Dua penyandang tuna netra asal Gianyar, Ni Komang Apriani Yuki dan I Gede Satria Langgeng Asmara menggubah lagu Ingat Pesan Ibu menjadi Bunda Paud Menyapa.
Lagu berdurasi 36 detik tersebut untuk memberikan pesan bagi Bunda Paud di seluruh Indonesia supaya bisa mendidik anak melakukan protokol kesehatan (prokes).
IB INDRA PRASETIA, Gianyar
BUNDA Paud Menyapa, pakai maskermu, cuci tangan pakai sabun, jangan sampai tertular. Bunda selalu menyapa, jaga jarakmu. Hindari kerumunan, jagalah keluargamu.
Kutipan lagu berdurasi 36 detik tersebut dinyanyikan oleh Ni Komang Apriani Yuki, seorang tuna netra low vision.
Mahasiswi itu menggarap lagu tersebut bersama arranger asal Kecamatan Payangan, I Gede Langgeng Asmara alias Dede yang merupakan tuna netra total.
Sekilas, lantunan lagu tersebut mirip dengan lagu Ingat Pesan Ibu yang biasa dinyanyikan oleh grup musik Padi Reborn.
Akan tetapi, kata Ibu di lagu Padi Reborn diganti dengan kata Bunda Paud. Di tangan sang arranger, musik ditambah gamelan Bali.
“Itu digubah atas ide tyang. Untuk ikut mengajak anak-anak usia dini lewat Bunda Paud menggalakkan dan menjadikan gerakan 3M
sebagai budaya,” ujar Komisioner Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali Made Ariasa yang juga ikut di Pokja Bunda Paud Provinsi Bali.
Ariasa yang merupakan tokoh asal Desa Mas, Kecamatan Ubud, menyatakan lagu tersebut direkam di rumah studio mini DHS, Dede Home Studio di Denpasar. “Studio itu milik penata lagu (arranger, red) Dede,” jelasnya.
Tuna netra dilibatkan dalam kampanye protokol kesehatan supaya mereka bisa ikut berkarya di tengah pandemi Covid-19.
“Dalam keterbatasan, untuk memfasilitasi para penyandang disabilitas tetap ikut berkarya saat masa pandemi Covid-19,” ungkapnnya.
Diakui, gubahan lagu tercipta secara spontan terinspirasi dari lagu Ingat Pesan Ibu. “Yang digubah sedikit untuk memperingati hari Ibu. Sehingga menjadi Bunda Paud Menyapa,” urainya.
Untuk sementara, lagu berdurasi singkat di sebarkan di kalangan Bunda Paud se-Provinsi Bali. “Baru di-share terbatas. Untuk kegiatan Bunda PAUD Menyapa oleh Disdikpora Bali,” jelasnya.
Ariasa juga mendorong pengajar maupun Bunda Paud menerapkan prokes ketat di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. “Ini sebagai kobtribusi kecil untuk Bunda Paud dan Gugus Tugas Covid-19,” terangnya.
Sementara itu, penyanyi Ni Komang Apriani Yuki, merupakan tuna netra low vision yang tengah menempuh pendidikan tinggi.
“Saya sedang menempuh pendidikan S1. Kegiatan kuliah dan bernyanyi,” ujarnya. Kata dia, merubah lagu Ingat Pesan Ibu ke Bunda Paud Menyapa, sangat menginspiriasi.
“Karena dapat dijadikan sebagai tatanan kepada Bunda Paud untuk menerapkan sistem, protokol kesehatan kepada anak didiknya,” jelasnya.
Yuki juga mengucapkan selamat hari ibu kepada Bunda Paud seluruh Bali. “Semoga, semua selalu menjadi Bunda Paud seperti lagu tersebut,” pintanya.
Sedangkan, Gede Satria Langgeng Asmara yang biasa dipanggil Dede merupakan tuna netra total.
Sehari-hari, pria asal Kecamatan Payangan yang tinggal di Denpasar itu mengelola video rekaman pribadi di Denpasar. Dia juga bermain musik di sebuah restoran di Denpasar.
“Pengalaman menggubah atau mengaransemen lagu, seperti yang dikatakan Yuki, merupakan inspirasi bagi saya,” ujarnya.
Lagu Ingat Pesan Ibu, menjadi Bunda Paud Menyapa dinilai sangat cocok untuk mengajarkan Bunda Paud seluruh Bali atau seluruh Indonesia untuk dapat mengimplementasikan kepada anak usia dini.
“Untuk mematuhi protokol kesehatan sesuai lagu yang tertera. Jadi, ini adalah sangat mendidik. Saya mengucapkan selama hari ibu, kepada Bunda Paud seluruh Indonesia, khususnya Bunda Paud seluruh Bali,” ujarnya.
Dia berharap, Bunda Paud di seluruh Indonesia maupun seluruh Bali dapat mempraktekkan pembelajaran protokol kesehatan bagi anak usia dini.
“Semoga Paud di seluruh Indonesia, menerapkan Protokol Kesehatan sesuai lagu ini,” pungkasnya. (*)