DENPASAR – Laporan Badan Pemenang Daerah (BPD) Prabowo – Sandi dipastikan gugur. Sebab, permintaan Bawaslu yang memberikan waktu tiga hari agar BPD Prabowo – Sandi melengkapi persyaratan saksi tak terpenuhi.
Meski gugur dan tidak berlanjut, kubu Prabowo berharap Bawaslu melakukan investigasi internal. “Toh Kami sudah serahkan bukti-bukti lain terkait kampanye illegal yang dilakukan Gubernur, seperti video dan sebagainya,” dalih Juru Bicara Prabowo – Sandi, Ray Misno.
Yang menarik, kubu Prabowo secara terbuka menyerang Gubernur Bali Wayan Koster. Menurut Yoga Fitrana Cahyadi dari tim advokasi Prabowo – Sandi, kampanye illegal dilakukan koster adalah tindakan lucu.
“Pak Koster ini lucu. Sudah tempat salah, orang yang dikampanyekan juga anak dibawah umur. Jadi, kami ingatkan Pak koster, apa yang Anda lakukan ini salah. Tidak hanya kami, banyak pihak yang keberatan, jangan di ulangi lagi,” tegasnya.
Diserang kubu Prabowo terkait kampanye illegal di acara Polda Bali, Gubernur Bali Wayan Koster akhirnya angkat bicara.
Orang nomor satu di Bali tersebut pun menyerahkannya kepada pihak Bawaslu untuk memprosesnya bila memang ia bersalah dan mengaku siap dipannggil jika diproses.
“Kan itu sebenarnya saya hadir pada hari libur dan tidak cuti, tidak menggunakan fasilitas negara, ya kan?,” ujarnya di Lapangan Renon saat peluncuran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional, kemarin.
Koster tidak mempersalahkan bila dilaporkan. “Nanti biar Bawaslu yang proses. Nanti saya akan ikuti prosesnya apa yang akan dilakukan Bawaslu,” ujarnya.
Justru, Koster mengatakan hal tersebut sebagai sebuah kewajaran. “Jadi, saya kira buat saya sesuatu yang wajar, kalau tim 02 juga berkampanye dengan caranya masing-masing.
Mau di mana saja terbuka atau tertutup saya enggak ada masalah. Sepantasnya memang gitu,” ujarnya sambari mengatakan saat itu hanya spontanitas saja.
“Itu tidak didesign secara khusus tetapi spontanitas. Kalau nomor 02 bikin acara yang sama kan boleh juga. Kita gak ributin.
Namanya juga tahun politik, kan mesti aktif begitu,” pungkasnya sambari mengaku belum ada panggilan dari Bawaslu Bali.