DENPASAR – Bulan Juli mendatang, seharusnya sudah masuk tahapan revitalisasi Stadion Kapten I Wayan Dipta, termasuk lima lapangan penunjang untuk Piala Dunia U-20.
Semuanya sudah harus mulai digarap. Namun, sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda persiapan untuk pengerjaan.
Hanya di Stadion Dipta saja yang mulai sedikit demi sedikit dilakukan perbaikan. Minggu lalu (28/6), Panpel Bali United bahkan melakukan general cleaning di Stadion yang berdiri sejak tahun 2003 itu.
Namun, untuk pengerjaan revitalisasi masih belum terlihat sama sekali. Hanya awal tahun ini saja proyek penambahan single seat dikebut sebagai syarat mengikuti kompetisi antar klub di Asia.
PSSI bahkan sudah mengirimkan surat kepad CEO Bali United Yabes Tanuri mengenai progress revitalisasi Stadion Dipta dengan tembusan kepada Asprov PSSI Bali.
Disinggung mengenai apakah pihak Manajemen Bali United akan membantu dari segi revitalisasi Stadion Dipta, Yabes Tanuri mengungkapkan bahwa apapun keputusan yang dibuat harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pemerintah.
Sebab revitalisasi stadion termasuk lima lapangan penunjang merupakan hajatan dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
“Kami harus bicarakan dulu dengan pemerintah baik pemerintah pusat ataupun daerah. Terpilihnya (Stadion) Dipta tentu berdampak positif bagi nama Bali itu sendiri dan Indonesia,” tegasnya.
Dia optimis opening ceremony Piala Dunia U-20 bisa dilakukan di Stadion Dipta. Bisa saja masyarakat ingin sesuatu yang baru sehingga opening ceremony bisa dilakukan di Stadion Dipta.
“Harus optimis. Tentu kami dan mungkin masyarakat ingin pembukaan di Bali. Tapi, keputusan tetap ada di FIFA
saat menilai kesiapan Bali sebagai tuan rumah seperti apa. Mohon doa saja dari masyarakat Bali dan Semeton Bali United,” tuturnya.