DENPASAR – Video klip single Di Depan Layar bisa dibilang video klip paling unik. Video hasil garapan Erick Est ini menjadi video klip band dengan konsep hologram pertama kali di Indonesia.
Yang menarik, video ini adalah garapan pertama Erick Est selama dia berkarir menjadi videomaker belasan tahun.
Erick mengungkapkan, proses editing video hingga menjadi hologram tersebut memakan waktu hingga tiga bulan.
Terinspirasi dari film Star Wars yang memunculkan efek hologram yang akhirnya dia kembangkan.
“Aku udah ada bayangan, untuk mendapatkan visual hologram menggunakan angka binari. Dari pesan lagunya juga nyambung. Karena ketergantungan internet, jiwa kita selalu di depan layar bahkan sudah ada di dalam layar,” tutur Erick.
Selama tiga bulan pengerjaan, yang menjadi kendala yakni proses render video. Di mana dia membutuhkan waktu selama empat hari.
Karena masing-masing personil membutuhkan waktu 16 jam untuk proses render. “Karena prosesnya dari manusia aku hilangin dulu green skin-nya. Habis itu dibikin angka binari. Dipecah tubuhnya biar seperti hidup,” jelas Erick.
Pria rambut gondrong ini mengaku, selama proses render yang memakan waktu empat hari, komputernya tetap dalam kondisi hidup.
“Aku tinggal kegiatan kemana-mana. Sampai aku tinggal ke Jakarta juga,” imbuh Erick. Selain itu, saat proses editing video,
Erick selalu teringat dengan mendiang Made Indra yang meninggal akibat kecelakaan di Jalan Raya Sakah, Gianyar pada Sabtu 24 Maret lalu bersama kekasihnya Afriana Dewi.
“Makanya Made satu-satunya yang tidak pakai hologram. Padahal, awalnya mau dibuat sama. Aku buat dia se-riil mungkin,” kenang pria kelahiran 7 Februari 1980 silam ini.
Dia menambahkan, saat syuting klip di Brisbane Australia dalam tur Navicula di Australia tahun 2017 lalu, Made Indra diberikan kesempatan untuk syuting lebih awal dari yang biasanya.
“Setelah Robi, aku minta Made syuting. Itu tumben, padahal biasanya aku buat dia belakangan,” tandasnya.