33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:22 PM WIB

Pencoretan 10 Cabor Masih Dibahas,Atlet & Pengurus Cabor Bernapas Lega

DENPASAR – Atlet dari beberapa cabor yang memakai regulasi batasan usia untuk berlaga di PON Papua sudah tidak perlu khawatir lagi.

Pasalnya, para atlet yang seharusnya tahun ini menjadi tahun terakhir mereka berlaga di PON, masih bisa berlaga tahun depan.

Jadi, semuanya tidak perlu khawatir lagi. Hal ini sudah diputuskan saat virtual meeting KONI Pusat dengan KONI Provinsi seluruh Indonesia kemarin.

Maklum, sebelumnya para atlet dan pengurus cabor masih bingung mengenai regulasi karena PON XX, Papua yang rencananya dihelat Oktober tahun ini, terpaksa ditunda satu tahun.

Ditundanya PON bisa saja membuat beberapa atlet yang sudah mencapai batas usia tahun ini gagal berlaga tahun depan jika seandainya regulasi justru mengikuti waktu pelaksanaan multieven olahraga empat tahunan terbesar di Indonesia tersebut.

Dalam rapat kemarin, KONI Bali diwakili langsung oleh sang ketua umum I Ketut Suwandi, Binpres Nyoman Yamadhiputra, Sekum IGN Oka Dharmawan, Wakil Ketua II Maryoto Subekti, dan Wakil Sekum Ida Ayu Ratih Herawati.

Saat diwawancaraiusai rapat yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, Suwandi membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, untuk sementara regulasi mengenai batasan usia tidak akan berubah dan masih tetap sama dengan regulasi awal yang dipakai untuk PON tahun ini.

“Untuk regulasi mengenai batasan usia, masih tetap dengan regulasi PON yang dijadwalkan berlangsung tahun ini. Tidak ada perubahan yang signifikan mengenai regulasi.

Meskipun kesepakatannya masih bersifat sementara, namun kami optimis jika regulasi mengenai batasan usia tidak ada perubahan,” terang pria pensiuan Dinas PU Kabupaten Badung tersebut.

Dengan adanya kesepakatan ini, sekarang hanya menunggu keputusan resmi dari pengurus besar (PB) atau pengurus pusat (PP) dari cabor agar ada dasar hukum yang jelas.

Bukan hanya batasan usia saja yang ingin ada dasar hukumnya, namun juga nomor-nomor yang akan dipertandingkan nanti di PON XX/2021, Papua.

“Hasil dari rapat tadi juga memutuskan tidak adanya Pra-PON karena keterbasan waktu,” ucap Ketut Suwandi.

Sementara itu mengenai 10 cabor yang dicoret oleh tuan rumah, Suwandi mengaku jika KONI Pusat masih mengkaji ulang

dan belum bisa memutuskan apakah tetap tidak akan dipertandingkan atau justru bisa dipertandingkan tahun depan. 

DENPASAR – Atlet dari beberapa cabor yang memakai regulasi batasan usia untuk berlaga di PON Papua sudah tidak perlu khawatir lagi.

Pasalnya, para atlet yang seharusnya tahun ini menjadi tahun terakhir mereka berlaga di PON, masih bisa berlaga tahun depan.

Jadi, semuanya tidak perlu khawatir lagi. Hal ini sudah diputuskan saat virtual meeting KONI Pusat dengan KONI Provinsi seluruh Indonesia kemarin.

Maklum, sebelumnya para atlet dan pengurus cabor masih bingung mengenai regulasi karena PON XX, Papua yang rencananya dihelat Oktober tahun ini, terpaksa ditunda satu tahun.

Ditundanya PON bisa saja membuat beberapa atlet yang sudah mencapai batas usia tahun ini gagal berlaga tahun depan jika seandainya regulasi justru mengikuti waktu pelaksanaan multieven olahraga empat tahunan terbesar di Indonesia tersebut.

Dalam rapat kemarin, KONI Bali diwakili langsung oleh sang ketua umum I Ketut Suwandi, Binpres Nyoman Yamadhiputra, Sekum IGN Oka Dharmawan, Wakil Ketua II Maryoto Subekti, dan Wakil Sekum Ida Ayu Ratih Herawati.

Saat diwawancaraiusai rapat yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, Suwandi membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, untuk sementara regulasi mengenai batasan usia tidak akan berubah dan masih tetap sama dengan regulasi awal yang dipakai untuk PON tahun ini.

“Untuk regulasi mengenai batasan usia, masih tetap dengan regulasi PON yang dijadwalkan berlangsung tahun ini. Tidak ada perubahan yang signifikan mengenai regulasi.

Meskipun kesepakatannya masih bersifat sementara, namun kami optimis jika regulasi mengenai batasan usia tidak ada perubahan,” terang pria pensiuan Dinas PU Kabupaten Badung tersebut.

Dengan adanya kesepakatan ini, sekarang hanya menunggu keputusan resmi dari pengurus besar (PB) atau pengurus pusat (PP) dari cabor agar ada dasar hukum yang jelas.

Bukan hanya batasan usia saja yang ingin ada dasar hukumnya, namun juga nomor-nomor yang akan dipertandingkan nanti di PON XX/2021, Papua.

“Hasil dari rapat tadi juga memutuskan tidak adanya Pra-PON karena keterbasan waktu,” ucap Ketut Suwandi.

Sementara itu mengenai 10 cabor yang dicoret oleh tuan rumah, Suwandi mengaku jika KONI Pusat masih mengkaji ulang

dan belum bisa memutuskan apakah tetap tidak akan dipertandingkan atau justru bisa dipertandingkan tahun depan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/