28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:55 AM WIB

Seleksi Tiga Calon Pendamping Cok Ibah, Ini Kriteria KGB

RadarBali.com – Hasil survei kandidat bakal calon bupati dan calon wakil bupati Gianyar dari Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) rencananya akan dibeberkan Sabtu pagi ini (28/10) di Hotel Ibah, Ubud.

Lembaga survei yang dipercayakan KGB yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI). Untuk survei kali ini, akan dicari pasangan bagi Cokorda “Ibah” Raka Kertyasa yang dijagokan sebagai bakal calon bupati dari KGB.

Ketua Tim Penjaringan KGB Made Arta Rimbawa menyatakan, di KGB sudah sepakat mengusung Cok Ibah selaku bakal calon bupati Gianyar.

Nama Cok Ibah dijagokan sebagai sopir KGB melihat track record-nya. Yakni selaku bendesa Ubud dan juga politisi senior Golkar yang kini duduk di DPRD Provinsi Bali.

“Sekarang tinggal mencari siapa wakil yang tepat. Untuk wakilnya, banyak calon wakil yang tadinya melamar mundur. Jadi hanya sisa tiga orang saya,” ujar Made Arta Rimbawa kemarin (27/10).

Tiga orang bakal calon wakil bupati KGB yang masuk survei, yakni Ida Bagus Gaga Adisaputra yang merupakan mantan sekda Gianyar.

Pande Maharani alias Gek Rani, kader Demokrat, dan AA Waisnawa alias Gung Wes, politisi Partai Nasdem yang didaftarkan oleh PKPI Gianyar.

“Mereka ini masuk survei di KGB. Untuk Gus Gaga memang tidak mendaftar, tapi kami masukkan sebagai tokoh masyarakat,” jelasnya.

Nantinya, hasil survei LSI ini akan dipaparkan langsung oleh LSI di hotel Ibah. “Saat pemaparan, semuanya kami undang partai koalisi untuk mendengar,” ungkapnya.

Menurut politisi Gerindra ini, hasil survei belum final. “Hasil survei tidak menjadi patokan akan memaketkan Cok Ibah dengan ini atau itu. Perlu lihat dulu, cek kebenarannya, benar bagus apa tidak,” paparnya.

Kehati-hatian itu dilakukan karena KGB bertekad untuk merebut kursi Gianyar satu dari PDIP. Untuk calon lain seperti wabup Gianyar, Made Mahayastra dan Nyoman Parta dari PDIP, Arta Rimbawa tidak tahu menahu apakah ikut disurvei LSI atau tidak.

“Karena kami hanya minta mensurvei kami saja. Kalaupun mereka (Mahayastra dan Parta, red) disurvei, itu jadi tolak ukur, itu kan di luar kami,” tukasnya.

Untuk diketahui, pada masa pendaftaran bakal calon bupati dan wakil KGB, banyak politisi mendaftar. Tercatat, ada politisi yang mendaftar sebagai bakal calon bupati.

Di antaranya paket Dewa (Made Dana-Dewa Wardana) dari Partai Perindo. Kemudian ada ketua Fraksi Gerindra DPRD Gianyar, Cokorda Pemayun; dan Cok Ibah dari Golkar. 

Untuk bakal calon wakil, di antaranya; Pande Maharani alias Gek Rani, pengusaha dari Demokrat; Candra Yuni, pensiunan PNS dari Gerindra; Ketut Jata, Wakil Ketua DPRD Gianyar dari Demokrat.

Saat pendaftaran, ada yang heboh membawa masa. Namun belakangan, kandidat yang telah mendaftar ini mundur teratur satu persatu.

Di akhir acara pendaftaran, justru muncul nama Gus Gaga masuk survei KGB yang sejak awal tidak pernah ikut mendaftar

RadarBali.com – Hasil survei kandidat bakal calon bupati dan calon wakil bupati Gianyar dari Koalisi Gianyar Bangkit (KGB) rencananya akan dibeberkan Sabtu pagi ini (28/10) di Hotel Ibah, Ubud.

Lembaga survei yang dipercayakan KGB yakni Lembaga Survei Indonesia (LSI). Untuk survei kali ini, akan dicari pasangan bagi Cokorda “Ibah” Raka Kertyasa yang dijagokan sebagai bakal calon bupati dari KGB.

Ketua Tim Penjaringan KGB Made Arta Rimbawa menyatakan, di KGB sudah sepakat mengusung Cok Ibah selaku bakal calon bupati Gianyar.

Nama Cok Ibah dijagokan sebagai sopir KGB melihat track record-nya. Yakni selaku bendesa Ubud dan juga politisi senior Golkar yang kini duduk di DPRD Provinsi Bali.

“Sekarang tinggal mencari siapa wakil yang tepat. Untuk wakilnya, banyak calon wakil yang tadinya melamar mundur. Jadi hanya sisa tiga orang saya,” ujar Made Arta Rimbawa kemarin (27/10).

Tiga orang bakal calon wakil bupati KGB yang masuk survei, yakni Ida Bagus Gaga Adisaputra yang merupakan mantan sekda Gianyar.

Pande Maharani alias Gek Rani, kader Demokrat, dan AA Waisnawa alias Gung Wes, politisi Partai Nasdem yang didaftarkan oleh PKPI Gianyar.

“Mereka ini masuk survei di KGB. Untuk Gus Gaga memang tidak mendaftar, tapi kami masukkan sebagai tokoh masyarakat,” jelasnya.

Nantinya, hasil survei LSI ini akan dipaparkan langsung oleh LSI di hotel Ibah. “Saat pemaparan, semuanya kami undang partai koalisi untuk mendengar,” ungkapnya.

Menurut politisi Gerindra ini, hasil survei belum final. “Hasil survei tidak menjadi patokan akan memaketkan Cok Ibah dengan ini atau itu. Perlu lihat dulu, cek kebenarannya, benar bagus apa tidak,” paparnya.

Kehati-hatian itu dilakukan karena KGB bertekad untuk merebut kursi Gianyar satu dari PDIP. Untuk calon lain seperti wabup Gianyar, Made Mahayastra dan Nyoman Parta dari PDIP, Arta Rimbawa tidak tahu menahu apakah ikut disurvei LSI atau tidak.

“Karena kami hanya minta mensurvei kami saja. Kalaupun mereka (Mahayastra dan Parta, red) disurvei, itu jadi tolak ukur, itu kan di luar kami,” tukasnya.

Untuk diketahui, pada masa pendaftaran bakal calon bupati dan wakil KGB, banyak politisi mendaftar. Tercatat, ada politisi yang mendaftar sebagai bakal calon bupati.

Di antaranya paket Dewa (Made Dana-Dewa Wardana) dari Partai Perindo. Kemudian ada ketua Fraksi Gerindra DPRD Gianyar, Cokorda Pemayun; dan Cok Ibah dari Golkar. 

Untuk bakal calon wakil, di antaranya; Pande Maharani alias Gek Rani, pengusaha dari Demokrat; Candra Yuni, pensiunan PNS dari Gerindra; Ketut Jata, Wakil Ketua DPRD Gianyar dari Demokrat.

Saat pendaftaran, ada yang heboh membawa masa. Namun belakangan, kandidat yang telah mendaftar ini mundur teratur satu persatu.

Di akhir acara pendaftaran, justru muncul nama Gus Gaga masuk survei KGB yang sejak awal tidak pernah ikut mendaftar

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/