25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:18 AM WIB

Pak Oles Ketua Tim, Paket Mantra – Kerta Kalah Start Dekati Konstituen

DENPASAR – Laju pergerakan mesin politik paket IB Rai Dharmawijaya Mantra – Ketut Sudikerta (Mantra – Kerta) bisa dibilang agak lambat.

Sampai saat ini Mantra – Kerta belum membentuk tim pemenangan tingkat kabupaten/kota.

Sementara paket Wayan Koster – Cok Ace yang merupakan rival Mantra – Kerta sudah keliling Bali melakukan deklarasi. Bahkan, hingga tingkat desa.

Meski terkesan lamban, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta menyatakan pembentukan tim pemenangan tingkat kabupaten/kota untuk paket Mantra – Kerta tinggal menunggu waktu.

Mudarta yang menjabat ketua pengarah tim pemenangan itu menyebut tim pemenangan kabupaten/kota akan terbentuk paling lambat akhir Januari 2018.

“Sekarang ini masih proses penyusunan anggota tim pemenangan kabupaten/kota. Akhir bulan ini sudah terbentuk dan kami buatkan SK (Surat Keputusan),” ungkap Mudarta.

Setelah membentuk tim pemenangan kabupaten/kota dilanjutkan tingkat kecamatan hingga desa.

Partai anggota Koalisi Rakyat Bali (KRB) sebagai pengusung Mantra – Kerta sudah menunjuk Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles sebagai ketua tim pemenangan tingkat provinsi.

Pak Oles didampingi Wayan Wiratmaja sebagai sekretaris. Pak Oles adalah mantan ketua DPD Hanura Bali yang kini berlabuh di Demokrat. Di Demokrat Pak Oles menjabat Ketua Bappilu.

“Tim pemenangan di 716 desa seluruh Bali sudah bisa dibentuk setelah tim kabupaten/kota terus bergerak. Setiap desa ada tim pemenangan,” tukasnya.

Disinggung proses pembentukan tim pemenangan cukup lama, Mudarta mengatakan butuh proses kehati-hatian dalam menyusun kerangka tim.

Sebab, KRB harus mengawinkan semua partai di dalamnya, yakni Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, PKS dan PBB.

Kondisi ini menurutnya berbeda dengan paket Koster – Cok Ace yang lebih dominan diusung satu partai saja, yakni PDIP. Sedangkan KRB banyak dihuni partai menengah dan besar.

“Kami ini mengawinkan partai banyak. Karena anggota koalisi cukup banyak jadi cukup sensitif. Semua anggota KRB harus terakomodir,” papar pria asal Jembrana itu. 

DENPASAR – Laju pergerakan mesin politik paket IB Rai Dharmawijaya Mantra – Ketut Sudikerta (Mantra – Kerta) bisa dibilang agak lambat.

Sampai saat ini Mantra – Kerta belum membentuk tim pemenangan tingkat kabupaten/kota.

Sementara paket Wayan Koster – Cok Ace yang merupakan rival Mantra – Kerta sudah keliling Bali melakukan deklarasi. Bahkan, hingga tingkat desa.

Meski terkesan lamban, Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta menyatakan pembentukan tim pemenangan tingkat kabupaten/kota untuk paket Mantra – Kerta tinggal menunggu waktu.

Mudarta yang menjabat ketua pengarah tim pemenangan itu menyebut tim pemenangan kabupaten/kota akan terbentuk paling lambat akhir Januari 2018.

“Sekarang ini masih proses penyusunan anggota tim pemenangan kabupaten/kota. Akhir bulan ini sudah terbentuk dan kami buatkan SK (Surat Keputusan),” ungkap Mudarta.

Setelah membentuk tim pemenangan kabupaten/kota dilanjutkan tingkat kecamatan hingga desa.

Partai anggota Koalisi Rakyat Bali (KRB) sebagai pengusung Mantra – Kerta sudah menunjuk Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles sebagai ketua tim pemenangan tingkat provinsi.

Pak Oles didampingi Wayan Wiratmaja sebagai sekretaris. Pak Oles adalah mantan ketua DPD Hanura Bali yang kini berlabuh di Demokrat. Di Demokrat Pak Oles menjabat Ketua Bappilu.

“Tim pemenangan di 716 desa seluruh Bali sudah bisa dibentuk setelah tim kabupaten/kota terus bergerak. Setiap desa ada tim pemenangan,” tukasnya.

Disinggung proses pembentukan tim pemenangan cukup lama, Mudarta mengatakan butuh proses kehati-hatian dalam menyusun kerangka tim.

Sebab, KRB harus mengawinkan semua partai di dalamnya, yakni Golkar, Demokrat, Gerindra, Nasdem, PKS dan PBB.

Kondisi ini menurutnya berbeda dengan paket Koster – Cok Ace yang lebih dominan diusung satu partai saja, yakni PDIP. Sedangkan KRB banyak dihuni partai menengah dan besar.

“Kami ini mengawinkan partai banyak. Karena anggota koalisi cukup banyak jadi cukup sensitif. Semua anggota KRB harus terakomodir,” papar pria asal Jembrana itu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/