26.1 C
Jakarta
12 Desember 2024, 6:37 AM WIB

Ini Pesan KH Ma’ruf Amin di Pilgub Bali, “Umat Islam Jangan Golput”

DENPASAR – Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) KH Ma’ruf Amin mengajak seluruh umat Islam di Pulau Dewata untuk memanfaatkan hak pilih dalam hajatan Pilkada Serentak Juni mendatang.

Penegasan tersebut disampaikan Profesor bidang Hukum Ekonomi Islam itu seusai mengukuhkan Pengurus Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Provinsi Bali masa bakti 2018-2023 di Hotel Oranjje, Renon, Denpasar kemarin.

 “Nggak boleh golput. Jangan. Haknya harus ditunaikan,” ujar ulama karismatik jebolan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur itu.

Menurut KH Ma’ruf Amin, umat boleh memilih calon atau partai mana pun. Yang penting, calon yang dipilih punya komitmen kuat untuk mensejahterakan.

Tentang pesan khusus kepada umat Islam Bali, Ma’ruf Amin menyerahkan sepenuhnya kepada umat dan ulama.

“Mana yang paling baik untuk diambil. Intinya, yang paling baik itu sudah pilih. Memilih yang terbaik dari yang tidak baik,” tegasnya.

Imbauan agar umat Islam Bali berpartisipasi aktif dalam hajatan Pilkada Serentak 2018 juga disampaikan Ketua MUI Provinsi Bali KH Taufik Ashadi.

“Kepada umat semuanya harus aktif. Berpartisipasi di dalam Pilkada sesuai dengan bidang masing-masing. Nanti kalau sudah terpilih kita harus menerima asal itu sesuai dengan konstitusi,” ujar KH Taufik Ashadi.

Semua pihak, baik partai politik, maupun penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali

dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta masyarakat, kata KH Taufik Ashadi wajib menjaga diri masing-masing sesuai konstitusi negara. 

Terkait perbedaan pilihan politik umat Islam di Bali, senada dengan Ma’ruf Amin, Taufik Ashadi berkata tak ada yang harus dirisaukan.

“Asal semua sudah satu konstitusi. Memilih nanti adalah sebuah rahasia. Silakan memilih sesuai dengan hati nurani masing-masing,” tandasnya.

Menurutnya, siapa pun yang terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur merupakan kemenangan seluruh masyarakat Bali.

“Satu berbuat adil yang kedua berbuat baik untuk masyarakat. Keadilan dan kebaikan untuk masyarakat, mengurangi kesenjangan ini merupakan tugas seorang pemimpin,” jawabnya disinggung soal pemimpin ideal di mata MUI Bali.

Disingung soal dana bantuan sosial yang diterima umat Islam Pulau Dewata, khususnya dalam pembangunan rumah ibadah dan sebagainya,

KH Taufik Ashadi menyebut hal itu merupakan salah satu contoh hubungan yang baik antara pemerintah dengan umat muslim di Bali.

“Itu harus dimaknai pemerintah yang bagus kepada rakyat,” ungkap Taufik. Ditegaskannya tentu ada pengaruh politik pemberian bansos tersebut.

Namun hal itu sangat wajar. “Kalau dari pasangan calon kan urusannya masing-masing saja. Namanya orang kampanye kan biasa.

Untuk mencari simpati. Umat tentu tidak bisa digiring-giring. Rakyat sudah sadar. Pilihan ditentukan dengan hati nurani masing-masing,” tegasnya. 

DENPASAR – Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) KH Ma’ruf Amin mengajak seluruh umat Islam di Pulau Dewata untuk memanfaatkan hak pilih dalam hajatan Pilkada Serentak Juni mendatang.

Penegasan tersebut disampaikan Profesor bidang Hukum Ekonomi Islam itu seusai mengukuhkan Pengurus Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Provinsi Bali masa bakti 2018-2023 di Hotel Oranjje, Renon, Denpasar kemarin.

 “Nggak boleh golput. Jangan. Haknya harus ditunaikan,” ujar ulama karismatik jebolan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur itu.

Menurut KH Ma’ruf Amin, umat boleh memilih calon atau partai mana pun. Yang penting, calon yang dipilih punya komitmen kuat untuk mensejahterakan.

Tentang pesan khusus kepada umat Islam Bali, Ma’ruf Amin menyerahkan sepenuhnya kepada umat dan ulama.

“Mana yang paling baik untuk diambil. Intinya, yang paling baik itu sudah pilih. Memilih yang terbaik dari yang tidak baik,” tegasnya.

Imbauan agar umat Islam Bali berpartisipasi aktif dalam hajatan Pilkada Serentak 2018 juga disampaikan Ketua MUI Provinsi Bali KH Taufik Ashadi.

“Kepada umat semuanya harus aktif. Berpartisipasi di dalam Pilkada sesuai dengan bidang masing-masing. Nanti kalau sudah terpilih kita harus menerima asal itu sesuai dengan konstitusi,” ujar KH Taufik Ashadi.

Semua pihak, baik partai politik, maupun penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali

dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta masyarakat, kata KH Taufik Ashadi wajib menjaga diri masing-masing sesuai konstitusi negara. 

Terkait perbedaan pilihan politik umat Islam di Bali, senada dengan Ma’ruf Amin, Taufik Ashadi berkata tak ada yang harus dirisaukan.

“Asal semua sudah satu konstitusi. Memilih nanti adalah sebuah rahasia. Silakan memilih sesuai dengan hati nurani masing-masing,” tandasnya.

Menurutnya, siapa pun yang terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur merupakan kemenangan seluruh masyarakat Bali.

“Satu berbuat adil yang kedua berbuat baik untuk masyarakat. Keadilan dan kebaikan untuk masyarakat, mengurangi kesenjangan ini merupakan tugas seorang pemimpin,” jawabnya disinggung soal pemimpin ideal di mata MUI Bali.

Disingung soal dana bantuan sosial yang diterima umat Islam Pulau Dewata, khususnya dalam pembangunan rumah ibadah dan sebagainya,

KH Taufik Ashadi menyebut hal itu merupakan salah satu contoh hubungan yang baik antara pemerintah dengan umat muslim di Bali.

“Itu harus dimaknai pemerintah yang bagus kepada rakyat,” ungkap Taufik. Ditegaskannya tentu ada pengaruh politik pemberian bansos tersebut.

Namun hal itu sangat wajar. “Kalau dari pasangan calon kan urusannya masing-masing saja. Namanya orang kampanye kan biasa.

Untuk mencari simpati. Umat tentu tidak bisa digiring-giring. Rakyat sudah sadar. Pilihan ditentukan dengan hati nurani masing-masing,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/