SINGARAJA – Tiap hajatan politik yang melibatkan PDIP, merajan Dadia Bale Agung selalu ramai dikunjungi tokoh politik calon peserta pemilu.
Mereka yang merasa memiliki kaitan dengan PDIP, selalu melakukan persembahyangan dan memohon doa restu di Merajan Dadia Bale Agung.
Pun demikian dengan pemilihan gubernur (Pilgub) Bali kali ini. Pasangan calon Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati meminta restu dengan melakukan persembahyangan di merajan Dadia Bale Agung.
Selama ini, merajan Dadia Bale Agung memang dikenal sebagai trah Bung Karno. Ibunda Bung Karno, Nyoman Rai Srimben, lahir di Bale Agung, dan leluhurnya berada di Merajan Dadia Bale Agung.
Bung Karno, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarni Putri, dan keturunannya, memiliki hubungan kekerabatan dengan Bale Agung.
Hasilnya konkret. Beberapa tokoh politik sukses menggapai impian menjadi pejabat daerah setelah sembahyang di merajan leluhur Bung Karno.
Contoh paling konkret adalah Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Beberapa kali dia terlihat bersembahyang di merajan Dadia Bale Agung.
Beberapa pejabat di Bali juga terlihat kerap bersembahyang di sana. Meski begitu, ada juga yang gagal walaupun bersembahyang di sana.
Semisal, mantan Ketua DPRD Buleleng Dewa Nyoman Sukrawan yang gagal menjadi Wagub kala berpasangan dengan AA Puspayoga pada Pilgub 2013 lalu, dan Cabup pada Pilbup Buleleng 2016 lalu.