26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:25 AM WIB

Operasi Tiga Kali, Sempat Sembuh, Kini Alami Kebutaan

Ida Ayu Komang Urati,54, kini hanya bisa pasrah dengan penderitaan yang dialami. Warga Banjar Anyar, Desa Batuagung, Jembrana itu tidak bisa beraktivitas lagi akibat kanker kulit yang membuatnya mengalami kebutaan.

 

ANOM SUARDANA, Negara

URATI yang hingga kini belum menikah, itu menderita kanker kulit di wajahnya. Awalnya muncul bintik seperti tahi lalat di hidungnya. Lalu semakin lama semakin membesar  dan terasa sakit.

“Awalnya hanya tahi lalat yang membesar di hidung, lalu terus membesar,” tutur IB Susrusa, adik kandung Urati.

Kakaknya itu sempat menjalani operasi sebanyak tiga kali. Pasca operasi, Urati sempat sembuh, namun tidak lama kemudian kembali mengeluh sakit.

Setelah diperiksakan ke dokter, ternyata Urati divonis mengidap penyakit kanker kulit. Kanker kulit itu semakin lama semakin meluas dan kini membuat Urati mengalami kebutaan.

“Dokter menyarankan untuk kemoterapi, tapi kakak saya tidak bisa rutin ikut kemo karena biaya, akhirnya dirawat sendiri di rumah, sekarang begini keadaannya” ucap Susrusa pasrah.

Karena mengalami kebutaan, untuk beraktivitas Urati tidak bisa. Dia harus dibantu sanak saudaranya untu melakukan aktivitas sehari-hari. 

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Jembrana Putu Suasta  yang datang menengok Urati, Jumat kemarin (27/10) mengatakan, yang bisa dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah membantu melalui program Perkesmas.

Dari Puskesmas terdekat akan melaksanakan perawatan Valiatif. “Artinya, pegawai puskesmas akan bergantian memberikan pengobatan

yang membantu mengurangi keluhan sakit. Untuk penyembuhan memang membutuhkan diagnosa lebih lanjut di rumah sakit,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Pemkab  Jembrana I Wayan Gorim menyerahkan kartu BPJS KIS PBI (Penerima bantuan iuran) kepada Urati.

“Yang bersangkutan dulunya tercatat sebagai pemegang kartu BPJS Mandiri, namun melihat kondisinya sekarang yang tidak bisa bekerja karena mengalami cacat kebutaan, kita pindahkan statusnya ke BPJS KIS PBI,” ungkapnya.

Bupati Jembrana, I Putu Artha bersama Nyonya Ari Sugiarti Artha yang hadir mengaku prihatin atas musibah yang diderita Urati.

Selain memberikan bantuan, Artha juga berharap program pemerintah bisa membantu meringankan derita Urati melalui OPD terkait. 

Ida Ayu Komang Urati,54, kini hanya bisa pasrah dengan penderitaan yang dialami. Warga Banjar Anyar, Desa Batuagung, Jembrana itu tidak bisa beraktivitas lagi akibat kanker kulit yang membuatnya mengalami kebutaan.

 

ANOM SUARDANA, Negara

URATI yang hingga kini belum menikah, itu menderita kanker kulit di wajahnya. Awalnya muncul bintik seperti tahi lalat di hidungnya. Lalu semakin lama semakin membesar  dan terasa sakit.

“Awalnya hanya tahi lalat yang membesar di hidung, lalu terus membesar,” tutur IB Susrusa, adik kandung Urati.

Kakaknya itu sempat menjalani operasi sebanyak tiga kali. Pasca operasi, Urati sempat sembuh, namun tidak lama kemudian kembali mengeluh sakit.

Setelah diperiksakan ke dokter, ternyata Urati divonis mengidap penyakit kanker kulit. Kanker kulit itu semakin lama semakin meluas dan kini membuat Urati mengalami kebutaan.

“Dokter menyarankan untuk kemoterapi, tapi kakak saya tidak bisa rutin ikut kemo karena biaya, akhirnya dirawat sendiri di rumah, sekarang begini keadaannya” ucap Susrusa pasrah.

Karena mengalami kebutaan, untuk beraktivitas Urati tidak bisa. Dia harus dibantu sanak saudaranya untu melakukan aktivitas sehari-hari. 

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Jembrana Putu Suasta  yang datang menengok Urati, Jumat kemarin (27/10) mengatakan, yang bisa dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah membantu melalui program Perkesmas.

Dari Puskesmas terdekat akan melaksanakan perawatan Valiatif. “Artinya, pegawai puskesmas akan bergantian memberikan pengobatan

yang membantu mengurangi keluhan sakit. Untuk penyembuhan memang membutuhkan diagnosa lebih lanjut di rumah sakit,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Pemkab  Jembrana I Wayan Gorim menyerahkan kartu BPJS KIS PBI (Penerima bantuan iuran) kepada Urati.

“Yang bersangkutan dulunya tercatat sebagai pemegang kartu BPJS Mandiri, namun melihat kondisinya sekarang yang tidak bisa bekerja karena mengalami cacat kebutaan, kita pindahkan statusnya ke BPJS KIS PBI,” ungkapnya.

Bupati Jembrana, I Putu Artha bersama Nyonya Ari Sugiarti Artha yang hadir mengaku prihatin atas musibah yang diderita Urati.

Selain memberikan bantuan, Artha juga berharap program pemerintah bisa membantu meringankan derita Urati melalui OPD terkait. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/