Dunia musisi Bali berduka. Made Indra Dwi Putra, si pembetot bas band Navicula itu menghembuskan nafas terakhir.
Pria 33 tahun ini meninggal setelah mengalami kritis selama 48 jam, seusai kecelakaan Sabtu dini hari lalu (24/3).
NI KADEK NOVI FEBRIANI, Denpasar
HAL yang dikhawatirkan itu akhirnya terjadi. Made Indra Dwi Putra, Basis Navicula meninggal dunia.
Setelah kecelakaan maut yang terjadi pada Sabtu dini hari lalu (24/3), di Jalan Sakah, Gianyar, kondisi Made Indra sudah tak sadarkan diri.
Sang kekasih Afiriana Dewi, 22, alias Afi, meninggal di tempat, dalam musibah itu. Lorong RS Sanglah, depan Ruang Intensive Care Unit (ICU) diramaikan kerabat mendiang.
Beragam kalangan hadir, memberi penghormatan terakhir. Suasana sedih bergelanyut dari wajah-wajah mereka yang berdatangan. Hingga suasana hujan selepas pukul 21.00.
Tak hanya temannya di band Navicula yang berdatangan. Seperti Gede Robi, sutradara film Erick EST, juga tampak pegiat lingkungan
Wayan “Gendo” Suardana, Kupit Nosstress, Man Angga Nosstress , Cok Bagus Nosstress sibuk mengurus administrasi rumah sakit.
Terdengar isak tangis. Ada juga yang berusaha menahan air mata. Sempat juga pihak dokter memperbolehkan para kerabatnya melihat jenazah Made Indra.
Dan, mulai sekitar pukul 19.50 jenazah dipindahkan ke ruang forensik. Padahal akan menunggu operasi,
tapi tepat hari Kajeng Kliwon Senin (26/3), Made berpulang, pada pukul 18.25, di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit RS Sanglah.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, kerabat dan teman-teman Made Indra meramaikan lorong RS Sanglah depan Ruang ICU.
Mereka silih berganti masuk melihat jenazah. Pria yang akrab dipanggil Ongkog itu terbujur kaku yang diselimuti selimut berwarna krem.
Saat berada di depan Forensik Sanglah, Gede Robi, vokalis Navicula ini tampak mengisap rokok dalam-dalam, dalam kesedihan.
“Karena perawatan ini hanya untuk membuat dia bernafas. Dokter berpendapat akan dioperasi. Sebelum operasi yang rencananya hari ini, dilakukan pengecekakn ginjal. Tapi ternyata sudah tidak berfungsi. Nah, dari situ dilakukan cuci darah,” jelas Robi Navicula, sembari menghisap rokok dalam-dalam, dengan suara berat.
Sambung Robi, dia tidak tahu apakah sudah dilakukan cuci darah, tapi pada tahap itu Made Indra sudah dinyatakan meninggal.
Yakni, tepat pada 18.25 sore kemarin. “Di situ pilihan cuci darah untuk keperluan anestesi (penghilang rasa sakit). Ini untuk mengeluarkan toksin.
Dalam proses itu. Operasi ditentukan besok pagi (hari ini) . Dengan melihat perkembangan cuci darah tersebut. Pada 18.25 made sudah lepas,” imbuhnya.
Menurutnya, kenangan dengan Made sangat banyak. Dari awal band Navicula berdiri, saat itu tahun 1996 silam, Made belum bergabung.
Tapi, sudah sering main bareng dalam formasi awal band pengusung genre musik grunge ini. Robi tak bisa menceritakan kenangan dengan Made karena terlalu banyak memori di dalam ingatannya.
Terlalu banyak cerita. Yang sedih maupun yang indah. Baginya, personel termuda di band Navicula saat formasi pertama itu adalah orang yang sangat apa adanya.
Lugas. Pendiam. Meski tampangnya sekilas paling rock n roll. “Dia tipe orang tanpa kepentingan politik. Dia selalu apa adanya. Dia mungkin (tampangnya) terlihat urakan, ya?
Tapi, hatinya lembut sekali. Lembut. Harapan Made banyak sekali. Tapi, yang jelas Made dan Afi pada tahun ini mereka berdua akan menikah,” ungkap pria berambut gondrong penghobi baca buku ini.
Musikus yang tinggal di Ubud, Gianyar, juga frontman band ini, akan berencana membuat aksi solidaritas untuk Made Indra sebagai bentuk penghormatan.
Itu dilakukan bersama- sama. Baik oleh para musisi maupun para sahabat Navicula. Meski begitu, Robi mengungkapkan bahwa meninggalnya Made Indra tidak menyurutkan perjalanan Navicula.
Ini juga merupakan obsesi almarhum. Karena impian mendiang menginginkan Navicula terus berkiprah dalam khazanah musik.
Dan, ini jadi semacam amanah bagi sohibnya di band Navicula tentu saja. Perkembangan terakhir, dikatakan bahwa jenazah Made Indra masih dititipkan di RS Sanglah sampai waktu yang belum ditentukan.
Semua masih menunggu keputusan dari pihak keluarga. Mengingat kemarin bertepatan Kajeng Kliwon dan juga terdapat upacara juga. Sehingga jenazah masih dititipkan di RS Sanglah.
Untuk kelanjutannya, masih dirembuk pihak keluarga. Selamat jalan Made. Jawa Pos Radar Bali juga menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya. Amor Ring Acintya.