28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:11 AM WIB

3 Penggolongan Obat Narkotika dan Efek Sampingnya

 

          SEKARANG ini kata kata kecanduan merupakan kata kata yang biasa kita dengar sehari hari. Salah satu jenis kecanduan yang paling sering ditemukan adalah kecanduan narkoba. Kecanduan narkoba adalah satu satu tindakan mengkonsumsi obat narkotika yang memiliki tujuan untuk memblokir atau mengurangi rasa sakit dengan cara mengikat reseptor opioid di otak dan sumsum tulang belakang. Pada umumnya pengunaan obat golongan narkotika merupakan penggunaan obat yang bisa diberikan secara sah kepada pasien yang membutuhkan seperti pada pasien dengan gangguan jiwa ataupun pasien yang akan menjalani operasi. Pada kasus ini obat narkotika digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit yang sangat efektif untuk orang yang baru pulih dari rasa sakit pasca operasi.

          Namun penggunaan obat golongan narkoba pada pasien ini perlu dibatasi mengingat konsumsi obat ini secara berlebihan bisa membuat euphoria yang hebat dan cenderung bisa membuat kecanduan pada pasien. Pada obat narkotika dikenal salah satunya adalah obat opium yang mana turunan opium ini sering diklasifikasikan sebagai narkotika alami. Salah satu bentuk turunan dari obat ini adalah morfin dan kodein. Adapun jenis turunan dari morfin bisa ditemukan seperti heroine, oxycodone, hydromorphone, dan oxymorphone. Pada prinsipnya narkotika ini dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

·       Golongan 1 : Diwajibkan untuk keperluan ilmu pengetahuan dan teknologi, reagensia laboratorium. Obat narkotika golongan ini memiliki potensi tinggi untuk menyebabkan ketergantungan, contohnya adalah ganja (kanabis), marijuana, heroin (putaw), kokain, morfin, dan opium.

·       Golongan 2 : Narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Jenis obat narkoba ini digunakan sebagai lini pengobatan terakhir karena potensi ketergantungannya tinggi contohnya adalah petidin, fentanyl, metadon, benzetidin, dan betametadol.

·       Golongan 3 : Merupakan bentuk obat yang digunakan dengan tujuan rehabilitasi dan memiliki potensi ringan untuk menyebabkan kecanduan contohnya adalah kodein dan difenoksilat.

          Banyak sekali alasan yang ditemukan terkait mengenai alasan seseorang mengkonsumsi narkoba, salah satunya adalah pengaruh dari lingkungan sosial. Perlu diperhatikan bahwa resiko kecanduan memiliki faktor pendukung yaitu jenis obat yang dikonsumsi, dan lama konsumsi. Beberapa obat narkotika memiliki resiko tinggi menyebabkan ketergantungan dibandingkan dengan obat lain. Waktu merupakan essens yang penting dalam peningkatan dosis seseorang mengkonsumsi narkoba. Dosis yang semakin tinggi dari waktu ke waktu merupakan hal biasa dilakukan seorang pecandu demi mendapatkan efek yang sama.

 

          Hal ini membuat seiring tingginya dosis narkoba yang dikonsumsi, membuat orang menjadi semakin sulit untuk menghentikan ketergantungannya yang bisa menyebabkan terjadinya overdosis. Dalam praktiknya ditemukan juga beberapa masalah kesehatan pada pecandu narkoba seperti : Detak jantung tidak teratur atau cepat, Gagal Jantung, Penyakit Hepatitis , Penyakit HIV, Tekanan Darah tinggi, Impotensi, Masalah belajar, Gangguan ingatan, Psikosis, Depresi, Koma, Kejang. Pada umumnya seseorang yang sudah mengalami ketergantungan pada narkoba membutuhkan orang lain untuk membantu menghentikan penggunaan narkoba.

Seseorang yang ingin terlepas dari kecanduan narkoba membutuhkan program pengobatan yang diawasi oleh dokter, keluarga, teman, atau kelompok pendukung untuk mengatasi kecanduan narkoba dan tetap bebas narkoba. Berikut adalah paparan singkat tentang apa itu narkoba dan efek sampingnya, mari bersama kita menjadi generasi penerus bangsa yang bebas dari narkoba. (*/Penulis adalah Direktur RSU Puri Raharja Denpasar)

         

 

          SEKARANG ini kata kata kecanduan merupakan kata kata yang biasa kita dengar sehari hari. Salah satu jenis kecanduan yang paling sering ditemukan adalah kecanduan narkoba. Kecanduan narkoba adalah satu satu tindakan mengkonsumsi obat narkotika yang memiliki tujuan untuk memblokir atau mengurangi rasa sakit dengan cara mengikat reseptor opioid di otak dan sumsum tulang belakang. Pada umumnya pengunaan obat golongan narkotika merupakan penggunaan obat yang bisa diberikan secara sah kepada pasien yang membutuhkan seperti pada pasien dengan gangguan jiwa ataupun pasien yang akan menjalani operasi. Pada kasus ini obat narkotika digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit yang sangat efektif untuk orang yang baru pulih dari rasa sakit pasca operasi.

          Namun penggunaan obat golongan narkoba pada pasien ini perlu dibatasi mengingat konsumsi obat ini secara berlebihan bisa membuat euphoria yang hebat dan cenderung bisa membuat kecanduan pada pasien. Pada obat narkotika dikenal salah satunya adalah obat opium yang mana turunan opium ini sering diklasifikasikan sebagai narkotika alami. Salah satu bentuk turunan dari obat ini adalah morfin dan kodein. Adapun jenis turunan dari morfin bisa ditemukan seperti heroine, oxycodone, hydromorphone, dan oxymorphone. Pada prinsipnya narkotika ini dibagi menjadi 3 golongan yaitu :

·       Golongan 1 : Diwajibkan untuk keperluan ilmu pengetahuan dan teknologi, reagensia laboratorium. Obat narkotika golongan ini memiliki potensi tinggi untuk menyebabkan ketergantungan, contohnya adalah ganja (kanabis), marijuana, heroin (putaw), kokain, morfin, dan opium.

·       Golongan 2 : Narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Jenis obat narkoba ini digunakan sebagai lini pengobatan terakhir karena potensi ketergantungannya tinggi contohnya adalah petidin, fentanyl, metadon, benzetidin, dan betametadol.

·       Golongan 3 : Merupakan bentuk obat yang digunakan dengan tujuan rehabilitasi dan memiliki potensi ringan untuk menyebabkan kecanduan contohnya adalah kodein dan difenoksilat.

          Banyak sekali alasan yang ditemukan terkait mengenai alasan seseorang mengkonsumsi narkoba, salah satunya adalah pengaruh dari lingkungan sosial. Perlu diperhatikan bahwa resiko kecanduan memiliki faktor pendukung yaitu jenis obat yang dikonsumsi, dan lama konsumsi. Beberapa obat narkotika memiliki resiko tinggi menyebabkan ketergantungan dibandingkan dengan obat lain. Waktu merupakan essens yang penting dalam peningkatan dosis seseorang mengkonsumsi narkoba. Dosis yang semakin tinggi dari waktu ke waktu merupakan hal biasa dilakukan seorang pecandu demi mendapatkan efek yang sama.

 

          Hal ini membuat seiring tingginya dosis narkoba yang dikonsumsi, membuat orang menjadi semakin sulit untuk menghentikan ketergantungannya yang bisa menyebabkan terjadinya overdosis. Dalam praktiknya ditemukan juga beberapa masalah kesehatan pada pecandu narkoba seperti : Detak jantung tidak teratur atau cepat, Gagal Jantung, Penyakit Hepatitis , Penyakit HIV, Tekanan Darah tinggi, Impotensi, Masalah belajar, Gangguan ingatan, Psikosis, Depresi, Koma, Kejang. Pada umumnya seseorang yang sudah mengalami ketergantungan pada narkoba membutuhkan orang lain untuk membantu menghentikan penggunaan narkoba.

Seseorang yang ingin terlepas dari kecanduan narkoba membutuhkan program pengobatan yang diawasi oleh dokter, keluarga, teman, atau kelompok pendukung untuk mengatasi kecanduan narkoba dan tetap bebas narkoba. Berikut adalah paparan singkat tentang apa itu narkoba dan efek sampingnya, mari bersama kita menjadi generasi penerus bangsa yang bebas dari narkoba. (*/Penulis adalah Direktur RSU Puri Raharja Denpasar)

         

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/