DENPASAR – Demerson Bruno Costa, bek tengah asal Brazil ini menjadi rekrutan anyar Bali United musim depan.
Namun, di saat begitu happy menerima pinangan Serdadu Tridatu, ada kesedihan yang masih dirasakan Demerson hingga saat ini.
Untuk diketahui, Demerson adalah mantan pemain Chapecoense, klub asal Liga Brazil. Klub Chapecoense menjadi wakil Brazil di Final Copa Sudamericana.
Namun, belum sampai merengkuh juara, insiden kelam itu terjadi. 29 November 2016 pesawat yang membawa skuad Chapecoense mengalami kecelakaan.
Kecelakaan terjadi di Kolombia dan menewaskan 72 penumpang. 19 penggawa Chapecoense meninggal dalam insiden tersebut.
Skuad Chapecoense bertolak menuju Kolombia untuk melakoni final leg pertama Copa Sudamericana kontra klub asal Kolombia, Atletico Nacional.
Beruntung, dalam insiden tersebut Demerson yang saat itu masih berseragam Chapecoense tidak ikut serta.
“Itu adalah pengalaman yang paling menyedihkan bagi hidup saya. It’s difficult to understand,” ujar Demerson kemarin.
Menurutnya, kejadian tersebut sangat susah untuk dijelaskan. Sebab, dia sudah kehilangan 19 temannya.
“Mereka yang ada di Chapecoense adalah sahabat, teman, dan keluarga bagi saya. Kami saling mendukung satu sama lain, sama seperti Bali United sekarang,” katanya.
Lantas, kenapa hijrah ke Asia Tenggara, tepatnya Sarawak FC pasca insiden tersebut? “Saya tidak bisa bermain disana (Chapecoense) karena saya masih mengingat mereka semua.
Jika saya tetap berada disana, konsentrasi saya terpecah dan tentu itu akan merugikan tim. Saya harus bisa membuka lembaran yang baru,
kembali karena disana kami bermain untuk teman, sahabat, keluarga, dan suporter,” tuturnya.