DENPASAR-Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu pengalaman belajar yang penting bagi murid anak-anak yang berusia 6 – 12 tahun.
Sekolah Dasar adalah tempat para murid memperoleh pengajaran yang pertama kali tentang berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Seperti Sekolah Dasar di Desa Bengkala Buleleng, yaitu SD Negeri 2 Inklusi.
SD Inklusi juga melayani murid berkebutuhan khusus yakni tunarungu. Sejak terjadinya pandemi Covid-19, proses belajar mengajar mulai beralih ke pembelajaran secara daring atau di dalam jaringan yang tentu memerlukan Internet. Meski demikian, sekolah belum memiliki kesiapan untuk menyediakan layanan pembelajaran daring.
Salah satu solusi yang diambil adalah sekolah mempersiapkan bahan ajar untuk diambil orang tua atau wali murid ke sekolah dan membawa pulang untuk dipelajari oleh anak atau murid sekolah tersebut.
Sesuai namanya, Sekolah Inklusi ini memiliki ruang kelas untuk murid berkebutuhan khusus. Selama kondisi pandemi anak-anak berkebutuhan khusus masih datang ke sekolah karena jumlahnya hanya sedikit. Kebutuhan lainnya adalah belum adanya sistem perpustakaan online untuk menunjang proses belajar mengajar.
Perpustakaan SDN 2 Inklusi didirikan tahun 2011 dan belum memiliki pustakawan. Saat ini perpustakaan dikelola merangkap oleh Guru yaitu ibu Ni Luh Putu Ratniasih, M.Pd.
Sampai saat ini perpustakaan memiliki koleksi buku sejumlah 11.803 eksemplar. Kunjungan murid sejak pandemi baru-baru ini mulai aktif setelah cukup lama proses belajar dilaksanakan di rumah masing-masing.
Mengamati kondisi tersebut, Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, memprakarsai pembangunan sebuah Sistem Informasi Pembelajaran Daring untuk membantu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di SDN 2 Inklusi.
Dr. Dian Rahmani Putri, S.S., M.Hum., sebagai Ketua Pengabdian telah berhasil lolos dalam pengajuan Hibah Kemendikbud untuk kedua kalinya untuk Desa Bengkala, Buleleng, Bali.
Hibah pertama dimenangkan di tahun 2018 Mitra Tim Penggerak PKK bersama Industri Rumah Tangga dengan anggota difable (tuli-bisu), dan hibah yang kedua di tahun 2022 ini yang bertajuk: Literasi dan Sistem Pembelajaran Daring untuk Peningkatan Kualitas Belajar Mengajar di SD Inklusi Desa Bengkala Buleleng Bali.
Fokus pengabdian masyarakat kali ini adalah pendidikan anak usia sekolah dasar serta sistem informasi pembelajaran daring dan layanan pustaka bahan ajar.
Formasi tim pengabdian untuk tahun ini diperkaya dengan kolaborasi antar perguruan tinggi, yaitu anggota satu, dosen dari Universitas Dhyana Pura Bali, Dr. Dermawan Waruwu, S.Th., M.Si., dan anggota dua dari ITB STIKOM Bali, I Gede Suardika, S.Kom., M.Kom.
Selain tim inti, ada tim pendukung dari mahasiswa, I Wayan Yogi Wiswamitra dan I Putu Gede Yahya, dari alumnus Ketut Golden Metriya Dinata, S.Kom., serta pendamping berbahasa Kata Kolok, Ketut Kanta, S.E. Mitra pengabdian masyarakat kali ini adalah Sekolah Dasar Negeri 2 Inklusi Bengkala. Kegiatan pengabdian telah dimulai sejak Juni 2022 dan masih akan berlangsung sampai dengan akhir November 2022.
Pada kegiatan sosialisasi dengan Mitra yaitu SDN 2 Inklusi Bengkala serta audiensi dengan Pemerintah Desa Bengkala, Ketua Pengabdian menjelaskan bahwa meskipun kondisi pandemi berangsur-angsur membaik, Guru Pengajar dan anak-anak penting untuk diperkenalkan tentang teknologi sejak dini, khususnya yang mendukung proses belajar mengajar sehingga mereka semua pada akhirnya dapat menguasai sistem pembelajaran daring dengan baik. Dan di masa mendatang anak-anak yang sudah beranjak remaja dan dewasa tidak lagi merasa canggung dalam menghadapi pengoperasian teknologi sistem informasi untuk hal lainnya.
“ Selain itu, dibuatkan juga sistem informasi perpustakaan digital atau Digilib. Digilib atau Digital Library, merupakan sumber pustaka dan bahan ajar yang disimpan apabila sewaktu-waktu diperlukan,” jelas Ketua Pengabdian Dr. Dian Rahmani Putri, S.S., M.Hum.
Kepala Sekolah SDN 2 Inklusi, Ketut Sulatra, S.Pd., menyampaikan terima kasih kepada ITB STIKOM Bali, Undhira serta Kemendikbud yang telah membuat SDN 2 Inklusi Bengkala Buleleng semakin diperlengkapi dengan literasi pustaka, media, dan teknologi sehingga harapan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah ini semakin besar untuk dapat terealisasikan.
“ Sejak adanya bantuan komputer dan akses internet, Guru-Guru telah mampu memberikan materi ajar dengan memanfaatkan sumber materi yang terdapat di Internet, baik berupa materi paparan maupun juga dalam bentuk video,” ujar Kepala Sekolah SDN 2 Inklusi, Ketut Sulatra, S.Pd.
Selain itu dengan adanya perpustakaan digital, lanjutnya, kondisi pengelolaan perpustakaan menjadi lebih terbantu meskipun SDN 2 Inklusi belum memiliki tenaga Pustakawan.
Perkembangan input data untuk perpustakaan, sudah terinput sebanyak 77 data siswa sebagai anggota perpustakaan, serta sejumlah e-book dalam bentuk pdf. (don)