28.3 C
Jakarta
11 Desember 2024, 10:50 AM WIB

Omzet Satu Café Bisa Tembus Rp 400-800 Juta Per bulan

Geliat pariwisata di Badung terus berkembang. Begitu juga di Pantai Kedonganan, Kuta, Badung yang terkenal dengan kuliner ikan dan pasar ikannya. Itu bisa dilihat dari omzet satu café per bulan yang bisa tembus di angka Rp 400 juta- 800 per bulan. Woow!

 

 

PANTAI Kedonganan, Kuta, Badung tergolong pantai yang dicari oleh wisatawan asing mau domestik.

Sedikitnya ada 24 café yang berjejer di pinggir Pantai Kedonganan yang khusus menjual kuliner olahan ikan laut seperti seafood, cumi, ikan bakar dan lainnya.

Sembari menikmati hidangan di pinggir pantai, para tamu bisa langsung menyaksikan terbenamnya matahari (sunset), surga dunia yang dicari pemburu kenikmatan duniawi.

Pantai Kedonganan yang terletak dekat dengan pantai Jimbaran ini juga dikunjungi ribuan wisatawan asing maupun domestik.

Menurut Wayan Mertha, Ketua Badan Pengelola Kawasan Pariwisata Pantai Kedonganan (BPKP2K), sepanjang pinggir pantai Kedonganan sedikitnya ada 24 café  yang berjejer berdampingan dengan café satunya.

Hebatnya, meski jumlahnya berjibun, tiap café yang menjual aneka kuliner olahan ikan ini mampu bersaing dari segi produk maupun kualitas.

Mereka bisa menggaet pelanggan sendiri, tanpa bergantung dengan yang lain. Wajar kalau para tamu banyak yang berdatangan ke tempat tersebut.

“Tingkat kunjungan ke café Kedonganan itu sekitar 2 ribu orang per hari untuk semua café. Itu pada hari-hari biasa. Kalau musim liburan bisa mencapai 4 ribu kunjungan tamu,” ujar Mertha, Jumat (21/7) kemarin.

Tak heran omzet satu café di Kedonganan sangat menggiurkan. Nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

“Untuk omzet bervariasi. Rata-rata satu café itu omzetnya bisa mencapai Rp 400-800 juta per bulan,” ungkapnya.

Ya, selain di pantai Kedonganan, sejumlah café kuliner berdiri di sepanjang pinggir pantai Jimbaran. Mereka juga punya pelanggan sendiri.

Keberadaan para pengusaha kuliner di Jimbaran bukan dianggap kompetitor melainkan partner mereka dalam memajukan wisata kuliner yang ada di Badung.

“Kami rasa sangat mampu bersaing baik dari segi produk dan kualitasnya, ” ujarnya. Untuk menggaet pelanggan baru, upaya untuk promosi terus dilakukan.

Salah satunya melalui Kedonganan Food Festival. Melalui acara tersebut diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dan juga transaksi café di sekitar Kedonganan.

“Kedonganan Food Festival itu bagian dari promosi. Begitu juga promosi dari pengelola café juga rutin dilakukan,” terangnya.

Imbuhnya, ke depan di Kedonganan sendiri juga akan mengembangkan even-even pariwisata yang berbasis budaya. Tentu hal ini untuk promosi dan juga menggali potensi.

Selain itu, Bupati Badung juga akan membangkitkan pasar ikan higienis yang nantinya menjadi mina wisata.

“Ke depan kami akan terus mengembangkan even-event untuk menggali potensi dan juga promosi wisata, ” pungkasnya.

Geliat pariwisata di Badung terus berkembang. Begitu juga di Pantai Kedonganan, Kuta, Badung yang terkenal dengan kuliner ikan dan pasar ikannya. Itu bisa dilihat dari omzet satu café per bulan yang bisa tembus di angka Rp 400 juta- 800 per bulan. Woow!

 

 

PANTAI Kedonganan, Kuta, Badung tergolong pantai yang dicari oleh wisatawan asing mau domestik.

Sedikitnya ada 24 café yang berjejer di pinggir Pantai Kedonganan yang khusus menjual kuliner olahan ikan laut seperti seafood, cumi, ikan bakar dan lainnya.

Sembari menikmati hidangan di pinggir pantai, para tamu bisa langsung menyaksikan terbenamnya matahari (sunset), surga dunia yang dicari pemburu kenikmatan duniawi.

Pantai Kedonganan yang terletak dekat dengan pantai Jimbaran ini juga dikunjungi ribuan wisatawan asing maupun domestik.

Menurut Wayan Mertha, Ketua Badan Pengelola Kawasan Pariwisata Pantai Kedonganan (BPKP2K), sepanjang pinggir pantai Kedonganan sedikitnya ada 24 café  yang berjejer berdampingan dengan café satunya.

Hebatnya, meski jumlahnya berjibun, tiap café yang menjual aneka kuliner olahan ikan ini mampu bersaing dari segi produk maupun kualitas.

Mereka bisa menggaet pelanggan sendiri, tanpa bergantung dengan yang lain. Wajar kalau para tamu banyak yang berdatangan ke tempat tersebut.

“Tingkat kunjungan ke café Kedonganan itu sekitar 2 ribu orang per hari untuk semua café. Itu pada hari-hari biasa. Kalau musim liburan bisa mencapai 4 ribu kunjungan tamu,” ujar Mertha, Jumat (21/7) kemarin.

Tak heran omzet satu café di Kedonganan sangat menggiurkan. Nilainya bisa mencapai ratusan juta rupiah.

“Untuk omzet bervariasi. Rata-rata satu café itu omzetnya bisa mencapai Rp 400-800 juta per bulan,” ungkapnya.

Ya, selain di pantai Kedonganan, sejumlah café kuliner berdiri di sepanjang pinggir pantai Jimbaran. Mereka juga punya pelanggan sendiri.

Keberadaan para pengusaha kuliner di Jimbaran bukan dianggap kompetitor melainkan partner mereka dalam memajukan wisata kuliner yang ada di Badung.

“Kami rasa sangat mampu bersaing baik dari segi produk dan kualitasnya, ” ujarnya. Untuk menggaet pelanggan baru, upaya untuk promosi terus dilakukan.

Salah satunya melalui Kedonganan Food Festival. Melalui acara tersebut diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dan juga transaksi café di sekitar Kedonganan.

“Kedonganan Food Festival itu bagian dari promosi. Begitu juga promosi dari pengelola café juga rutin dilakukan,” terangnya.

Imbuhnya, ke depan di Kedonganan sendiri juga akan mengembangkan even-even pariwisata yang berbasis budaya. Tentu hal ini untuk promosi dan juga menggali potensi.

Selain itu, Bupati Badung juga akan membangkitkan pasar ikan higienis yang nantinya menjadi mina wisata.

“Ke depan kami akan terus mengembangkan even-event untuk menggali potensi dan juga promosi wisata, ” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/