persen.

 

Sedangkan pada Pemilu 2019, angka partisipasi ditargetkan mencapai 77,5 persen.

 “Kami tidak memaksa, tapi sifatnya himbauan pada ASN. Sebagai aparatur sipil, tentu harus jadi contoh dan panutan di masyarakat. Kami harap ASN juga ikut mensosialisasikan Pemilu ini pada masyarakat, sehingga partisipasi kita di Buleleng jadi makin tinggi,” kata Sutjidra.

 

Menurutnya, jumlah pemilih di Kabupaten Buleleng sebenarnya cukup tinggi. Bahkan selalu tertinggi di Bali, tiap kali dilakukan ajang pemilihan langsung.

Namun angka partisipasi di Buleleng selalu rendah. Pada Pilbup Buleleng 2017 dan Pilgub Bali 2018 partisipasi bahkan di bawah angka 60 persen.

“Saya harap pimpinan di instansi pemerintahan juga bisa mengeluarkan himbauan yang sama. Sehingga angka partisipasi kita bisa makin meningkat,” tukas Sutjidra.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/