28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:03 AM WIB

Sah Jadi Ketua, Sugawa Korry Di-deadline Dua Minggu Tetapkan Pengurus

DENPASAR – Usai ditetapkan sebagai Ketua DPD I Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry tidak bisa bersantai. 

Politikus asal Buleleng itu diwajibkan tancap gas bersama formatur lainnya menyusun personalia kepengurusan partai di tingkat provinsi. 

Sugawa hanya memiliki waktu dua pekan. Sekretaris DPD I Golkar Bali Made Dauh Wijana menjelaskan, tugas formatur yakni menyusun struktur personalia secara lengkap. 

Formatur diberi tugas maksimal dua minggu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Formatur ini terdiri dari lima unsur. 

Unsur pertama diwakili Sugawa Korry langsung sebagai unsur ketua terpilih yang merangkap sebagai ketua formatur.

Politisi asal Gianyar itu menambahkan, dari unsur DPP dimandatkan kepada Gde Sumarjaya Linggih atau Demer yang juga mantan 

Plt Ketua DPD I Golkar Bali dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB, NTT. 

Lalu unsur DPD II yang dimandatkan ke Ketua DPD II Buleleng dan Gianyar. Serta dari unsur organisasi yang mendirikan, didirikan, dan sayap diwakili Ketua AMPG. 

Soal jadwal penyusunan, Wijana tidak bisa memastikan. “Saya koordinasi dulu dengan ketua. Beliau masih di Jakarta. Kamis (besok) baru balik,” ujar Wijana.

Yang menarik, terkait rekonsiliasi dan konsolidasi menyeluruh sebagaimana yang diamanatkan DPP, Wijana memastikan hal itu akan dilakukan melalui komposisi susunan kepengurusan. 

Menurut Wijana, proses penyusunan personalia pengurus partai mengacu pada potensi dan rekam jejak kader. 

“Mengenai soal merangkul kader yang berseberangan, pastinya akan diduhului dengan duduk bersama,” imbuhnya.

Setelah bicara bersama, semua pengurus nantinya akan menandatangani pakta integritas. 

Menurutnya, ini penting dilakukan karena dalam hitungan bulan, Golkar di Bali akan menghadapi pilkada di enam kabupaten/kota. Sehingga konsentrasi awal akan tertuju ke arah pemenangan pilkada. 

“Jadi, bukan sekadar duduk di kepengurusan saja. Tapi memerankan tugas dengan baik sehingga pergerakan partai hidup,” tukasnya.

Terkait nasib kepengurusan DPD II di enam kabupaten yang posisinya dijabat pelaksana tugas (Plt), Wijana menyebut tiga bulan dari sekarang, 

kepengurusan DPD II dengan ketuanya Plt akan didefinitifkan melalui mekanisme Musda. 

DENPASAR – Usai ditetapkan sebagai Ketua DPD I Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry tidak bisa bersantai. 

Politikus asal Buleleng itu diwajibkan tancap gas bersama formatur lainnya menyusun personalia kepengurusan partai di tingkat provinsi. 

Sugawa hanya memiliki waktu dua pekan. Sekretaris DPD I Golkar Bali Made Dauh Wijana menjelaskan, tugas formatur yakni menyusun struktur personalia secara lengkap. 

Formatur diberi tugas maksimal dua minggu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Formatur ini terdiri dari lima unsur. 

Unsur pertama diwakili Sugawa Korry langsung sebagai unsur ketua terpilih yang merangkap sebagai ketua formatur.

Politisi asal Gianyar itu menambahkan, dari unsur DPP dimandatkan kepada Gde Sumarjaya Linggih atau Demer yang juga mantan 

Plt Ketua DPD I Golkar Bali dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB, NTT. 

Lalu unsur DPD II yang dimandatkan ke Ketua DPD II Buleleng dan Gianyar. Serta dari unsur organisasi yang mendirikan, didirikan, dan sayap diwakili Ketua AMPG. 

Soal jadwal penyusunan, Wijana tidak bisa memastikan. “Saya koordinasi dulu dengan ketua. Beliau masih di Jakarta. Kamis (besok) baru balik,” ujar Wijana.

Yang menarik, terkait rekonsiliasi dan konsolidasi menyeluruh sebagaimana yang diamanatkan DPP, Wijana memastikan hal itu akan dilakukan melalui komposisi susunan kepengurusan. 

Menurut Wijana, proses penyusunan personalia pengurus partai mengacu pada potensi dan rekam jejak kader. 

“Mengenai soal merangkul kader yang berseberangan, pastinya akan diduhului dengan duduk bersama,” imbuhnya.

Setelah bicara bersama, semua pengurus nantinya akan menandatangani pakta integritas. 

Menurutnya, ini penting dilakukan karena dalam hitungan bulan, Golkar di Bali akan menghadapi pilkada di enam kabupaten/kota. Sehingga konsentrasi awal akan tertuju ke arah pemenangan pilkada. 

“Jadi, bukan sekadar duduk di kepengurusan saja. Tapi memerankan tugas dengan baik sehingga pergerakan partai hidup,” tukasnya.

Terkait nasib kepengurusan DPD II di enam kabupaten yang posisinya dijabat pelaksana tugas (Plt), Wijana menyebut tiga bulan dari sekarang, 

kepengurusan DPD II dengan ketuanya Plt akan didefinitifkan melalui mekanisme Musda. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/