DENPASAR – Dalam beberapa hari terakhir, Semeton Dewata sedikit dibuat heboh dengan Bali United. Pasalnya anak ketiga Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep datang ke kantor Bali United yang ada di Jakarta.
Kaesang datang dengan membawa tiga kotak Sang Pisang yang menjadi lini bisnis dari adik kandung Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka itu.
Di akun twitter pribadi miliknya, Kaesang bersalaman dengan pemegang saham pengendali PT Bali Bintang Sejahtera, Tbk (BOLA), Pieter Tanuri.
Dia juga menulis caption deal di twitter pribadinya. Selasa kemarin (1/3), instagram Bali United dan Kaesang juga kompak mengunggah video teaser terkait kedatang Kaesang ke Bali United.
Kaesang datang dengan membawa beberapa dokumen dan masuk menuju ruangan CEO Bali United Yabes Tanuri.
“Jadi maksud saya datang kesini, untuk ngelamar pak,” ucap Kaesang. “Mau ngelamar kerja apa ngelamar beli Bali United ini?” jawab Yabes.
Usut punya usut, Kaesang datang ke kantor Serdadu Tridatu di Jakarta untuk melakukan penjajakan bisnis. Diketahui Kaesang memang melakukan investasi di pasar modal.
Cuitan-cuitan Kaesang terkait emiten saham cukup berpengaruh. Contohnya saham Kalbe Farma (KAEF) dan saham Aneka Tambang (ANTM).
Setelah dia mencuit mengenai kelayakan membeli dua emiten BUMN tersebut, sahamnya langsung melonjak tajam. Maka dari itu warganet membuat julukan Sangmologi untuk Kaesang.
Pernyataan selanjutnya, apakah Kaesang akan menjadi pemegang saham Bali United? Berdasar data yang diperoleh di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),
salah seorang pemegang saham Bali United, Miranda telah melepas sebanyak 300 juta lembar saham miliknya. Transaksi tersebut terjadi pada 16 Februari lalu.
Dia melepas dengan nominal Rp 330 per lembar saham. Itu artinya, Miranda mendapatkan dana segar sebesar Rp.99 miliar dari pelepasan saham tersebut.
Sebelumnya, Miranda memiliki 314.842.000 lembar saham atau jika dipersentasikan sebesar 5,25 persen kepemilikan saham di BOLA.
Setelah Miranda melepas 5 persen saham miliknya di BOLA, beredar kabar jika Kaesang yang membeli saham tersebut. Benarkah?
Pihak Bali United langsung membantah kabar tersebut. Memang belum ada pernyataan resmi dari CEO Bali United Yabes Tanuri atau pihak manajemen lainnya.
Namun, pihak PT. Bali Bintang Sejahtera Tbk membuat pernyataan tertulis di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu kemarin (3/3).
Mereka menyebut bahwa tidak ada nama Kaesang Pangarep dalam daftar pemegang saham BOLA. Dan setelah ditelusuri, memang nama Kaesang tidak ada dalam daftar pemegang saham BOLA.
“Berdasar daftar pemegang saham tanggal 26 Februari 2021 dan 1 Maret 2021, tidak terdapat pemegang saham BOLA atas nama Kaesang Pangarep,” tulis rilis resmi Bali United.
Berdasar Daftar Pemegang Saham tanggal 26 Februari 2021 dan 1 Maret 2021, tidak terdapat pemegang saham BOLA atas nama Kaesang Pangarep.
Dalam tiga bulan terakhir, memang saham BOLA bullish sebanyak 144 poin atau setara dengan 92,31 persen.
Kemarin, saham BOLA menyentuh harga Rp 300 per lembar saham meskipun tidak banyak transaksi yang dicatatkan.